Thursday, September 11, 2008

Mengapa vegetarian? (1)

Artikel ini dikutip dari buku “Kunci Mencapai Pencerahan Seketika” Tulisan Supreme Master Ching Hai.

Makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan dari susu diijinkan dalam diet vegetarian, namun makanan lainnya yang berasal dari hewan termasuk telur tidak diperbolehkan. Banyak alasan untuk ini, namun yang paling penting berasal dari Pantangan Pertama, yang menyatakan bahwa kita dilarang membunuh makhluk hidup, atau “Jangan membunuh” (Keluaran 20:13)

Tidak membunuh atau melukai makhluk hidup lain jelas menguntungkan makhluk tersebut. Sesungguhnya, hal itu juga menguntungkan diri kita, hanya kurang jelas. Mengapa? Karena hukum sebab akibat “… Apa yang Anda tabur, itulah yang akan Anda tuai”. Ketika Anda membunuh, atau menyebabkan orang lain membunuh bagi Anda, agar memuaskan nafsu Anda untuk makan daging, Anda menimbulkan hutang karma, dan hutang ini pada akhirnya harus dibayar.

Jadi, kenyataannya, bervegetarian merupakan hadiah bagi diri kita sendiri. Kita merasa lebih baik, kualitas kehidupan kita bertambah baik karena beban hutang karma kita berkurang, dan kita ditawari pengalaman batin, jalan masuk ke alam surgawi. Benar-benar berharga, dibandingkan dengan pengorbanan kecil yang harus Anda bayar!

Alasan rohani yang menentang makan daging dapat meyakinkan sebagian orang, namun ada alasan lain yang lebih meyakinkan agar menjadi vegetarian. Semuanya berdasarkan pengetahuan umum. Mereka harus menjalankannya karena berkaitan dengan masalah kesehatan dan gizi pribadi, ekologi dan lingkungan, etika dan penderitaan hewan, serta kelaparan di dunia.

Kesehatan dan Gizi

Penelitian mengenai evolusi manusia telah menunjukkan bahwa leluhur kita adalah vegetarian alami. Struktur tubuh manusia tidak cocok untuk makan daging. Hal ini dibeberkan dalam karangan perbandingan anatomi oleh Dr. G. S. Huntingen dari Universitas Columbia. Ia menunjukkan bahwa Karnivora (binatang pemakan daging) mempunyai usus halus dan usus besar yang pendek. Corak usus besar mereka sangat lurus dan halus. Sebaliknya, binatang herbivora (binatang pemakan tumbuhan) mempunyai usus halus dan usus besar yang panjang. Karena daging mengandung sedikit serat dan banyak kadar protein, usus tidak memerlukan waktu lama untuk menyerap sari makanan; jadi, usus karnivora lebih pendek dari pada usus binatang herbivora.

Manusia, seperti binatang herbivora lainnya, mempunyai usus halus dan usus besar yang panjang. Kedua usus kita panjangnya kira-kira duapuluh delapan kaki (delapan setengah meter). Usus halus terlipat sendiri beberapa kali, dan dindingnya bergelombang, tidak halus. Karena lebih panjang daripada usus karnivora, daging yang kita makan diam di usus dalam jangka waktu yang lama. Akibatnya, daging membusuk dan menimbulkan racun, yang disimpulkan sebagai penyebab kanker usus. Selain itu, daging yang disantap menambah beban hati, yang berfungsi untuk menghilangkan racun. Itu dapat menyebabkan sirosis dan bahkan kanker hati.

Daging banyak mengandung protein urokinase dan urea, yang menambah beban ginjal, dan dapat merusak fungsi ginjal. Pada setiap pound daging bistik terdapat empat belas gram protein urokinase. Jika sel-sel hidup ditempatkan dalam cairan protein urokinase, fungsi metabolisme sel menurun. Lebih lanjut daging kekurangan serat atau selulose, dan kekurangan serat dapat menyebabkan sembelit. Telah diketahui bahwa sembelit dapat menyebabkan kanker usus besar ataupun wasir (hemorrhoid).

Kolesterol dan lemak jenis yang terdapat dalam daging juga mengakibatkan penyakit jantung. Penyakit jantung merupakan penyebab kematian nomor satu di Amerika Serikat dan Formosa.

Kanker merupakan penyebab kematian nomor dua. Hasil eskperimen menunjukkan bahwa membakar dan memanggang daging menimbulkan zat kimia (Methylcholanthrene) penyebab kanker yang sangat kuat. Tikus yang diberikan zat kimia ini mudah terserang kanker, seperti tumor tulang, kanker darah, kanker perut dan lain-lain.

Penelitian telah menunjukkan bahwa bayi tikus yang disusui oleh ibunya yang menderita kanker payudara akan menderita kanker juga. Ketika sel kanker dari manusia disuntikkan ke binatang, binatang itu juga tertular kanker. Jika daging yang kita makan setiap hari berasal dari binatang yang menderita penyakit ini, dan kita makan, kemungkinan besar kita akan mendapat penyakit tersebut.

