Wednesday, December 31, 2008

Penyembuhan Prana

ILMU DAN SENI PENYEMBUHAN DENGAN TENAGA PRANA
Oleh : Budi Santoso

Sebuah dogma, ‘angin lalu’ atau wacana terbuka?
Kalau kita cermati pandangan dan sikap para alumni yang telah mempelajari ‘Ilmu dan Seni Penyembuhan dengan Tenaga Prana’ metoda Grand Master Choa Kok Sui, maka potret dan profilnya sangat beragam, dan berada di antara dua kutub ekstrim.

Kutub ekstrim pertama, memandang ilmu dan seni tersebut sebagai sebuah dogma, mutlak harus dipatuhi aturannya, dan tidak bisa diganggu gugat kebenarannya. Kutub ekstrim kedua menganggapnya sebagai ‘angin lalu’ bahwa: ilmu dan seni tersebut hanyalah sesuatu yang biasa-biasa saja, tak perlu dianggap serius benar.

Sayang, tidak dilakukan penelitian tentang proporsi masing-masing kutub dan berapa bauran diantara keduanya. Namun dari pengamatan secara kasar, mereka yang berada di kedua kutub ekstrim tersebut tidaklah dominan benar. Seperti halnya ‘hukum distribusi normal’, mayoritas almuni berada ditengah-tengah, baik condong ke satu kutub, maupun yang cenderung ke kutub lainnya.

Kita tidak perlu mempersoalkan siapa yang berada di kedua kutub ekstrim tersebut, maupun yang berada diantara keduanya. Yang ingin kita renungkan bersama adalah apakah ‘untung-ruginya’ kita memposisikan diri di salah satu kubu. Mempelajari sebuah ilmu dan atau seni secara ‘angin lalu’, jelas merupakan pekerjaan yang sia-sia, membuang banyak waktu, tenaga, pikiran dan dana. Namun bersikap dogmatis juga sangat berbahaya, karena pada hakikatnya tidak ada kebenaran dan kemutlakan yang sejati di dunia ini.

Seorang bijak yang lahir 2.500 tahun yang lalu dan sampai saat ini namanya tetap berkibat di deretan paling atas manusia paling agung sepanjang masa, bahkan tetap rendah hati, dan tidak pernah merasa dirinyalah yang paling benar. Dalam tindakan nyata ia sering secara terbuka mengakui pendapat orang lain yang memang pada kenyataannya lebih tepat dan ‘benar’ dari pendapatnya.

Dalam diskusi secara informal di lingkup yang sangat terbatas pun, Grand Master Choa Kok Sui sendiri selalu bersikap sangat terbuka, dan bahkan tidak jarang - untuk tidak mengatakannya sering - memuji kelebihan dan keunggulan ilmu dan seni serupa. Itulah sebabnya ia tidak jemu berkunjung ke berbagai negara, dan mempelajari khasanah kekayaan ‘ilmu eteris’ bagi kepentingan umat manusia, maupun bagi kesempurnaan dan pengembangan ‘Ilmu dan Seni Penyembuhan dengan Tenaga Prana’ yang dikembangkannya.

Akhirnya dapatlah disimpulkan, bahwa ‘Ilmu dan Seni Penyembuhan dengan Tenaga Prana’ lebih tepat disikapi bukan sebagai dogma, apalagi ‘angin lalu’, melainkan yang paling pas - sesuai dengan visi Grand Master Choa Kok Sui sendiri - adalah memposisikannya sebagai wacana terbuka, yang setiap saat harus terus ‘digugat’ secara kritis, namun tetap dilandasi integritas yang tinggi.

----------

Monday, December 29, 2008

Penyembuh Indonesia Hebat

Penyembuh Prana Indonesia ternyata Hebat
Oleh : Bernard Prasodjo

Konvensi Penyembuh Prana Dunia merupakan ajang pertemuan para penyembuh prana dari segala penjuru dunia, selain sebagai ajang meningkatkan persaudaraan, juga sangat bermanfaat untuk menimba ilmu terutama dari para senior melalui ceramah-ceramah resmi, maupun dari kesempatan-kesempatan lainnya untuk saling berbagi cerita dan pengalaman serta untuk memperdalam pengetahuan penyembuhan kita. Misalnya dalam kesempatan berbincang-bincang di ruang makan pada saat makan pagi, ataupun makan malam, dalam bis ketika sedang dalam perjalanan mengunjungi obyek-obyek wisata, dan juga di lobi hotel menjelang istirahat malam.

Banyak hal yang diperbincangkan, mulai dari bahasa, misalnya bagaimana mengucapkan terimakasih, selamat malam atau yang sejenisnya, juga tentang adat istiadat, dan tentu saja tentang penyembuhan.

Ketika kita saling bertukar pengalaman mengenai penyembuhan, ternyata banyak di antara peserta konvensi dari luar negeri, bahkan yang kita anggap senior dan pakar dalam melakukan penyembuhan, merasa kagum, takjub bahkan setengah tidak percaya atas apa yang telah dilakukan dan apa yang sanggup dilakukan oleh para penyembuh di Indonesia. Dari situ dengan tetap rendah hati kita bisa berbangga karena ternyata kita tidak kalah “canggih” dibandingkan dengan para penyembuh dari negara lain. Meminjam istilah mereka, penyembuh prana Indonesia sungguh fantastis, luar biasa dan mengagumkan.

Sebenarnya apa saja yang telah kita lakukan sehingga mereka merasa begitu kagum dan tersadar bahwa sebelumnya tidak pernah terpikirkan oleh mereka untuk melakukan hal seperti yang telah kita lakukan? Bahkan ada yang mengatakan bahwa sepulangnya nanti ke negerinya, dia akan mencoba mempraktekkan hal yang telah kita lakukan itu.

Ketika seorang penyembuh Indonesia menceritakan tentang rekannya yang saat ini, setiap akhir minggu mengajarkan penyembuhan prana kepada 28 orang tunanetra secara cuma-cuma, reaksi pertama mereka adalah, bagaimana caranya mengumpulkan orang buta sebanyak itu? Kemudian muncul bertubi-tubi pertanyaan yang lain. Bagaimana transportasinya ke tempat pertemuan? Darimana biaya penyelenggaraannya? Siapa yang menjadi sponsornya? Dan pertanyaan yang terpenting, bagaimana cara mengajar mereka? Kemudian setelah penyembuh Indonesia itu menjawab pertanyaan itu satu persatu, lalu menjelaskan cara, urutan dan metodologi yang dipakai dalam mengajar mereka, termasuk rasa persaudaraan di antara para pelatih sehingga dengan tulus dan tanpa pamrih mereka mau saling membantu dalam lokakarya khusus itu, terutama tuan rumah yang menyediakan tempat sekaligus konsumsinya. “Luar biasa, itu pasti menghasilkan karma baik yang sangat besar!” Itulah komentar salah satu dari mereka.

Pada kesempatan berbeda, seorang penyembuh prana yang lain duduk satu meja dengan beberapa peserta dari Australia dan Brazil, dia bercerita bahwa di kotanya, perwakilan Yayasan Prana setempat bekerjasama dengan sebuah rumah sakit membuka klinik penyembuhan prana di salah satu ruang di rumah sakit tersebut, Klinik dibuka duakali dalam seminggu, semakin hari, pasiennya terus bertambah banyak, itu menandakan bahwa banyak pasien yang sembuh. Mereka sangat tertarik dan menanyakan bagaimana cara melakukan pendekatan ke rumah sakit sehingga mereka sampai bersedia menyediakan sebuah ruangan untuk penyembuhan prana. Ini merupakan prestasi yang luar biasa! Mereka bertambah kagum ketika mengetahui bahwa masih ada klinik-klinik lain di beberapa rumah sakit di kota-kota lain, karena hal semacam itu belum memungkinkan dilakukan di negeri mereka.

Perbincangan terus berlanjut dan akhirnya sampailah pada sebuah topik yang juga sangat mencengangkan mereka: Melakukan penyembuhan jarak jauh melalui radio!

Bekerjasama dengan sebuah stasiun radio swasta, seminggu sekali diadakan program siaran radio yang membahas tentang penyembuhan prana, Meditasi Jantung Kembar dan sekaligus secara interaktif melakukan penyembuhan jarak jauh melalui radio. Mereka sangat takjub ketika mendengar cerita tentang proses penelusuran jarak jauh yang ternyata akurat dan cukup efektif itu. Rupanya mereka tidak mengira kalau teknik penyembuhan jarak jauh Master Choa Kok Sui dapat dimanfaatkan dengan cara seperti itu, sampai-sampai salah seorang dari mereka dengan setengah menguji meminta penyembuh dari Indonesia itu melakukan penelusuran pada anaknya di Australia, setelah diberitahu namanya, si penyembuh mulai melakukan penelusuran, didapati adanya gangguan di sekitar kepala dan perutnya, ternyata hasil penelusuran itu tepat. “Apakah Anda keluar dari tubuh sehingga penelusuran Anda bisa demikian akurat?” tanyanya, rupanya dia tidak tahu kalau tehnik penelusuran jarak jauh bisa dilakukan dengan mudah! Dan hal semacam itu biasa dilakukan di Indonesia, juga acara penyembuhan prana melalui radio dilakukan oleh banyak stasiun radio swasta dan bahkan sesekali muncul juga di televisi. Sekali lagi mereka terkagum-kagum.

Pada perbincangan yang lain, oleh kelompok yang berbeda, diceritakan bahwa ada beberapa pelatih prana Indonesia yang secara teratur melakukan bakti sosial penyembuhan keberbagai pelosok, kadang sampai ke desa terpencil, dan bahkan kadang mendatangi pasien dengan penyakit berat satu-persatu kerumah mereka masing-masing, dan kegiatan itu dibarengi dengan mengadakan lokakarya sosial bagi mereka yang kurang mampu, itu semua sepenuhnya dilakukan dengan biaya sendiri. Dari transportasi baik melalui udara maupun darat, akomodasi dan makan, semua mereka tanggung sendiri, bahkan kadang sambil membawa bingkisan untuk dibagikan kepada mereka yang kurang mampu. “Kalau saja.....” ucapan peserta mancanegara itu tidak dilanjutkan, “Saya, tentu saja dengan batuan teman-teman yang lain, akan mencoba mengorganisir kegiatan positif seperti itu. Sekarang tolong jelaskan dengan lebih rinci bagaimana cara melakukan koordinasi dengan masyarakat setempat, apa saja yang dibutuhkan, berapa lama persiapannya dan apa saja hambatan-hambatannya, sehingga kami dapat memetik pengalaman dari situ. Terimakasih telah membuka wawasan kami.”

Rupanya banyak orang yang dengan sepenuh hati dan dengan penuh semangat berusaha menyebar luaskan ilmu penyembuhan dengan tenaga prana dengan cara melakukan lokakarya dan membuka klinik penyembuhan prana, sayang kebanyakan dari mereka hanya terpaku sampai di situ tanpa lebih lanjut memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang lain, terutama yang lebih menonjolkan segi sosialnya, misalnya seperti yang dilakukan oleh rekan-rekan kita di atas, di situlah letak seni-nya. Sehingga ketika beberapa penyembuh prana mancanegara mendengar apa yang telah banyak di lakukan para penyembuh prana Indonesia, terbukalah wawasan mereka. Belum lagi kalau mereka tahu kalau ada seorang penyembuh prana yang sering pergi ke desa-desa seorang diri untuk melakukan penyembuhan sosial di bawah pohon rindang, pasti mereka akan lebih kagum lagi. Apalagi kalau mendengar bahwa salah satu perwakilan YPI telah membeli dua hektar tanah yang ada mata air dan air terjunnya dipegunungan untuk dijadikan padepokan.

Menilik pengalaman di atas, ternyata masih ada yang dapat kita banggakan, ternyata kita tidak kalah, bahkan lebih unggul dari beberapa negara lain, paling tidak dalam hal kemampuan menerapkan ajaran penyembuhan prana! Penyembuh Prana Indonesia memang hebat!


----------


Saturday, December 27, 2008

Berubahlah Sekarang Juga


Perubahan diri secara positif bisa mendatangkan kebahagiaan, baik bagi diri sendiri, keluarga, bahkan bagi masyarakat sekitar, atau bahkan dunia, karena kebahagiaan itu menular. Anda ingin bahagia? Atau mungkin pertanyaan ini perlu diralat; Apakah anda ingin menjadi lebih bahagia? Kalau jawaban anda ‘ya’, maka berubahlah! Sekarang ini juga! Karena kita berpacu dengan waktu. Memang perubahan itu dapat dilakukan dengan berbagai cara, kisah berikut ini adalah salah satunya!

Rama dan Shinta adalah pasangan biasa. Mereka tinggal di rumah biasa, di jalan yang biasa. Seperti juga pasangan yang lain yang biasa-biasa saja, mereka juga berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan melakukan hal-hal terbaik bagi anak-anak mereka.

Namun merekapun merupakan pasangan yang biasa juga, dalam berbagai hal, kadang-kadang mereka juga bertengkar. Sebagian pembicaraan mereka menyangkut apa yang salah dalam perkawinan mereka dan siapa yang seharusnya disalahkan.

Sampai pada suatu ketika, berlangsunglah peristiwa yang paling luarbiasa.

“Kamu tahu Bu, selama ini aku telah menemukan sebuah lemari berlaci ajaib. Setiap kali aku membukanya, laci-laci itu selalu penuh dengan kaus kaki dan pakaian dalam,” kata Rama. “Aku ingin mengucapkan terimakasih atas kesediaanmu mengisi dan merapikannya selama ini.”

Shinta memandang suaminya lewat bagian atas kacamatanya. “Apa yang kamu inginkan, Pak?”

“Tidak ada. Aku hanya ingin kamu tahu bahwa aku menghargai lemari berlaci itu.”

Ini bukan yang pertama kalinya Rama melakukan sesuatu yang aneh, sehingga Shinta mengesampingkan peristiwa itu dari pikirannya sampai beberapa hari kemudian.

“Bu, terimakasih untuk kesediaanmu mencatat begitu banyak angka-angka dalam cek dalam buku kas induk bulan ini. Kamu mencatatnya dengan benar sebanyak lima belas dari enam belas kali, ini sebuah rekor.”

Tidak percaya pada apa yang baru saja didengarnya, Shinta mengalihkan pandangan dari tisikannya. “Pak, kamu dari dulu selalu saja mengeluhkan kesalahanku ketika mencatat angka-angka cek. Mengapa sekarang tidak lagi?”

“Tidak ada alasan apapun. Aku hanya ingin kau tahu kalau aku menghargai upaya yang sudah kau lakukan.”

Shinta menggeleng-gelengkan kepalanya dan kembali meneruskan tisikannya. “Kerasukan apa dia?”, dia menggumam pada dirinya sendiri.

Walau demikian, di hari berikutnya, ketika dia menulis sebuah cek di toko bahan makanan, Shinta melirik sekilas pada buku ceknya untuk memastikan bahwa dia mencatat jumlah angka yang benar.” Apa gerangan yang menyebabkan aku tiba-tiba peduli pada angka-angka ini?” tanya Shinta dalam hati.

Dia mencoba melupakan kejadian itu, namun kelakuan Rama yang ganjil malah menghebat.
“Bu, ini adalah makan malam yang luar biasa,” katanya pada suatu malam. “Aku menghargai seluruh upayamu. Mengapa? Aku berani bertaruh bahwa sejak lima belas tahun terakhir ini kamu telah menyiapkan empat belas ribu hidangan untukku dan juga untuk anak-anak.”

Kemudian,”Wah, Bu, rumah kita kelihatan rapi. Kamu benar-benar telah bekerja keras untuk membuatnya kelihatan bagus.” dan bahkan kemudian “Terimakasih Bu, untuk menjadi dirimu sebagaimana adanya. Aku sungguh menikmati kebersamaan kita.”

Shinta semakin cemas. “Dimana kritik tajam dan sindiran itu?” dia keheranan.

Dia khawatir bahwa sesuatu yang luar biasa telah terjadi pada suaminya, ini ditegaskan oleh Santi putrinya yang berumur enam belas tahun yang mengeluh, ”Ayah sudah tidak beres lagi, Bu. Dia baru saja mengatakan bahwa aku kelihatan manis. Dengan semua riasan dan pakaian yang kedodoran ini, dia tetap mengatakan itu. Itu bukan ayah, Bu. Apa yang terjadi dengan dirinya?”

Apa yang salah, Rama tidak menjelaskan. Hari demi hari berganti, dia terus memusatkan perhatian pada hal yang positif.

Setelah berminggu-minggu, Shinta menjadi semakin terbiasa dengan tingkah laku suaminya yang tidak seperti biasanya itu dan terkadang bahkan menggumam dengan setengah-hati kepada Rama “Terima kasih.” Dia masih mempertahankan harga dirinya dengan menganggap seolah-olah semua itu sebagai hal yang biasa saja, sampai suatu hari sesuatu yang tidak biasa kembali terjadi, dia benar-benar merasa kacau.

“Aku ingin kamu istirahat, Bu,” kata Rama. “Aku yang akan mencuci perabotan itu. Jadi lepaskan tanganmu dari panci penggorengan itu dan tinggalkan dapur ini.”
(Hening, hening lama sekali). Terima kasih, Pak. Terima kasih banyak!”

Langkah Shinta sekarang bertambah ringan, rasa percaya dirinya meningkat dan bahkan terkadang dia bersenandung. Kelihatannya dia tidak lagi dibebani perasaan murung seperti yang sudah-sudah. “Aku lebih menyukai perilaku Rama yang baru,” pikirnya.

Itu bisa menjadi akhir kisah kasih ini jika di suatu hari tidak terjadi suatu yang paling luarbiasa. Kali ini Shinta-lah yang berbicara.

“Pak,” katanya, “Aku ingin mengucapkan terimakasih untuk kesediaanmu bekerja dan menjamin kehidupan kami selama ini. Tak pernah sebelumnya terpikirkan olehku untuk memberitahu kamu betapa aku sangat menghargai hal itu.”

Rama tidak pernah mengungkapkan alasan mengapa dia mengubah sikapnya menjadi demikian dramatis, meski Shinta mendesaknya, sehingga itu nampaknya akan tetap menjadi salah satu misteri kehidupan mereka. Namun itu adalah misteri yang membuat Shinta bersyukur.

Tulisan ini disadur dari buku “Chicken Soup of the Soul”. Karya Jack Canfield dan Mark Victor Hensen.

----------


Divinasi, 2

Kausimomansi – adalah pembacaan dengan mengamati ciri obyek yang ada di dalam api.

Kleromansi – adalah pembacaan dengan alat meramal nasib, mirip dengan dadu, atau benda seperti kerikil atau kerang.

Klidomansi atau Kleidomansi – adalah pembacaan dengan menggunakan kunci yang berayun, lihat Radiestesi.

Koskinomansi
– adalah pembacaan dengan menggunakan ayakan yang digantung.

Kritomansi – adalah pembacaan dengan roti yang dibuat dari gandum.

Kromniomansi – adalah pembacaan dengan menggunakan kecambah bawang.

Kristalomansi – adalah pembacaan dengan menatap kristal.

Lampadomansi – menggunakan obor atau cahaya untuk pembacaan.

Lakanomansi – menggunakan sebaskom air untuk pembacaan.

Libanomansi – adalah pembacaan dengan mempelajari dupa dan asapnya.

Litomansi – adalah pembacaan dengan menggunakan berbagai warna batu mulia.

Margaritomansi – adalah prosedur dalam menggunakan pantulan mutiara.

Metagnomi – adalah pembacaan dengan menggunakan “penglihatan” yang diperoleh dalam keadaan kerasukan.

Meteoromansi – pembacaan dengan mengamati meteor.

Metoposkopi – adalah membaca sifat seseorang dengan mengamati garis-garis dahi.

Moleosofi – adalah pengamatan terhadap tahilalat sebagai pertanda sifat dan masa depan seseorang.

Molibdomansi – menarik pengaruh mistik dari desisan timah yang meleleh.

Miomansi
– adalah ilmu tentang arti peramalan yang dihubungkan dengan perilaku tikus.

Numerologi – adalah penafsiran angka-angka dan nilai huruf-huruf tertentu.

Oculomansi – adalah pembacaan dengan mengamati mata seseorang.

Oinomansi – adalah pembacaan dengan anggur atau minuman keras.

Ompalomansi – adalah menghitung tonjolan yang terdapat pada tali pusar untuk meramalkan berapa anak lagi yang akan dilahirkan oleh seorang ibu.

Oneiromansi – adalah penafsiran mimpi dan mengetahui masa depan seseorang.

Onomansi
– adalah ilmu tentang arti nama-nama, sifat dan nasib seseorang.

Onomantiks – adalah penerapan onomansi pada nama seseorang, terutama yang berhubungan dengan interpretasi penujuman.

Onikomansi – adalah pembacaan dengan mengamati kuku.

Oomantia dan Ooskopi – adalah metoda pembacaan dengan telur.

Ophiomansi
– adalah pembacaan dengan menggunakan ular sebagai medium.

Orniskopi dan Orinitomansi – adalah pengamatan pertanda yang dihubungkan dengan burung, terutama yang sedang terbang, lihat Apantomansi.

Ovomansi – adalah pembacaan dengan telur yang lain.

Palmistri – adalah bidang pembacaan dan penafsiran yang sangat luas, termasuk mengamati garis-garis dan struktur tangan.

Pegomansi – mengkhususkan diri pada pembacaan pertanda pada mata air dan air mancur alami.

Phrenologi – adalah pengamatan yang sudah lama dipraktekkan, untuk membaca sifat dan nasib seseorang melalui formasi dan bentuk kepala seseorang.

Philorodomansi – adalah sejenis pembacaan di mana seseorang memukulkan kelopak bunga mawar ketangan dan menentukan penting tidaknya sebuah pertanda dengan mempertimbangkan keras tidaknya suara yang di timbulkan.

Phisiognomi – adalah ilmu tentang analisa watak seseorang melalui pengamatan pada ciri-ciri tubuhnya.

Prekognisi – adalah kemampuan batin atau kemampuan merasakan peristiwa yang belum terjadi.

Psikografi – adalah salah satu bentuk tulisan misterius yang secara alami mempunyai sifat meramalkan sesuatu.

Psikometri – adalah kemampun untuk memperoleh kesan atau gambaran dari sebuah benda dan mengetahui sejarah pemiliknya.

Piromansi
dan Piroskopi – adalah bentuk-bentuk pembacaan api dan nyalanya, sering kali dengan bantuan benda tertentu yang di lemparkan kedalamnya.

Radiestesia – adalah istilah umum untuk pembacaan yang menggunakan alat seperti joran atau pendulum. Termasuk diantaranya “menepuk meja” yang dipraktekkan di gedung putih pada abad ke 19, papan oija, penulisan otomatis dan pemindaian.

Rabdomansi
– adalah pembacaan dengan menggunakan tongkat. Metoda ini adalah awal dari Joran pembacaan.

Rapsodomansi – adalah sejenis pembacaan dengan menggunakan buku puisi, dengan secara acak membuka buku itu dan dari situ akan ada jalan keluar.

Sepalomansi
– berhubungan dengan pembacaan menggunakan kepala keledai atau kambing.

Seraunoskopi – berusaha memperoleh pertanda dengan mengamati guntur dan kilat.

Seraskopi, Seromansi – adalah sejenis peramalan dengan cara lilin cair dituangkan keatas air dingin.

Siklomansi
– adalah praktek pembacaan dari roda yang berputar.

Skiomansi – adalah pembacaan dengan memanfaatkan roh pembimbing, sebuah metoda yang digunakan mereka yang mempraktekkan Channeling.

Scrying – merupakan istilah umum bagi pembacaan dengan menggunakan kristal, cermin, semangkuk air, tinta, atau nyala api untuk memperoleh penglihatan.

Sideromansi – membakar jerami di atas besi panas, yang menghasilkan bentuk yang punya sifat-sifat pembacaan.

Sortilegi – meramalkan nasib dan menafsirkan pertanda yang sudah terindikasi.

Spodomansi – adalah pembacaan dengan menggunakan bara api atau jelaga.

Stikomansi – adalah cara lain melemparkan buku hingga jatuh terbuka dan dari situ secara acak mencari jalan keluar dengan tujuan pembacaan.

Stolisomansi – melihat pertanda dari cara seseorang berpakaian.

Sikomansi
– dilakukan dengan menuliskan pesan di selembar daun, semakin lambat dia mengering, semakin berharga pertandanya. Variasi modernnya dilakukan dengan cara menulis di kertas kecil (selalu sertakan selembar yang kosong) dan menggulungnya. Kemudian diletakkan dalam penapis (saringan) di atas mangkuk mendidih. Yang pertama terbuka gulungannya adalah jawaban yang benar.

Taseomansi atau Taseografi – adalah pembacaan daun teh yang tertinggal dalam cangkir setelah tehnya diminum.

Teframansi – adalah pembacaan abu yang dihasilkan dari pembakaran kulit kayu.

Tiromansi – adalah sejenis pembacaan dengan menggunakan keju.

Xilomansi – adalah pembacaan dengan menggunakan potongan kayu, baik dari bentuknya ketika diambil atau penampilannya ketika terbakar.

Di atas adalah berbagai jenis dan cara melakukan pembacaan yang terkumpul, tentu saja ini belum lengkap benar, tidak semua kami cantumkan di sini, namun dari sini dapat kita lihat beragamnya cara suatu kelompok atau kebudayaan tertentu melakukan pembacaan dalam upayanya membuka tabir misteri yang masih tersembunyi ataupun mencari pemecahan berbagai masalah.

----------


Divinasi, 1

Dirangkum oleh : Bernard Prasodjo

Divinasi (Inggris : Divination) atau pembacaan, didefinisikan sebagai seni menggunakan alat tertentu untuk memperoleh jawaban dari akal budi yang mendalam guna melihat masa lalu, masa sekarang dan masa yang akan datang.

Dalam kamus Webster, pembacaan didefinisikan dengan “Seni meramalkan kejadian yang akan datang, atau membuka hal-hal rahasia atau yang kurang jelas, dengan bantuan makhluk yang lebih tinggi, atau dengan ritual, eksperimen dan pengamatan tertentu.

Kalau anda ingin belajar seni pembacaan ini, hal terpenting yang harus diingat adalah bahwa apa yang kita lihat hanyalah kemungkinan dari hasilnya saja. Tak ada sesuatu yang sudah pasti, kita sendirilah yang menciptakan masa depan kita. Segala sesuatu yang kita lihat melalui pembacaan, berada didalam kekuatan kita untuk kita rubah.

Banyak orang meyakini bahwa pembacaan sebenarnya hanyalah masuk kedalam pikiran bawah sadar. Beberapa orang yang lain yakin bahwa kekuatannya terletak pada alatnya sendiri, ada benarnya bahwa alat yang kita gunakan selama jangka waktu yang cukup lama, mengandung energi kita. Pada satu sisi, kalau anda cukup sering menggunakan alat tertentu, anda akan dapat merasakan energinya hanya dengan menyentuhnya saja. Belajar memanfaatkan kekuatan pembacaan kadang-kadang sangat menantang dan selalu memberi pengalaman baru. Ini tidak saja akan mengembangkan akal budi kita saja, tetapi juga untuk meningkatkan spiritualitas kita.

Berikut ini adalah daftar berbagai cara melakukan pembacaan, kebanyakan berdasarkan pada medium yang digunakan.

Aeromansi – Pembacaan berdasarkan keadaan udara dan angkasa, terutama pada bentuk awan, komet dan gejala lain yang tidak biasanya terjadi di angkasa.

Alkemi – adalah praktek mengubah logam dasar menjadi logam mulia (misalnya emas atau perak) dengan bantuan bahan esoterik yang disebut dengan “Philosopher’s Stone.”

Alektriomansi – adalah cara pembacaan dengan memanfaatkan burung yang mematuk bulir-bulir jagung yang diletakkan di rangkaian huruf berbentuk lingkaran. Variasi lainnya adalah menunjuk huruf pada abjad yang dipindai oleh tangan pada saat seekor ayam jantan berkokok.

Aleuromansi – adalah pembacaan dengan menggunakan “kue keberuntungan”, jawaban-jawaban atas pertanyaan yang diajukan digulung dan dimasukkan kedalam bola adonan kue dan dipanggang kemudian dipilih secara acak.

Alomansi – adalah pembacaan dengan menggunakan garam dapur.

Alfitomansi – adalah pembacaan dengan menggunakan kue khusus yang dapat dicerna oleh orang yang punya suara hati yang jernih, tetapi rasanya tidak enak kalau dimakan oleh orang lain.

Antropomansi – adalah cara pembacaan kuno yang sekarang melanggar hukum karena dilakukan dengan mengurbankan jiwa manusia.

Apantomansi – adalah pembacaan berdasarkan kemungkinan menjumpai binatang tertentu, misalnya kucing hitam, burung atau makhluk lain. Menurut cerita, Mexico City ditemukan oleh para peramal Aztec yang melihat elang terbang dari sebatang kaktus dengan mencengkeram seekor ular yang masih hidup.

Aritmansi atau Aritmomansi – adalah bentuk awal numerologi dimana pembacaan dilakukan berdasarkan angka dan nilai-nilai huruf.

Astrologi – adalah pembacaan dengan menggunakan benda-benda angkasa seperti matahari, bulan, bintang dan planet-planet lain.

Auguri – adalah istilah umum bagi seni pembacaan dan terutama diterapkan dalam menterjemahkan lambang-lambang dan pertanda.

Austromansi – adalah pembacaan melalui pengamatan bagaimana sebuah kampak atau beliung bergetar ketika ditancapkan pada sebatang tonggak.

Aksiomansi – adalah pembacaan dengan mengamati angin.

Belomansi – adalah bentuk kuno pembacaan dengan melemparkan atau menyeimbangkan anak panah.

Bibliomansi – adalah pembacaan dengan menggunakan buku.

Botanomansi
– adalah pembacaan dengan membakar ranting kayu atau daun.

Bumpologi – ini benar-benar merupakan istilah modern, merupakan sebutan populer dari Frenologi.

Chiromansi – adalah pembacaan garis-garis tangan.

Chirognomi – adalah pengamatan pada bentuk tangan secara menyeluruh.

Clairaudiensi – adalah “pendengaran jernih” mengenai informasi pembacaan. Pada parapsikologis secara umum menghargainya sebagai salah satu bentuk persepsi penginderaan lebih (ESP).

Clairvoyansi – adalah “penglihatan jernih” mengenai informasi pembacaan, merupakan salah satu bentuk persepsi penginderaan lebih (ESP).

Dafnomansi – adalah pembacaan dengan mendengarkan gemeretaknya tangkai pohon salam yang terbakar dalam nyala api.

Demonomansi – adalah pembacaan dengan bantuan jin.

Daktilomansi – adalah bentuk awal dari radiestesia dengan menggunakan ayunan cincin yang diikat pada seutas benang.

Dendromansi – adalah pembacaan dengan menggunakan pohon ek atau benalu.

Dowsing atau Joran Peramal
– adalah sebuah metoda pembacaan dengan menggunakan tongkat bercabang untuk mencari sumber air atau mineral.

Gastromansi – adalah bentuk kuno dari Ventrilokuisme dimana nada suara pelaku direndahkan sampai nada yang menyeramkan dan ramalan diucapkan dalam keadaan kerasukan.

Geloskopi – adalah pembacaan berdasarkan nada suara tawa seseorang.

Genetlialogi – adalah pembacaan dengan memperhatikan pengaruh bintang di saat kelahiran seseorang.

Geomansi – mempelajari bentuk-bentuk yang ada di atas tanah dan pengaruh “medan listrik” bumi.

Grafologi – adalah menganalisa sifat seseorang berdasarkan tulisan tangannya.

Giromansi – adalah prosedur pembacaan di mana beberapa orang berjalan berputar-putar di sebuah lingkaran yang tandai huruf-huruf sampai pusing dan terhuyung-huyung ke berbagai arah, sehingga menunjukkan sebuah ramalan.
Halomansi – lihat Alomansi

Haruspikasi – adalah peramalan dengan cara memeriksa isi perut binatang, seperti yang dipraktekkan oleh para pendeta Roma kuno.

Hiromansi atau Hiroskopi – adalah pembacaan dengan mengamati benda-benda korban zaman kuno.

Hippomansi – adalah sebuah bentuk pembacaan jejak kaki dan ringkik kuda.

Horoskopi – adalah praktek meramal berdasarkan Horoskop Astrologi.

Hidromansi
– adalah pembacaan dengan menggunakan air, termasuk warna, pasang surut dan alirannya, atau gelombang yang ditimbulkan oleh kerikil yang dilemparkan ke dalam kolam.

Ihtiomansi – adalah pembacaan dengan menggunakan ikan sebagai medium.

Kapnomansi – meramal dengan mengamati asap api yang membubung.

Kartomansi – adalah meramal dengan menggunakan kartu, salah satu jenisnya adalah tarot.

Katoptromansi – adalah bentuk awal dari menatap kristal dengan menggunakan cermin yang diarahkan ke bulan untuk menangkap cahaya bulan.

BERSAMBUNG.....

----------


Tuesday, December 23, 2008

Pembentukan Watak: 5 Kebajikan

Artikel ini diterjemahkan dari buku Miracles through Pranic Healing tulisan GrandMaster Choa Kok Sui. Penyembuh Prana seharusnya menjadi teladan bagi pasien dan masyarakat di sekitarnya. Karenanya pengembangan kebajikan merupakan hal yang sangat penting untuk terus dilakukannya.


1. Cinta kasih dan tidak menyakiti


Cinta kasih dan tidak menyakiti secara sederhana berarti tidak melakukan tindakan yang kasar ataupun kejam, cinta kasih dapat diutarakan dengan kata-kata ataupun dengan pikiran. Berlaku sopan dan suka menolong mencerminkan perbuatan kasih sayang. Secara lisan, anda dapat mengucapkan kata-kata yang penuh kepedulian dan memberikan dorongan. Manusia, seperti halnya tanaman, perlu dirawat agar dapat tumbuh dan berkembang. Misalnya, anda dapat menunjukkan penghargaan atau memberikan perhatian atas prestasi yang dicapai seseorang. Dengan demikian orang itu akan diilhami untuk menjadi lebih baik. Dengan pikiran atau secara mental, cinta kasih dapat diwujudkan dengan cara memberkati atau mendoakan orang lain.

Dalam lingkup Penyembuhan Prana, cintakasih berarti merawat pasien walaupun dia tidak mampu membayar, itu berarti telah menyembuhkan sesama dengan cinta kasih dan belarasa. Tidak menyakiti berarti menghindarkan diri dari menyakiti orang lain baik itu secara fisik, dengan ucapan maupun secara psikik. Pada tingkat fisik, tidak menyakiti berarti “jangan membunuh” atau menyakiti orang lain karena marah atau dengki. Mempraktekkan tidak menyakiti sesama makhluk juga merupakan hal yang sangat penting. Kadang-kadang seseorang harus membunuh binatang demi memenuhi kebutuhan pangan keluarganya, tetapi dia harus membunuhnya dengan tidak melakukan tindakan yang kejam, dengki atau dengan menikmati penderitaan binatang itu. Membasmi tikus, kecoa, nyamuk dan serangga lainnya bukan merupakan hal yang tabu selama itu dilakukan karena alasan kebersihan dan kesehatan.

Tidak menyakiti dengan ucapan dapat dilakukan dengan menghindarkan diri dari penggunaan kata-kata kasar atau menyakitkan yang seringkali lama baru dapat disembuhkan, dibandingkan dengan kalau kita menyakiti tubuh seseorang. Luka jasmani hanya membutuhkan waktu satu atau dua minggu untuk sembuh, tetapi luka yang diakibatkan oleh perkataan yang kurang bijak atau penuh kedengkian baru bisa disembuhkan setelah bertahun-tahun, atau bahkan mungkin sama sekali tidak dapat disembuhkan, karenanya, jaga perkataan anda agar tidak menyakiti hati orang lain. Kalau anda harus mengkritik orang lain, lakukanlah dengan penuh kasih sayang dan kelembutan, dengan kata lain, kritiklah dengan hati. Nanti akan anda sadari bahwa cara ini jauh lebih efektif, karena orang yang anda tegur lebih dapat menerimanya.

Pada tingkat yang lebih halus, tidak menyakiti berarti mengurangi seminimal mungkin atau sama sekali menghindarkan diri dari memberikan kritik berlebihan walau itu hanya dalam pikiran anda saja, juga jangan iri. Dengan kata lain, seseorang harus berusaha keras untuk mempraktekkan tidak menyakiti secara mental atau dalam pikiran anda. Seseorang tidak boleh menyakiti perasaan orang lain dengan perkataannya, tetapi juga dalam benaknya dia tidak boleh mencela kesalahan atau cacat orang lain, ini tidak berarti bahwa anda tidak perlu waspada pada kesalahan atau kelemahan orang lain tetapi tidak ada alasan bagi anda kenapa anda harus berada dalam sikap negatif semacam ini 10 atau 20 kali sehari selama 365 hari dalam setahun. Bila anda melakukan ini, anda menciptakan gambaran negatif tentang orang lain, yang akan menghambat perkembangan orang itu. Dengan terus menerus kritis, anda menghambat perkembangan seseorang, bahkan sekalipun dia ingin berubah. Mengulang-ulang kritik dalam hati anda karenanya dapat menghalangi kemajuannya, ini tidak akan membantu tetapi sebaliknya hanya akan menunda kemajuan orang itu. Sebelum mengkritik, seseorang harus menyadari bahwa sebenarnya hampir semua orang memang tidak sempurna dan diperlukan cukup banyak waktu untuk merubah dirinya dan berkembang. Perkembangan spiritual membutuhkan sebuah proses dan proses itu sendiri membutuhkan waktu.

Dalam penyembuhan prana, tidak menyakiti juga berarti tidak menyalahgunakan kekuatan psikik.

Cinta kasih dan tidak menyakiti penting bagi hubungan antar manusia yang benar dan harmonis. Kalau setiap orang mempraktekkannya, dunia akan menjadi tempat tinggal yang lebih baik.


2. Murah hati dan tidak mencuri

Murah hati berarti berbagi atau memberi. Pada tingkat jasmani, ini berarti berbagi atau memberikan uang dengan bijaksana. Kunci kemakmuran adalah kemurahan hati. Menyumbang sebagian penghasilan anda pada badan-badan keagamaan atau sosial dan menderma adalah melakukan kemurahan hati secara jasmani. Telah diamati bahwa pasien yang dengan murah hati memberi sesuatu pada penyembuhnya biasanya sembuh dengan cepat dari sakit yang dideritanya. Ini disebabkan karena dengan memberi, mereka berhak menerima energi penyembuhan, karenanya ketika seorang pasien memberi dengan murah hati, kemampuannya untuk menerima dan mencerna energi penyembuhan jadi meningkat sangat besar, dengan demikian akan merangsang proses penyembuhannya. Penulis telah mengamati bahwa dalam berbagai kasus, hanya dengan membayar di muka, seorang penyembuh prana yang mahir dapat menyebabkan kesembuhan sebagian atau kesembuhan menyeluruh bahkan sebelum perawatan dengan prana dilakukan. Memberkati bumi juga merupakan bentuk kemurahan hati. Dalam tingkat emosional, anda dapat melakukan kemurahan hati dengan bersikap hangat, memberikan teladan dan mendukung. Secara mental, anda dapat membagikan pengetahuan dan keahlian pada orang yang telah siap dan mau belajar. Ketika anda mempraktekkan hal ini, akan anda sadari nanti bahwa pemahaman anda terhadap masalah tertentu menjadi lebih mendalam. Ini disebabkan karena anda tidak akan dapat benar-benar menguasai sebuah masalah sampai anda mau mengajarkannya kepada orang lain.

Tidak mencuri berarti bahwa seseorang tidak boleh mengambil apapun yang bukan miliknya. Dalam tingkat pergaulan, seseorang tidak boleh mencuri kasih sayang atau mendambakan pasangan orang lain. Ini juga berarti, dalam tingkat yang lebih tinggi, bahwa seseorang tidak boleh mencuri jasa atau reputasi yang merupakan milik orang lain. Dalam penyembuhan Prana, tidak mencuri berarti bahwa seorang penyembuh prana harus merawat pasiennya dengan seksama apa lagi kalau dia telah dibayar dengan pantas. Itu juga berarti bahwa pasien harus memberi imbalan yang pantas pada penyembuhnya untuk penyembuhan yang telah diterimanya. Dalam banyak kasus hanya sedikit membayar atau tidak sama sekali, walaupun sebenarnya dia mempunyai kemampuan finansial untuk itu, akan mengakibatkan tingkat kesembuhannya lambat atau bahkan tidak terjadi kesembuhan sama sekali.


3. Jujur dan tidak berbohong

Kejujuran harus dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak akan menyakiti atau melukai perasaan orang lain. Seseorang tidak boleh memanfaatkan kejujuran dan keterus-terangan sebagai alat atau senjata yang dapat menyebabkan perasaan sakit atau melukai hati seseorang. Kejujuran seharusnya tidak digunakan dengan kedengkian, hal semacam ini adalah penyalahgunaan kebajikan kejujuran. Kalau ada pertentangan antara ‘kejujuran’, ‘kemurahan hati’ dan ‘tidak menyakiti’, kebajikan cinta kasih dan tidak menyakitilah yang harus dimenangkan.

Tidak berbohong berarti bahwa seseorang tidak boleh membuat pernyataan yang tidak benar karena dengki atau dengan maksud untuk mengambil keuntungan dari orang lain.


4. Tekun dan tidak malas

Dalam penyembuhan prana, tekun berarti mempelajari dengan seksama buku-buku penyembuhan prana. Juga berarti berlatih melakukan berbagai teknik penyembuhan prana hingga benar-benar mahir. Juga berarti dengan sungguh-sungguh merawat pasien. Ketekunan juga memerlukan rasa tanggung jawab yang besar. Bila seseorang ditugasi untuk melakukan sesuatu, dia harus melakukannya dengan baik dan tuntas. Itu juga berarti tidak menunda-nunda. Istilah lain untuk tekun adalah: “setia pada tujuan dan terus menerus berupaya”. Setia pada tujuan dan terus menerus berupaya dan tidak malas merupakan kunci keberhasilan dan penyembuhan spiritual.


5. Sederhana dan tidak berlebihan

Sangat penting bagi seseorang untuk menghindarkan diri dari melakukan tindakan yang ekstrim dan kebiasaan yang berlebihan, dan bertindak sederhana. Dalam penyembuhan prana, menyembuhkan dan menolong banyak orang memang sangat bagus, tetapi bukan dengan cara menguras tenaga sendiri, melakukan penyembuhan terus menerus sepanjang hari selama 5 atau 6 hari dalam seminggu benar-benar sangat berlebihan dan jelas berakibat buruk bagi kesehatan. Ada penyembuh yang kemudian menjadi sakit berat atau meninggal dunia di usia muda karena melakukan hal ini secara berlebihan. Seorang penyembuh akan lebih berguna bagi masyarakatnya dalam rentang waktu yang cukup lama kalau dia melakukan penyembuhannya dengan tidak berlebihan.

Hubungan seks itu baik, tetapi harus dilakukan seperlunya saja, jangan berlebihan. Terlalu banyak melakukan hubungan seksual dalam jangka waktu lama akan mengakibatkan penurunan kekuatan penyembuhan seseorang secara dramatis.

Dalam hal keuangan, ini berarti bahwa seseorang harus menghindarkan diri dari menghambur-hamburkan uang dan membuat pengeluaran yang tidak bermanfaat. Kalau mungkin sebaiknya tabung atau investasikan 20% sampai 30% pendapatan bersih anda setelah dipotong pajak dan derma. Ini adalah salah satu kunci kemakmuran.


Jadwal yang dianjurkan:

Lakukan pemeriksaan batin dan menanggulanginya dengan tegas dan tuntas, seseorang dalam jangka waktu tertentu harus dapat menguasai salah satu dari lima kebajikan di atas, dan mempraktekkannya dengan sungguh-sungguh. Berkonsentrasilah pada satu kebajikan selama lebih kurang dua bulan. Renungkan apa yang telah anda lakukan sepanjang hari sehubungan dengan kebajikan itu. Sadarilah hal baik yang telah anda lakukan, ini akan mengembangkan kepercayaan diri anda, dan pada saat yang sama, sadari juga kesalahan-kesalahan anda. Inilah yang disebut dengan pemeriksaan batin. Secara mental hapuslah peristiwa negatif paling tidak lima kali. Inilah yang disebut dengan penanggulangan yang tegas. Mekanisme dibalik tindakan ini adalah bahwa pengulangan pikiran yang baik akan terwujud dalam tindakan yang baik pula. Demikian juga tindakan baik yang terus menerus diulang dalam jangka waktu yang panjang akan menjadi kebajikan. Seseorang harus secara intensif melakukan pemeriksaan batin dan menanggulanginya dengan tegas paling tidak selama dua tahun.

----------

Does Size Matter?

Does size matter

Sumber: klikdokter.com


Pentingkah ukuran penis? Acapkali isu ini menimbulkan kerisauan, khususnya pada sebagian pria yang memiliki kekhawatiran mengenai ukuran organ genitalnya (small-penis syndrome).

Pada sebuah penelitian mengungkapkan, sekitar 89% wanita mengaku puas dengan ukuran penis pasangannya. Namun ironisnya, ditengah masyarakat sudah terlanjur tercipta persepsi yang salah mengenai hubungan ukuran penis dengan hasil kenikmatan dalam berhubungan seks.

Tidak sedikit jumlah pria di Indonesia yang akhirnya mengambil keputusan untuk menempuh usaha proses membesarkan ukuran penis. Hal tersebut secara tidak langsung memperlihatkan fenomena tingginya persoalan kekhawatiran ukuran organ genital pada kaum pria.

Berbagai metode dan cara ditempuh, dari cara medis hingga alternatif. Walau sampai sekarang belum ada penelitian yang menjelaskan efektifitas teknik atau metode yang ditawarkan dari terapi alternatif, baik dari aspek keamanan dan manfaatnya. Namun, menurut riset yang dimuat Journal Urology BJU International, tercatat bahwa pria yang mengalami small penis syndrome mencapai sekitar 45 persen. Dalam terminologi medis, sindrom ini merupakan manifesto dari perasaan takut akan terlalu kecilnya ukuran penis, walau sebenarnya masuk kedalam kategori normal. Penting diketahui, sindrom macam ini sangatlah berbeda dengan kondisi yang dialami oleh mereka yang benar-benar memiliki kasus kondisi penis kecil atau disebut micropenis.Fenomena ini tidak dapat dipandang sebelah mata. Tidak sedikit pula pria yang mengalami kekhawatiran berlebihan akan ukuran organ genitalnya meluas menjadi masalah beban psikis. Kepercayaan diri meluntur, kepribadian terdekadensi menjadi anti-sosial, bahkan tidak menutup kemungkinan berpotensi menjadi depresi berlebihan yang dapat menjerumuskan kematian akibat bunuh diri.


Penyebab Penis Kecil

Banyak faktor yang dapat menyebabkan kecilnya ukuran penis pada seorang pria. Diantaranya adalah faktor ras, faktor genetika, faktor obesitas dan yang terakhir adalah faktor gangguan hormon.

Sebuah LSM di Amerika Serikat pada tahun 2000 menyebutkan, bahwasanya rata-rata ukuran penis pria dewasa di Singapura menunjukkan ukuran panjang penis sekitar 8cm pada saat tidak ereksi. Ukuran bertambah menjadi sekitar 12cm-14cm dengan diameter kisaran 3,2cm ketika ereksi.

Pada penelitian tersebut juga menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara ukuran penis pria etnik Cina, India, dan Melayu, baik pada saat tidak ereksi maupun saat ereksi.

Data yang terdapat dari penelitian tersebut menampakkan bahwa ukuran penis pada umumnya tidak terlalu jauh berbeda antar etnik dalam aspek regional wilayah benua Asia.

Kevan R. Wylie, urolog dari Royal Hallemshire Hospital di Leeds Inggris pernah mengkaji mengenai rata-rata ukuran penis yang dimiliki oleh warga Inggris yang mayoritas terdiri dari ras kaukasia. Riset menunjukkan bahwa terdapat hasil konsisten dari rata-rata ukuran penis.

Rata-rata panjang penis pria Inggris yang sedang ereksi misalnya antara 14cm hingga 16cm dengan diameter 4,8cm. Sementara itu, dalam riset yang dilakukannya terdapat persentase kecil pria yang memiliki kondisi micropenis, menurut kalkulasi Wylie, penis yang benar-benar kecil ukurannya kurang dari 7cm ketika sedang ereksi.

Rata-rata ukuran penis orang berkulit hitam, lebih besar sekitar 1,5 sampai 3 cm dibanding ras kulit putih (kaukasia). Sedangkan penis laki-laki Asia, lebih kecil sekitar 1,5 sampai 3 cm dari ras kulit putih. Ukuran testis masing-masing ras ini tentu saja berbeda sebanding dengan ukuran penisnya. Tapi perbedaan ini bukanlah tanpa sebab. Karena ternyata perbandingan ukuran vagina wanita Asia juga lebih kecil ketimbang ras lainnya.

Disamping itu, kondisi tubuh obesitas juga merupakan faktor penyebab kondisi micropenis pada pria. Timbunan lapisan lemak di area pinggang dan paha yang berlebihan mengkondisikan penis kian ‘tenggelam’.

Faktor gangguan hormon juga menjadi faktor penyebab kondisi micropenis pada pria. Banyak organ yang menyuplai hormon kepada tubuh yang memengaruhi ukuran penis pada pria pada masa perkembangan dan pertumbuhan manusia. Jika salah satu hormon mengalami gangguan, maka sedikit banyak akan membawa pengaruhi hasil ukuran penis pada masa dewasa.


Anatomi Penis dan Fisiologi Ereksi
Penis merupakan organ kompleks yang terbuat dari jaringan lunak, jaringan serat elastis, otot polos, pembuluh darah arteri dan vena, dan sistem saraf. Penis merupakan mesin hidrolik yang terdiri dari dua silinder jaringan erektil yang berparalel disebut korpus kavernosa yang dikelilingi oleh sebuah membran tunica albuginea dan silinder yang lebih kecil di tengah disebut korpus spongiosa. Korpus spongiosa merupakan jaringan erektil yang mengelilingi uretra (saluran kemih) dan membentuk glans penis. Jaringan erektil ini kaya akan sinus (kantung) pembuluh darah yang dikelilingi oleh otot polos dan jaringan serat elastis.

Rangsangan untuk ereksi datang dari persarafan korpus kavernosa (cavernous nervus) dari kelenjar prostat. Normalnya ereksi terjadi akibat kompleks interaksi antara pembuluh darah dan sistem saraf. Ereksi penis dapat melalui dua mekanisme, psikogenik sentral dan refleksogenik. Ereksi psikogenik diinisiasi dari otak sebagai respon terhadap rangsangan pendengaran, penglihatan, penciuman atau imaginasi sedangkan ereksi refleksogenik terjadi akibat rangsangan berupa sentuhan pada penis yang dinisiasi oleh persarafan tulang belakang.

Pada fase flaccid, atau non-ereksi, otot halus dan pembuluh darah arteri yang mengaliri sinus kavernosa berkontraksi. Terdapat keseimbangan antara aliran darah masuk dan keluar jaringan erektil.

Saat merasa terangsang, sistem saraf pusat menstimulasi pelepasan sejumlah substansi kimia yang akan merelaksasikan otot polos dalam penis, mengalirkan darah ke sinus-sinus pembuluh darah di korpus kavernosa penis. Jaringan erektil membesar bersama tunica albuginea menekan pembuluh darah balik di sekitarnya, menghalangi aliran darah meninggalkan penis sehingga penis menjadi kaku.




Pembesaran Penis, Baik atau Buruk?

Tedapat beberapa kiat dan cara dalam usaha memperbesar ukuran penis. Berikut ini adalah beberapa cara yang ada dalam tinjauan medis:


Pil dan ramuan pembesar penis


Untuk metode ini, para kaum pria tidak perlu menghabiskan banyak uang untuk hal ini karena tidak ada obat yang beredar luas di pasaran memiliki efek permanen terhadap ukuran penis.


Alat vacuum

Alat ini seringkali direkomendasikan sebagai terapi untuk disfungsi ereksi, namun metode vacuum hanya dapat meningkatkan ukuran penis selama 24 jam. Vacuum bekerja dengan diletakkan pada ujung penis, memberikan tekanan negatif yang memaksa darah mengalir ke penis kemudian menyebabkan ereksi. Sebuah cincin dipasang secara temporer pada pangkal penis untuk mencegah aliran balik darah yang terlalu cepat. Efek samping yang dapat ditimbulkan antara lain robeknya pembuluh darah menyebabkan pembengkakan dan nyeri.


Latihan Penis


Oleh karena penis tidak memiliki otot, tidak ada latihan atau pijatan yang dapat membesarkannya dalam jangka panjang.


Operasi


Operasi merupakan jalan keluar permanen yang dapat dilakukan. Terdapat dua macam prosedur yang dapat dilakukan:

Operasi memanjangkan penis
Jaringan ikat (ligamen) yang mengikat jaringan erektil ke tulang pubis dipotong membuat penis tampak lebih panjang 2-3 cm. Melakukan peregangan penis juga dapat dilakukan selama beberapa bulan untuk membuat efek permanen.
Efek samping: prosedur ini dapat menimbulkan jaringan parut dan posisi ereksi mengarah ke bawah.

Operasi membesarkan diameter penis
Metoda lain adalah dengan implan jaringan lemak bagian tubuh lain ke dalam penis. Kekurangannya adalah ukuran kepala penis tidak dapat ditingkatkan sehingga secara visual tampak kurang memadai. Tingkat keberhasilan operasi sangat bergantung pada keahlian dokter bedah yang menangani. Harga yang harus dikeluarkan pun bervariasi. Bergantung pada tempat dan keahlian dokter bedah tersebut.

Bagaimanapun, seperti halnya prosedur operasi lain, tindakan operasi juga tidak terlepas dari penyulit baik secara fisik ataupun psikologis, antara lain:
  • Bila hasil yang didapat tidak sesuai harapan tentu memiliki dampak psikologis yang luar biasa
  • Infeksi
  • Kerusakan jaringan sekitar dan persarafan
  • Efek samping anestesi
Untuk metode pembesaran penis yang bersifat alternatif atau non medis, sejauh ini belum ada penelitian yang mendukung aspek keamanan medis pada pasien. Namun sejauh dari pengamatan responden, sebagian besar pria yang menjalani operasi pembesaran penis pun mengaku tidak puas dengan hasil yang diperoleh.


Aspek Psikologi

Sudah selumrahnya bagi pria mencemaskan ukuran penisnya. Namun penting pula bahwa masalah ini tidak bisa dipandang sebelah mata karena dapat menyebabkan peningkatkan kekhawatiran dan kecemasan.

Tidak sedikit pria yang merasa ukuran penisnya kecil atau tidak sesuai dengan harapan yang kemudian mengalami hambatan psikis hingga mengakibatkan disfungsi ereksi. Hambatan psikis diawali berupa rasa rendah diri, rasa malu atau tidak percaya diri.

Pun hambatan psikis terasa semakin kuat pada saat pasangannya memberikan reaksi yang semakin membenarkan bahwa ukuran penisnya tidak sesuai dengan harapannya juga.

Seorang urolog dari St Peter’s Andrology Center di London, Inggris, Nim Christopher menuturkan, “Bagi pasien dengan gangguan psikologis menyangkut ukuran penis -khususnya bila ukuran penis itu sebenarnya normal- tidak ada gunanya ditawari mengikuti operasi pembesaran penis karena hasilnya ternyata tidak memberikan perbedaan."

Christopher beserta rekan timnya mewawancarai 42 pria yang telah melalui operasi pembesaran penis, dari hasil wawancara ditemukan tingkat kekecewaan para pasien sangat tinggi. Bahkan, acapkali diantara pasien memohon untuk dilakukan prosedur operasi lagi.

Lebih lanjut Christopher dalam laporannya di Journal of European Urology mengemukakan, “Rata-rata panjang penis bertambah 1,3 cm, tetapi tingkat ketidakpuasan pasien melebihi 70%.”

Perlu perubahan dalam cara melihat masalah krusiil seperti ini, dari kaum pria dan pasangan pun diperlukan sudut pandang objektif yang lebih sehat. Pendekatan terapi psikis lebih ditekankan untuk diberikan pada pria yang mengalami hambatan psikis akibat dari masalah ukuran organ genital ini.

Banyak orang yang terjebak akan paradigma sesat. Antara lain timbulnya perasaan kecewa harapan karena membandingkan ukuran penisnya dengan penis orang lain, apalagi dengan pemain film porno yang memang sengaja memiliki agenda geksploitasi seks. Padahal secara fisik, pada kenyataannya ukuran penis tidak menentukan bagi fungsi ereksi dan fungsi seksual pada umumnya asal perkembangannya sudah mencapai tahap perkembangan yang normal.

Pada sebuah survey yang dilakukan sebuah majalah wanita di Indonesia, sedikitnya lebih dari 50% wanita di Indonesia kecewa tidak mendapatkan kepuasan seksual pada saat berhubungan intim. Faktor utamanya adalah disfungsi ereksi dan ejakuliasi dini. Hampir tidak ada yang mengemukakan ketidakpuasan berasal dari ukuran penis yang terlalu kecil.

Perlu perubahan stigmatis para pria dalam melihat esensi dalam melakukan hubungan intim. Sesungguhnya wanita tidak hanya mencari kepuasan fisik semata. Para wanita juga mencari getaran emosional, perasaan dicintai, merasa diperlakukan spesial, dihargai, dan keintiman dengan partnernya.

Fakta yang menarik, persoalan ukuran penis pria lebih banyak dipusingkan oleh pria sendiri ketimbang wanita. Hubungan suami-istri yang harmonis bukanlah ditentukan oleh ukuran penis. Indahnya hubungan seks ditentukan langsung oleh kreativitas dan komunikasi masing-masing pasangan. (SO/DA)

----------

Sunday, December 21, 2008

Obat Paling Manjur

Oleh : Henry Libersat


Selama dua dekade awal abad lalu, banyak bayi berusia di bawah satu tahun harus dirawat di rumah sakit dan institusi perawatan anak lainnya, dan akhirnya meninggal karena sebab yang tidak jelas. Bahkan beberapa institusi sudah terbiasa menuliskan di kartu pasien bayi yang sakit parah itu sebagai “tanpa harapan.”

Salah seorang dokter yang dihadapkan pada masalah kematian bayi setiap hari itu adalah Dr. Fritz Talbot dari klinik anak-anak di Dusseldorf. Dr. Talbot mengalami sukses yang tak lazim berkenaan dengan anak-anak yang sakit parah itu. Selama bertahun-tahun, ketika dia melakukan pemeriksaan keliling rumah sakit, dia diikuti oleh sekelompok internis (Dokter ahli penyakit dalam) dari bangsal ke bangsal, untuk mencari cara baru menangani penyakit anak ini.

Salah satu dari internis itu adalah Dr. Joseph Brennermann, yang menceritakan kisah berikut:
“Sering sekali kami menjumpai anak yang selalu tidak berhasil pengobatannya. Anak ini demikian menderita dan tanpa harapan. Ketika hal ini terjadi, Dr. Talbot akan mengambil kartu pasien dan menuliskan beberapa resep yang sulit dibaca. Dalam kebanyakan kasus, resep ajaib itu membuahkan hasil dan anak itu akan membaik. Rasa ingin tahu saya timbul dan saya menduga bahwa dokter terkenal ini telah mengembangkan obat sejenis baru yang mujarab.

“Suatu hari, setelah berkeliling, saya kembali ke bangsal dan mencoba membaca coretan cakar ayam Dr. Talbot. Saya tidak berhasil, maka saya mendatangi perawat kepala dan menanyakan apa resep yang diberikan.

“Anna Tua,” jawabnya. Sambil menunjuk seorang wanita tua keibuan yang duduk di sebuah kursi goyang besar sambil menimang seorang bayi dengan penuh kasih sayang. Perawat itu melanjutkan: “Setiap kami punya bayi di mana semua yang kami lakukan tak berhasil, kami menyerahkan bayi itu kepada Anna Tua. Dia lebih sering berhasil dibandingkan dengan semua dokter dan perawat di institusi ini digabung jadi satu.”

Memang cinta sangat menakjubkan.....!

----------


Menenangkan Diri

Oleh: Bernard Prasodjo

Kita dapat menenangkan diri dengan cara yang sangat sederhana dan cukup mudah, hanya dengan mengatur pernapasan kita; dengan menghirup napas perlahan-lahan, dalam dan merata dan kemudian menghembuskannya kembali perlahan-lahan sampai tidak ada udara tersisa dalam paru-paru kita, dengan melakukan ini beberapa siklus, kita sudah dapat menenangkan diri kita.

Bagi para penyembuh prana, hal semacam ini bukan merupakan hal yang baru, dalam praktek penyembuhannya, mereka sudah terbiasa melakukan “pernapasan prana”, dengan berbagai cara yang lebih bervariasi dan dengan tujuan yang agak berbeda, para penyembuh prana melakukan pernapasan terutama untuk menarik energi segar dari alam disekitarnya. Walaupun kemudian pada akhirnya pernapasan ini akan mempunyai pengaruh menenangkannya juga.

Ada berbagai metoda pernapasan dalam, tetapi untuk tujuan menenangkan diri, metoda pernapasan dalam yang berikut ini sudah sangat memadai.

Bagi mereka yang mempunyai kesulitan dalam mengontrol emosinya sehingga mudah sekali merasa terganggu, bisa karena ketakutan, kekhawatiran yang berlebihan, mudah naik darah, mudah tersinggung, mudah terharu, dendam dan sebagainya, atau mereka yang selalu memendam perasaannya, latihan berikut ini akan sangat membantu.

Latihan:

  1. Perhatikan pikiran, perasaan dan tubuh fisik anda ketika anda dalam keadaan gembira. Ulang-ulanglah masuk dalam suasana hati seperti ini. Langkah ini dimaksudkan hanya untuk identifikasi saja. Bila kita tetap tinggal dalam kondisi tubuh kita saat ini, maka suasana hati kita saat ini akan terus ditekan dan akibatnya kita akan semakin sulit menenangkan diri. Jadi rasakanlah suasana hati anda seperti saat anda sedang bergembira.
  2. Di manapun proses bernapas anda, sekarang hembuskanlah. Sekarang bawalah perhatian pada pernapasan anda, apakah pada saat ini anda sedang menghembuskan napas ataupun sedang menghirupnya, hembuskan napas anda sebanyak mungkin sekarang! Mungkin anda ingin mengempiskan perut anda sedikit agar membuat setiap udara yang tertinggal di paru-paru anda keluar. Tetapi, jangan membuat hembusan napas anda menjadi tersendat dan terlalu berat.
  3. Perlahan lahan, tariklah napas enam hitungan. Kalau tadi anda mengencangkan perut anda, perlahan-lahan kendurkanlah. Ketika anda mulai menarik napas, kontrolah tarikan napas anda. Cobalah untuk tidak menyentakkan napas anda pada saat awal anda menarik napas. Jagalah agar napas anda tetap mantap dan merata sampai hitungan keenam selesai.
  4. Perlahan-lahan, hembuskan napas enam hitungan. Hembuskan napas dengan mantap dan kontrollah seperti ketika tadi anda menarik napas.
  5. Teruslah menarik napas dan menghembuskannya masing-masing enam hitungan sampai anda menjadi tenang. Ini mungkin hanya membutuhkan beberapa kali tarikan napas, atau memerlukan waktu beberapa menit saja. Tidak menjadi soal berapa lama waktu yang dibutuhkan. Anda tidak perlu terburu-buru.


Catatan
Hitungan yang dilakukan sebaiknya berpedoman pada denyut nadi kita masing-masing. Pada saat melakukan latihan ini, sebaiknya duduklah dalam posisi tegak dan tidak menyandar, agar sirkulasi energi anda lancar sehingga kita cepat dapat menenangkan diri.

Kita telah menguasai tubuh fisik kita. Kita memberikan kekuatan kepada getaran tubuh kasar dan dunia materi ketika kita tidak mengontrol wahana pikiran, perasaan dan getaran melalui latihan yang positif.

Untuk menyelesaikan tugas kita di dunia ini, kita harus mampu mengontrol tindakan, pikiran dan perasaan kita. Ketika kita belajar melakukannya, kita akan menyadari bahwa kita tidak lagi merisaukan orang-orang dan keadaan di sekitar kita. Kita jadi mampu menerima semua informasi, apakah itu informasi yang mengganggu atau yang sangat menggelikan, dan tepat seperti yang kita butuhkan untuk lebih jauh menuntaskan dan mengubah apa yang tidak kita butuhkan menjadi sesuatu yang berguna.

Untuk mencapai keberhasilan jangka panjang dalam kehidupan ini, kita tidak seharusnya begitu saja atau dengan mudah terganggu oleh komentar yang menyenangkan atau tindakan seseorang yang menjengkelkan. Kita akan menganalisanya dulu untuk kemudian menentukan apakah itu berguna atau tidak untuk ditanggapi. Kita selalu harus bertindak dengan tenang, karena kita tahu bahwa tubuh, pikiran dan perasaan kita juga bisa gembira, bahwa kita juga bisa terbawa ke suatu tempat yang mungkin tidak sesuai dengan pencapaian yang kita kehendaki.

Kunci menenangkan diri

Kita adalah tuan dari tubuh kita, dan tubuh akan melaksanakan apa yang kita minta. Ini dapat kita lakukan dengan mudah kalau pada saat yang bersamaan kita juga melakukan pengaturan napas.

Mengapa menggunakan napas?

Kita menggunakan napas untuk menenangkan diri kita karena napas selalu bersama kita. Kita tidak memerlukan perkakas khusus apapun, atau mengingat setiap perincian seperti kalau kita menggunakan afirmasi baik itu secara visual ataupun verbal.

Napas kita merupakan cerminan langsung dari apa yang kita tanggulangi di dunia ini. Perhatikan bagaimana napas cenderung berubah menjadi pendek dan tidak teratur ketika kita sangat gembira atau tidak dapat menguasai diri. Juga perhatikan bagaimana tubuh kita hampir secara naluriah mendesah dan menguap, kalau kita merasa jengkel atau bosan. Kalau kita mengalami hal yang menyenangkan, napas kita menjadi kuat, dalam, penuh, lambat dan teratur.

Napas dapat kita gunakan sebagai pedoman dan pembimbing untuk mengetahui keadaan emosi kita, napas selalu memberitahu kita ketika kita fokus dan dalam keadaan yang cukup tenang.


----------

Saturday, December 20, 2008

Lebih Jauh Mengenal Master Choa

Oleh : E. Suhardo NW.

Sebelum saya mengikuti lokakarya penyembuhan dengan tenaga prana Tingkat Dasar, saya sudah mempunyai buku karangan GrandMaster Choa Kok Sui “Ilmu dan Seni Penyembuhan Dengan Tenaga Prana.” Dengan membaca bukunya saja, saya sudah dibuat kagum kepada pengarangnya. “Pengarang buku ini luar biasa” pikir saya. GrandMaster Choa Kok Sui tidak hanya membeberkan teknik-teknik dasar penyembuhan, tetapi juga menyejukkan pembacanya dengan nilai-nilai spiritual yang terasa sungguh dihayatinya. Belia juga adalah penulis yang sangat murah hati. Ilmu Penyembuhan dengan Tenaga Prana yang ditekuninya selama lebih dari 20 tahun dipersembahkan begitu saja kepada masyarakat dengan buku yang harganya relatif sangat murah.

Setelah saya mengikuti lokakarya Tingkat Dasar, Tingkat Lanjut, Tingkat Psikoterapi, kesan saya terhadap GrandMaster Choa Kok Sui semakin positif. Oleh sebab itu tidak tanpa alasan kalau para pelatih memberi rasa hormat dan cintanya yang begitu tinggi kepada beliau. Ada rasa keinginan yang mendalam pada diri saya untuk bertemu atau dapat bertatap muka dengan beliau. Pokoknya saya berketetapan hati untuk mengikuti lokakarya dari GrandMaster Choa Kok Sui sampai saya dapat bertemu muka dengan beliau.

Selanjutnya saya mengikuti lokakarya Kristal, Yoga Arhatik Tingkat Persiapan, dan Psychic Self Defense yang dibimbing oleh Miss Herminia, asisten beliau. Sebagai pembicara dan pembimbing kemampuan Miss Herminia sungguh luar biasa. Selain staminanya yang begitu prima sampai-sampai para penerjemah kewalahan, alur pembicaraannya mengalir begitu lancar dan sistematis. Dia yang tidak pernah melihat catatan dan sungguh menguasai permasalahannya. Miss Herminia sungguh guru yang bagus.

Nah, kalau asistennya saja begitu prima penampilannya, tentu penampilan Gurunya lebih hebat lagi. Apalagi Miss Herminia selalu menunjukkan rasa hormat dan cinta yang begitu tinggi kepada GrandMaster Choa Kok Sui di mana seolah-olah dia tidak ada apa-apanya dihadapan beliau. Malahan ada kesan sepintas kalau dia mengkultuskan beliau. Tentu hal ini membuat saya lebih penasaran lagi untuk dapat bertemu dengan GrandMaster Choa Kok Sui.

Akhirnya keinginan saya yang mendalam itu terkabul. Meskipun kondisi kesehatan agak terganggu karena flu berat, saya dapat mengikuti lokakarya Kriya Shakti, Meditation for Soul Realization dan Retret Yoga Arhatik yang langsung dipimpin oleh GrandMaster Choa Kok Sui. Lokakarya di laksanakan di Puncak. Pertemuan pembukaan dipersiapkan oleh Miss Herminia. Baru saja acara dimulai tiba-tiba ada goncangan gempa yang cukup besar, sekitar 6 skala richter. Banyak peserta lari terbirit-birit hendak keluar gedung, tetapi dicegah oleh Miss Herminia. “Tenang-tenang! Apakah dengan lari Anda menyelesaikan masalah? Mari kita berdoa kepada Tuhan Yang Maha Agung agar dihindarkan dari musibah”. Kata Miss Herminia. Doapun dilakukan bersama secara khusuk, dan ternyata memang tidak terjadi musibah sama sekali. Ketenangan dan kematangan spiritual Misa Herminia sungguh luar biasa, dan ini tentu hasil gemblengan dari Sang Guru.

Akhirnya idola yang ditunggu-tunggu masuk ruang pertemuan. Sosok tubuhnya tinggi-besar, sorot matanya redup namun tajam, penampilannya penuh wibawa. Dengan rendah hati GrandMaster Choa Kok sui mengatupkan kedua tangannya di dada dan memberikan salam: “Namaste, namaste, namaste...” Salam beliau disambut semua peserta dengan penuh semangat.
Dalam mengajar beliau banyak senyum, banyak humor, namun tetap serius dan tegas. Beliau tidak segan-segan memperingatkan peserta yang menguap dimuka Gurunya. Demikian pula peserta yang kurang serius mengikuti pertemuan itu diharap keluar ruangan. Dengan sabar beliau menyampaikan ajarannya yang sangat berbobot itu. Banyak contoh diberikan agar peserta lebih mudah memahaminya. Sungguh sangat terasa ilmu yang diberikannya sudah mendarah daging dalam dirinya. Ilmu dan praktek sungguh menyatu dalam diri beliau. Inilah yang membedakan beliau dengan guru-guru lainnya. Kebanyakan guru pandai menyampaikan ilmu tetapi prakteknya diabaikan, sehingga muncul istilah NATO (No action talk only). Saya tidak tahu mengapa dalam kondisi flu cukup berat saya masih mampu mengikuti meditasi berat yang dipimpin beliau. Apakah beliau secara diam-diam memancarkan energi prana terutama kepada mereka yang kondisi fisiknya sedang lemah? Teman-teman penyembuh prana yang saya tanya mengiyakan hal itu. Namun yang jelas, ketika beliau memberikan berkat dengan mengangkat kedua tangannya, energi lembut dan berat terasa sekali masuk dalam tubuh dan terasa sangat nyaman, sedangkan saya berdiri di barisan paling belakang di ruangan luas yang dapat dipakai untuk main bola basket itu. Berkat beliau sungguh jauh lebih berbobot bila dibandingkan dengan berkat seorang pemimpin dari aliran penyembuhan lain yang pernah saya rasakan. Pancaran aura dan energi beliau sungguh luar biasa besarnya!

Dan yang membuat saya kagum adalah ketika beliau melakukan terapi hanya dengan kata “Tatap mata saya!” Para penyembuh yang kebetulan sakit antri untuk beliau sembuhkan hanya dengan cara menatap mata beliau. Siapakah beliau sehingga mempunyai kekuatan penyembuhan yang demikian besar? Yang saya yakini adalah tingkat spiritualitas beliau begitu tinggi, pribadi ilahinya begitu berkembang dan besar, sehingga beliau mampu melakukan penyembuhan spektakuler seperti itu.

Saya bertemu lagi dengan GrandMaster Choa Kok Sui tahun 2001 ketika mengikuti Konvensi Penyembuh Prana Nasional, retret Yoga Arhatik, dan Yoga Arhatik Tingkat 1 dan 2 di Jakarta. Kalau waktu di Puncak beliau nampak begitu serius dan capai, kini beliau nampak begitu segar dan santai. Keramahan beliau juga sangat kental. Ketika peserta sedang makan beliau berkeliling untuk memberi salam kepada para peserta.

Dalam Konvensi Nasional ini ada cukup banyak presentasi. Beliau nampak sangat memperhatikan setiap pembicara dan ikut bertepuk tangan ketika pemaparan naskah selesai. Rupanya beliau juga sangat menghargai penemuan-penemuan baru tentang energi prana. Beliau mendukung percobaan-percobaan yang dilakukan oleh penyembuh para prana. Suatu penemuan baru tidak harus datang dari beliau. Ketika salah satu pembicara mengutarakan pengalamannya tentang membuat hujan dan memindahkan hujan dengan tenaga prana, beliau nampak antusias mendengarkannya. Dan ketika saya mengutarakan juga pengalaman saya memindahkan hujan dengan metode yang lain, yaitu dengan meditasi “Om” beliau juga nampak senang mendengarkannya, bahkan beliau mengangguk-angguk. Sikap keterbukaan dari seorang mahaguru menerima penemuan baru dari para muridnya yang berada pada level jauh di bawahnya, sungguh menunjukkan bahwa beliau seorang ilmuwan sejati, selain beliau mempunyai jiwa yang besar. Bukankah pada umunya seorang guru besar dan pakar dalam bidang tertentu sangat sulit atau malahan tidak mau menerima gagasan baru dari mahasiswanya? Pernah teman kuliah saya dihardik keluar kelas gara-gara berdebat dengan dosen tentang hal yang dianggapnya tidak logis.

Pada pertemuan itu banyak ajaran baru yang sangat berbobot diberikan beliau. Misalnya, kalau kita diserang seseorang jangan membalas dengan serangan, tetapi berkatilah dia. Ajaran ini sungguh bertentangan dengan hukum yang berlaku di masyarakat. Pada umumnya orang berkata, “Kalau kamu dipukul, balaslah memukul, kalau kamu disakiti, balaslah dia, kalau perlu bunuh dia”. Ajaran baru ini menunjukkan bahwa beliau mempunyai tingkat spiritual yang sangat tinggi. (bdk. Michael Bradford: Hands-On Spiritual Healing, hal 152). Untuk membuktikan bahwa ajaran itu benar, maka diberi contoh seorang yang ahli tenaga dalam menyerang seorang ibu yang tidak mempunyai kepandaian apa-apa tentang beladiri. Ibu diminta untuk mengucapkan kata, “Tuhan memberkati kamu” sambil kedua tangannya bersikap memberkati. Ternyata, ketika ibu itu diserang, bukan dia yang terpental, tetapi justru orang yang menyerangnya yang terpental.

Waktu sesi Yoga Arhatik Tingkat 2 beliau memberi contoh bagaimana dapat menyembuhkan dengan cepat. Waktu yang dipakai hanya 1-2 menit saja. Setiba di rumah, ajaran beliau saya praktekkan. Ketika itu ada pengurus YPI Perwakilan yang kena musibah lalu lintas. Dia yang sudah tua itu ditabrak pengendara sepedamotor sehingga kakinya cedera. Sewaktu dia cerita via telepon, saya menyalurkan energi penyembuhan dengan teknik yang baru saja diajarkan oleh GrandMaster Choa Kok Sui tanpa memberitahunya. Setelah tiga menit, pembicaraan telpon diakhiri, teman tadi menelepon lagi dan mengutarakan keheranannya karena kedua kakinya semakin enak dan ringan. Dia tanya, apakah saya mengirimkan energi penyembuhan? Teknik penyembuhan ajaran beliau itulah yang selalu saya praktekkan dalam dialog interaktif di radio. Biasanya mereka yang menelpon ke studio, selain menanyakan tentang penyakit, mereka juga minta dikirimi energi penyembuhan. Hasilnya sungguh luar biasa! Lebih dari 90% penelepon sungguh merasakan sensasi penyembuhan. Mereka seketika itu juga merasa ada aliran energi yang masuk ke tubuhnya. Bahkan banyak diantara mereka mengatakan kalau sakitnya sudah banyak berkurang, sudah sangat ringan, pusing sudah hilang. Malahan ada yang secara spontan berkata, “Prana itu hebat ya!” Dan saya menjawabnya, “Yang lebih hebat lagi adalah GrandMaster Choa Kok Sui yang mengajarkannya”.

Meski biaya Konvensi Penyembuh Prana Dunia ke 5 di Bali bulan Oktober lalu dirasa cukup berat, saya berusaha untuk dapat mengikuti seluruh acara. Saya percaya setiap bertatap muka dengan GrandMaster Choa Kok Sui saya selalu mendapatkan pengalaman baru yang sangat mahal harganya, jauh lebih mahal dari biaya yang saya keluarkan.

Dalam Konvensi Internasional ini beliau nampak segar, penuh senyum, dan sangat ramah. Beliau berkeliling memberi salam kepada para peserta. “Namaste, namaste, namaste...” katanya sambil tersenyum. Sungguh terasa nuansa keakraban di antara Guru dan para muridnya. Keramahan dan kelembutan beliau tidak mengurangi kewibawaannya, tetapi justru menambahnya. Para murid nampak semakin mencintai beliau dan menghormati beliau. Sikap hormat yang begitu dalam sangat nampak diberikan oleh para Master yang menyampaikan presentasinya kepada beliau. Dalam diri saya tersimpan pertanyaan, “Mengapa para Master yang hidupnya begitu dekat dengan beliau bersikap seperti itu?” Tentu bukan untuk mencari muka karena GrandMaster Choa Kok Sui bukanlah seorang diktaktor atau bersikap otoriter. Beliau adalah orang yang sangat menghargai sesamanya, termasuk para muridnya. Beliau adalah orang yang bersikap terbuka. Bisa jadi jawabannya adalah karena beliau adalah orang super yang sulit dicari tandingannya.

Dalam acara tour saya melihat sikap beliau yang sangat sabar. Untuk makan siang di suatu tempat saja para peserta harus duduk di bus selama lebih dua jam. Sungguh membosankan! Tetapi saya yang berada dalam satu bus bersama beliau melihat beliau tetap tenang. Beliau tidak nampak menggerutu. Saya pikir beliau tidak mau menyakiti hati panitia yang sudah bekerja ekstra keras. Namun pada tour hari kedua jadualnya berubah drastis dari rencana semula. Ketika itu saya menduga hal itu tentu usulan dari beliau. Namun ternyata perubahan acara itu menimbulkan perdebatan. Peserta dari Jerman tetap ngotot agar rencana semula dilaksanakan. “Saya sudah membayar biaya sesuai dengan rencana yang ditawarkan, saya tidak mau yang lain” katanya keras. Beberapa peserta dari Barat mendukung usulan itu. Akhirnya pramuwisata mengatakan bahwa usulan perubahan itu datang dari GrandMaster Choa Kok Sui. Dengan cepat peserta dari Jerman itu berkata lembut, “Kalau itu yang dimaui Master Choa, saya ikut saja”.

Saya tidak habis pikir, orang Jerman yang terkenal tegas tanpa kompromi dan selalu mengandalkan pikiran itu ternyata bersikap sebaliknya. Dia pasrah begitu saja terhadap kemauan GrandMaster Choa Kok Sui. Hal ini menunjukkan bahwa beliau sungguh dianggap sebagai manusia super di mana para murid tergantung sepenuhnya kepadanya. Beliau itu adalah lebih dari manusia “linuwih”.

Ketika pementasan drama Calon Arang dipertunjukkan, beliau menonton dengan penuh perhatian. Setelah pertunjukkan selesai beliau mengambil keris yang dipakai untuk menusuk Calon Arang di mana keris yang terbuat dari besi yang tebal itu bengkok. Beliau menunjukkan kepada para peserta, keris yang bengkok itu dengan perasaan kagum. Bagi saya sikap beliau ini menunjukkan sikap terbuka beliau akan sesuatu yang baru, disamping sangat menghargai nilai budaya masyarakat setempat.

----------

Keyakinan yang Keliru

Seorang wanita tua yang sangat saleh, amat senang berkebun, menyatakan bahwa dia sama sekali tidap percaya akan ramalan bahwa pada suatu ketika para ilmuwan akan mampu mengontrol cuaca. Menurut dia, yang diperlukan untuk mengontrol cuaca hanyalah doa.

Lalu pada suatu musim kemarau, ketika dia sedang pergi keluar negeri, kekeringan melanda seluruh negeri dan menghancurkan seluruh kebunnya. Ketika dia pulang, dia begitu marah sehingga dia berpindah agama.

Seharusnya dia mengubah keyakinannya yang bodoh itu!

----------

Thursday, December 18, 2008

Kelenjar Endokrin


Dalam mempraktekkan seni Penyembuhan dengan Tenaga Prana, seorang penyembuh paling tidak harus memahami fungsi-fungsi kelenjar endokrin, tahu kaitannya dengan penyakit yang sedang ditanganinya, sehingga penyembuhan yang dilakukannya menjadi lebih sempurna.

Untuk itu, berikut ini disajikan tulisan yang di ambil dari buku Patanjali Raja Yoga terbitan Paramita, Surabaya, yang membahas mengenai kelenjar endokrin.

Praktek samyama (teknik mengarahkan kesadaran) dalam cakra, dibantu dengan auto-sugesti, memperkuat fungsi kelenjar-kelenjar endokrin, kelenjar yang membentuk perangai. Kelenjar-kelenjar itu menyumbang pada sifat seseorang.

Kelenjar yang sehat membuat tabiat normal, badan sehat dan panjang usia. Kelenjar yang terhambat, yang dipaksa atau yang sakit menciptakan badan yang sakit dan komplikasi-komplikasi yang tersembunyi. Kelenjar-kelenjar itu amat mempengaruhi seseorang baik jasmani maupun rohani.

Kelenjar-kelenjar endokrin itu adalah :
  1. pituitari
  2. thyroid
  3. adrenal
  4. thymus
  5. pineal
  6. parathyroid
  7. pankreas, dan
  8. gonad
Kelenjar-kelenjar ini disebut juga dengan kelenjar tanpa saluran, karena keadaannya yang berbeda ddibandingkan dengan kelenjar yang lain, kelenjar tadi tidak mempunyai saluran untuk dilalui oleh hormon-hormon yang dihasilkan olehnya mencapai aliran darah. Masing-masing kelenjar endokrin tadi mengeluarkan hormonnya langsung dalam darah tanpa saluran sebagaimana kelenjar-kelenjar lain.

1. Pituitari

Terletak di dasar otak, dibelakang cakra ajna, tempatnya amat disembunyikan oleh alam supaya aman terhadap benturan dari luar. Kelenjar pituitari ini merupakan “diktator” dari semua sistim kelenjar endokrin; ia adalah kepala pengawas kimia tubuh. Kesehatan pituitari menentukan efisiensi kelenjar endokrin yang lain. Pituitari menghasilkan tak kurang dari duabelas hormon yang berbeda. Satu di antaranya adalah pituitrin, sebuah hormon yang digunakan para dokter untuk menggiatkan kontraksi kandungan pada waktu kelahiran; hormon-hormon lain banyak hubungannya dengan tekanan darah, sex pria yang sehat, kewaspadaan mental, penampilan muda, tulang belulang yang kuat. tekanan mental saraf-saraf, fungsi indera penglihatan, pendengaran, penciuman.

Mereka yang mempunyai pituitari sehat akan tetap muda biarpun sudah berumur tujuh puluhan, delapan puluhan atau sembilan puluhan. Pituitari yang kurang mendapatkan makanan, atau sakit, akan langsung mengurangi kegiatan dan kegembiraan, serta mengakibatkan rasa bosan dan kecewa. Seorang praktisi yoga yang dapat menyelamatkan pituitarinya dari penyakit akan sangat maju. Kelenjar ini didepan memiliki hubungan erat dengan pengeluaran hormon otak yang mendukung pemikiran abstrak. Jadi pituitari inilah yang mendorong kecerdasan dan bakat kreatif.

Orang yang sering gelisah dan sedih memiliki kelenjar pituitari yang tidak menghasilkan cukup hormon guna melayani otak. Kekurangan hormon ini akan menyebabkan seseorang tidur terlalu banyak.

2. Thyroid

Terletak di leher tepat di depan batang tenggorok, yakni di belakang cakra tenggorokan.
Kelenjar ini menghasilkan hormon yang merupakan pengatur kimia yang disebarkan oleh darah ke semua bagian tubuh. Bila tidak memiliki hormon ini maka akibatnya seseorang bersifat bodoh. Kalau terlalu banyak memiliki hormon ini akan mengakibatkan kegelisahan, kejengkelan dan sedih. Hormon kelenjar ini terkenal sebagai thyroxin yang mengandung sedikit yodin pula. Pengaruh thyroid ini begitu penting untuk segenap tubuh kita (termasuk semua kelenjar yang lain), sehingga setiap jam seluruh volume darah kita harus melalui kelenjar ini untuk dimuati lagi dengan hasil produksi kelenjar thyroid itu. Hasil produksi kelenjar thyroid itu harus tetap berada dalam arus darah untuk melakukan proses pengeluaran semua sisa-sisa yang perlu dibuang. Tanpa adanya thyroxin yang cukup dalam aliran darah, seseorang tidak dapat menyesuaikan diri dengan berbagai keadaan kehidupannya. Anak-anak, wanita belasan tahun mengembangkan semacam perangai tertentu bila thyroid dan kelenjar sex mereka tidak kembali menjadi normal setelah masa remaja yang kritis.

3. Adrenal

Kelenjar ini berpasangan, masing-masing menempel di atas ginjal sebagai topi. Kelenjar ini berdekatan dengan cakra meng mein. Hormon yang dihasilkan dikenal sebagai adrenaline merupakan suatu zat kimia yang amat penting dalam tubuh. Fungsi utamanya adalah menggiatkan dan mengkoordinasikan setiap urat saraf, setiap otot, dalam keadaan darurat. Daya tahan dan kekuatan luar biasa yang diperlihatkan pada saat-saat tertentu disebabkan oleh bantuan adrenalin itu sehingga memungkinkan munculnya prestasi luar biasa dalam keadaan darurat.

Ada suatu peribahasa yang mengatakan : kesedihan lebih mematikan daripada pembakaran; perasaan sedih itu menimpa seseorang, yang adrenalnya tidak bekerja dengan semestinya; orang-orang demikian bermental lemah dan seolah-olah membunuh dirinya perlahan-lahan.

Kelenjar adrenal yang sehat merupakan alat kecantikan yang paling baik di dunia. Warna dan mutu kulit merupakan suatu tanda dari cara bekerja adrenal itu. Fungsi adrenal yang normal memberikan warna kemerah-merahan dan terang kepada kulit biarpun kulit itu berwarna gelap; kulit kelihatan segar. Bila kulit nampak pucat, kisut, maka itu menandakan kurangnya aktivitas adrenal.

4. Pankreas

Letak kelenjar endokrrin ini berdekatan dengan lambung, jadi dalam lingkup cakra solar plexus. Pankreas menghasilkan hormon pencerna yang disebut insulin. Tanpa hormon itu, maka darah tidak mampu menggunakan gula dalam darah untuk keperluannya. Dengan perkataan lain, darah tidak dapat membakar gula untuk menghasilkan tenaga. Jadi bila kelenjar ini tidak berfungsi dengaan baik, akan menimbulkan gejala diabetes (kencing manis).

5. Thymus
Terletak di dada, yakni dalam lingkup cakra jantung. Kelenjar ini memegang peranan yang penting pada perkembangan sex seorang anak. Sesudah masa remaja kelenjar ini seharusnya berhenti bekerja, bilamana tidak demikian, maka anak itu akan kurang bertanggung jawab, mudah marah dan tidak mengindahkan kebenaran. Fungsi thymus yang paling utama adalah pertukaran zat-zat mineral terutama kapur dan fosfor.

Perilaku para praktisi yoga pada usia lanjut menjadi kekanak-kanakan karena thymus mereka masih bekerja, bila mereka terus menggiatkannya dengan melakukan samyama mereka pada salah satu cakra yang berdekatan dengan thymus.

6. Pineal

Kelenjar pineal terletak di puncak kepala, besarnya tidak lebih dari sebutir gabah dan memiliki fungsi yang paling rahasia di antara semua kelenjar endokrin. Kadang-kadang kelenjar ini dianggap sebagai tempat bersemayamnya jiwa (descrates): lama sekali tempatnya tidak diketemukan. Tetapi sekarang diketahui bahwa ada semacam hubungan antara kelenjar pineal, otak dan alat kelamin.

Kadang-kadang kelenjar ini akan mengerut dan berisi sisa-sisa garam mineral yang dikenal sebagai “pasir otak”, hal ini diakibatkan karena kekurangan gizi.

Kelenjar ini mempengaruhi otak dan sangat mungkin kekuatan mental yang seimbang tergantung dari kelenjar pineal yang aktif dan terpelihara dengan baik melalui cara makan yang tepat. Cakra mahkota dan ajna, keduanya berkombinasi mempunyai hubungan dengan kelenjar pineal dan pituitari.

7. Parathyroid

Terdapat empat kelenjar parathyroid yang terletak pada bagian atas diantara amandel dan batang leher di kedua sisi kelenjar thyroid.

Jantung dan tenggorokan memiliki hubungan baik dengan kelenjar thyroid maupun para-thyroid. Keempat kelenjar para-thyroid itu menghasilkan hormon yang amat penting, yang mengatur banyaknya kapur dan fosfor dalam darah. Hasil kelenjar ini menentukan pengangkutan kapur dari tulang ke dalam aliran darah dan jaringan otot. Kelenjar parathyroid ini seolah-olah melepaskan kapur dari tulang dan menyalurkannya melalui aliran darah. Sebenarnya tidak ada suatu larutan mineral di dunia ini yang dapat bermanfaat bagi tubuh kita bila tidak ada hormon parathyroid dalam arus darah untuk mengatur penyebarannya. Agar kelenjar ini bekerja dengan baik, kita harus memperoleh kapur sepanjang hari melalui makanan kita, misalnya dengan minum susu setiap hari. Banyak goncangan saraf disebabkan karena kekacauan parathyroid.

Lemahnya parathyroid bisa mengakibatkan penyakit parkinson (yang mengakibatkan gemetar dan kelumpuhan kaki).

8. Gonad atau kelenjar sex

Kelenjar sex wanita disebut ovari. Cakra ajna dan cakra sex kedua-duanya bertemu dalam gonad.

Gonad amat penting dalam kehidupan seorang wanita, gonad mengatur kehidupan jasmani dan emosi. Gonad sex dipengaruhi oleh hormon pituitari dan thyroid. Tanpa pituitari seorang wanita tidak akan menjadi dewasa. Kekacauan ovari pada wanita sering ada hubungannya dengan gangguan pada thyroid. Pada banyak wanita, menstruasi didahului dengan menderita “sakit kepala dan pituitari” yang akan hilang bila aliran menstruasi mulai berjalan. Hormon-hormon ini juga merupakan diktator yang menentukan apakah seorang wanita akan tetap langsing dan muda setelah menopause atau apakah ia segera akan berubah menjadi gemuk, tua dan kurang menarik lagi. Hormon ini menentukan apakah ia akan mempunyai keturunaaan dan rumah tangga yang bahagia. Ovari menghasilkan dua hormon estrogen dan progesterone. Tanpa estrogen perkembangan buah dadadan menstruasi akan kurang baik. Progresterone mempersiapkan kehamilan seorang wanita.

Hormon pria disebut testosterone, ini dihasilkan oleh gonad pria yang sangat mempengaruhi kesehatan jasmani dan rohani seorang pria. Dengan mengatur testosterone orang dapat mengobati anak-anak yagn terlalu “tua” dan menghambat usia lanjut pada orang dewasa. Barangkali ini akan dapat membantu kita memperpanjang usia.

Testosterone mempengaruhi pertumbuhan tulang, orang memanfaatkannya untuk menyembuhkan patah tulang pada orang lanjut usia. Hormon yang kuat ini dapat membangunkan otot yang lemah, dapat menggiatkan sel-sel otak yang lemah, dapat memberikan zat-zat kepada otot jantung yang mengalami kemunduran. Bahkan testosterone dapat menolong seorang wanita yang menderita kanker payudara. Hormon ini sangat penting bagi penderita prostat, khususnya pada pria yang sulit dioperasi karena usianya sudah lanjut.

Dengan sendirinya hormon ini tidak dapat memperkecil prostat yang membesar, tetapi kesulitan kencing dapat diringankan.

Juga pria mengenal suatu periode perubahan pada kelenjar yang tidak begitu mendadak seperti pada wanita, melainkan suatu kemunduran yang sedikit demi sedikit dalam hormon testosteronenya. Tumbuh-tumbuhan yang paling terkenal untuk memperoleh testosterone adalah sarsaparila yang memberikan berbagai hormon yaitu progeserone (hormon wanita), cortin (hormon yang sama seperti yang dikeluarkan oleh adrenal dan testosterone).

Jadi dengan demikian, kita mempunyai delapan cakra pada tubuh kita yang sangat berdekatan dengan kedelapan kelenjar endokrin ini.

Seorang yang berlatih yoga menjalankan sadhana (latihan spiritual) atau samyama (mengarahkan kesadaran) bukan hanya untuk kesehatan tubuh dan pikiran, melainkan juga untuk nilai-nilai yang tinggi dalam kehidupan ini. Dalam kenyataannya, segala apa yang kita pikirkan, perbuat atau makan mempengaruhi inti kehidupan kita, yaitu sistem kelenjar-kelenjar endokrin ini, tetapi juga sesuatu yang diluarnya, amat jauh di luar itu semua.

----------