Kebanyakan orang beranggapan bahwa daging aman dan bersih, serta pemeriksaan dilakukan di semua rumah pemotongan hewan. Sebenarnya, sapi, babi, unggas dan hewan lain yang disembelih untuk dijual, jauh lebih banyak daripada yang diperiksa. Sangatlah sulit untuk mengetahui apakah sepotong daging mengandung kanker, apalagi untuk memeriksa setiap binatang. Sekarang ini, industri daging hanya memotong kepalanya, jika kepalanya ada masalah, atau memotong kakinya jika bagian itu berpenyakit. Hanya bagian yang jelek yang dibuang dan sisanya dijual.

Vegetarian terkenal, Dr. J.H. Kellog, mengatakan, “Ketika kita makan hidangan vegetarian, kita tidak perlu khawatir tentang penyakit apa yang menyebabkan kematian dari hidangan itu. Itu membuat suasana makan penuh kegembiraan.

Ada lagi yang perlu dikhawatirkan. Zat-zat antibiotik ataupun obat-obatan lainnya termasuk steroid dan hormon pertumbuhan ditambahkan ke pakan ternak atau disuntikkan secara langsung ke binatang. Telah dilaporkan bahwa orang yang memakan binatang itu akan menyerap obat-obat itu ke dalam tubuh mereka. Ada kemungkinan antibiotik dalam daging akan mengurangi kasiat antibiotik bagi manusia.

Sebagian orang menganggap diet vegetarian tidak cukup bergizi. Dokter ahli bedah Amerika, Dr. Miller, berpraktek selama empat puluh tahun di Formosa dan mendirikan rumah sakit yang semua hidangannya vegetarian, bagi karyawan ataupun pasien. Ia mengatakan, “Tikus adalah salah satu jenis binatang yang dapat hidup baik dari diet vegetarian dan non-vegetarian. Jika dua tikus dipisahkan, yang satu diberi makanan daging dan yang lain makanan vegetarian, kita menemukan bahwa pertumbuhan dan perkembangan mereka sama, namun tikus vegetarian hidup lebih lama dan mempunyai daya kekebalan lebih kuat terhadap serangan penyakit. Lebih jauh lagi, ketika kedua tikus jatuh sakit, tikus vegetarian lebih cepat sembuh.” Lalu, ia menambahkan, “Obat-obatan yang dihasilkan ilmu pengetahuan modern telah maju pesat, namun hanya dapat mengobati penyakit. Sedangkan, makanan dapat memelihara kesehatan kita”. Ia menunjukkan bahwa, “Makanan dari tumbuhan merupakan sumber gizi yang lebih langsung dari pada daging. Manusia makan hewan, namun sumber gizi hewan yang kita makan berasal dari tumbuhan. Sebagian besar umur binatang pendek, dan hampir semua penyakit hewan juga dimiliki manusia. Sangatlah mungkin bahwa penyakit manusia berasal dari makan daging binatang yang berpenyakit. Jadi, mengapa orang tidak mendapatkan makanan mereka langsung dari tumbuhan?” Dr. Miller menyarankan bahwa kita hanya memerlukan gandum, kacang-kacangan, dan sayuran untuk memperoleh semua gizi yang diperlukan untuk menjaga kesehatan kita.

Banyak orang beranggapan bahwa protein hewani “lebih unggul” dibandingkan dengan protein tumbuhan karena protein binatang dianggap lebih lengkap daripada protein tumbuhan. Sebenarnya sebagian protein tumbuhan lengkap, dan menggabungkan beberapa makanan yang proteinnya tidak lengkap dapat menciptakan protein yang lengkap.

Pada bulan Maret 1988 Asosiasi Dietetik Amerika (ADA) mengumumkan bahwa : “ADA berwenang untuk menyatakan bahwa diet vegetarian sangatlah sehat dan cukup bergizi jika dikombinasikan dengan benar”.

Sering orang berprasangka salah bahwa pemakan daging lebih kuat daripada vegetarian, namun eksperimen yang dilakukan oleh Profesor Irving Fisher dari Universitas Yale kepada 32 vegetarian dan 15 pemakan daging menunjukkan bahwa vegetarian mempunyai daya tahan lebih lama dibandingkan dengan pemakan daging. Ia menyuruh orang merentangkan lengan mereka selama mungkin. Hasil test ini sangatlah jelas. Diantara 15 pemakan daging, hanya dua orang yang dapat merentangkan lengan selama limabelas sampai tigapuluh menit; namun, diantara 32 vegetarian, 22 orang merentangkan lengan selama limabelas sampai tigapuluh menit, 15 orang selama lebih dari tigapuluh menit, 9 orang selama lebih dari satu jam, 4 orang selama lebih dari dua jam, dan seorang vegetarian merentangkan lengannya selama lebih dari tiga jam.

Banyak pelari jarak jauh menjalankan diet vegetarian sebelum menghadapi kompetisi. Dokter Barbara Moore, ahli terapi vegetarian, menyelesaikan lomba lari seratus sepuluh mil dalam waktu duapuluh tujuh jam dan tigapuluh menit. Wanita yang berumur limapuluh enam tahun ini memecahkan semua rekor yang dipegang oleh kaum pemuda. “Saya ingin menjadi teladan untuk menunjukkan kepada orang-orang bahwa yang menjadi vegetarian sepenuhnya akan menikmati tubuh yang kuat, pikiran yang jernih, dan kehidupan yang bersih.” (bersambung)

———-

No comments: