Monday, January 12, 2009

Pasangan Pengganti, Apa Itu?

Oleh : Bernard Prasodjo

Tulisan berikut hanyalah sekedar informasi, bahwa di dunia yang kompleks ini ternyata ada profesi semacam ini. Dan apa-apa yang dibahas di bawah ini lebih dilihat dari sudut pandang pelakunya.

Pendahuluan

Surrogacy atau perwalian atau pengganti secara umum hanyalah dilihat sebagai alternatif dari adopsi, walau sebenarnya bisa lebih luas dari itu.

Surrogacy tidak saja terkait dengan adopsi yang sementara ini kita kenal, dalam beberapa kasus bahkan sebuah adopsi bisa menyertakan sebuah kelahiran. Informasi ini merupakan presentasi sederhana dan dimaksudkan untuk menyediakan gambaran ringkas yang tidak ada kaitannya dengan tindakan medis maupun hukum.

Surrogate Mother

Surrogacy jenis ini muncul ketika seorang wanita yang sedang tidak hamil sepakat untuk mengandung seorang anak bagi orang lain yang nanti akan menjadi orangtua dari anak itu. Ini yang membedakan surrogacy dari adopsi pada umumnya. Dalam hal ini orang yang mengandung dan orangtua yang mengadopsi saling berhubungan berkaitan dengan kelahiran anak itu serta membuat perjanjian adopsi. Wanita yang mengandung itu nanti harus menyerahkan bayinya.

Ada dua macam surrogacy jenis ini:

Surrogacy tradisional: Surrogate Mother atau ibu pengganti menyediakan sel telurnya dan ayahnya menyediakan sperma.

Surrogacy kehamilan: wanita penggantinya mengandung, tetapi bahan-bahan genetikanya (sperma dan sel telur) diberikan oleh donor - yaitu orang tua anak itu nantinya, itu kalau memungkinkan.

Langkah-langkah surrogacy jenis ini : mereka yang ingin menjadi orang tua melalui surrogacy menentukan seorang wanita pengganti (surrogate), bekerjasama dengan pengacara dan ahli kesuburan, menentukan kesesuaian dan sebagainya. Surrogacy ini tidak murah, biaya yang harus dibayar adalah fee untuk wanita pengganti dan biaya yang timbul lainnya, fee untuk pengacara, fee bagi agen, fee bagi ahli kesuburan, biaya yang terkait dengan adopsi, diperkirakan seluruh biayanya mencapai $75.000 sampai $100.000.

Biasanya, kalau kemudian wanita pengganti berubah pikiran dan memutuskan untuk tidak menyerahkan bayinya, tidak peduli apa isi perjanjiannya, pada umumnya pengadilan memenangkan perkaranya.

Yang sulit dimengerti adalah wanita yang menyewa ibu pengganti itu kadang-kadang hanya karena alasan yang sepele, menjaga bentuk tubuh, mengejar karier, sakit ketika melahirkan dan sebagainya. Selain surrogate mother atau ibu pengganti, masih ada surrogate jenis lain, yang sampai saat ini masih menjadi kontroversi, yaitu surrogate partner.

Apa itu surrogate partner?

Surrogate partner atau pasangan pengganti, sering disebut juga dengan sexual surrogate. Di masyarakat barat, pendapat tentang seks sangat kontradiktif dan membingungkan. Sampai saat ini, pesan yang sangat kuat di masyarakat adalah bahwa seks harus dibatasi hanya dalam perkawinan dan monogami saja, walaupun semua orang juga tahu bahwa standar ini terus dilanggar. Tetapi yang lebih sering, itu secara sengaja dan terang-terangan dilanggar, dan itu tanpa disertai rasa bersalah. Standar kita sungguh hipokrit, apa yang kita katakan tidak sesuai dengan apa yang kita lakukan.

Psikiater, psikolog dan terapis lain harus mematuhi etika medis untuk tidak melakukan hubungan intim dengan pasien mereka, tetapi pasangan pengganti seharusnya malah melakukan hal itu, tetapi hal yang mengandung dikotomi sederhana ini akhirnya hanya dipahami sebagai praktek yang memanjakan seks belaka.

Sebenarnya pasangan pengganti adalah seorang profesional terlatih yang menangani pasien dengan terapi seks sebagai salah satu bagian dari tiga hal yang berkaitan dengan terapis bersertifikat ini. Seorang pasangan pengganti adalah seorang rekan yang merawat seorang pasien, membantunya meningkatkan kemampuan dibidang kemesraan secara fisik dan emosional, yang dicapai melalui pengalaman yang terkait dengan komunikasi, relaksasi, sentuhan sensual dan seksual, serta pelatihan dalam kemampuan sosial. Sesi perawatan bersama terapis lain saling terjalin dengan sesi pasangan pengganti dan pasiennya. Komunikasi terbuka, terus terang dan konsisten adalah unsur penting dari terapi yang dilakukan pasangan pengganti agar berhasil baik, seperti yang dinyatakan oleh IPSA (The International professional Surrogates Association/Asosiasi Surrogate Profesional Internasional). Pasangan pengganti, sebagai terapis berupaya mendorong pasiennya agar dapat mencapai cita-cita pribadinya dengan efektif.

Secara teknis, istilah “Pasangan Pengganti”, menurut definisinya, hanya berlaku bagi tiga hubungan yang melibatkan pasien, pasangan pengganti dan terapis profesional seperti dokter, psikiater, psikolog, seksologis dan penasehat perkawinan.

Tujuannya adalah untuk membantu mengatasi masalah seksual atau hambatan psikologis yang berkaitan dengan seks. Karena di sini ada “jembatan” yang menghubungkan antara teori dan praktek, membuat pasien belajar melalui pengalaman seksual yang sesungguhnya. Dalam beberapa kasus, surrogate boleh melakukan hubungan seksual dengan pasiennya, walaupun ini tidak perlu menjadi keharusan dalam standar prakteknya. Kebanyakan pasangan pengganti hanya membahas dan mengatasi masalahnya saja.

Pasangan pengganti yang bersertifikat dan mempunyai lisensi biasanya diperlukan oleh mereka yang menderita gangguan psikologis yang berkaitan dengan seks. Mereka bisa saja korban pelecehan seksual, mereka yang tidak mampu menikmati seks, mereka yang karena keadaannya tidak mungkin melakukan hubungan seksual seperti penderita keterbelakangan mental dan yang fisiknya cacat.

Pasangan pengganti pertama kali disarankan oleh Johnson dan Masters (nama orang) dalam sebuah penelitian seksual yang luas dan berbobot.

Bagaimana pasangan pengganti belajar?

Seorang pasangan pengganti telah menyelesaikan sebuah program pelatihan dalam bidang seni seksualitas termasuk psikologi, komunikasi terbuka, dan masalah hubungan suami isteri. Dia telah mempelajari kemampuan yang berkaitan dengan hubungan seksual. Dalam banyak kasus, lebih intensif dibandingkan kebanyakan konselor yang biasanya hanya mengikuti sebuah kelas tentang seksualitas agar memenuhi syarat bagi jenjang yang lebih tinggi. Pasangan pengganti harus menjalani pelatihan intensif yang dibimbing oleh terapis yang punya lisensi atau oleh pusat konseling berakreditasi yang berhak mengeluarkan sertifikat. Sebagai tambahan, kwalitas dan pengalaman hidup banyak memberikan latar belakang yang sangat berguna pada profesi pasangan pengganti itu. Menurut IPSA, sikap yang tidak menghakimi gaya hidup pilihan orang lain, kegiatan seksual yang bersih dan orientasi seksual juga merupakan syarat penting.

Pada kenyataannya, pasangan pengganti menggunakan waktunya kurang dari 13 persen dari waktu perawatannya benar-benar untuk melakukan kegiatan seksual dengan pasiennya, 34 persen waktunya digunakan untuk berbicara dan “memberikan informasi seks dan dukungan emosional” dan kira-kira 49% untuk sentuhan dan gerak tubuh non seksual lainnya.

Apa perlunya pasangan pengganti?

Kalau ingin mengalami komunikasi yang lebih terbuka dengan hasrat yang menggetarkan, berpasangan dengan pasangan pengganti adalah sebuah hubungan yang baik. Para pasangan pengganti menggunakan teknik Masters dan Johnson tentang pusat sensasi, bersamaan dengan teknik khusus lainnya, untuk membantu seseorang belajar memahami bahasa intim, biasanya ada juga yang menyertakan kesadaran seksual demi alasan berikut:

Pesona seksual: menumpahkan semua yang mengganjal atau yang malu diutarakan, eksploitasi seksual, memicu kembali kehidupan seks yang tidak bergairah lagi, komunikasi yang mendalam, menerima bentuk tubuh apa adanya.

Masalah seksual:
ejakulasi dini, impotensi dan frigiditas, terlambat menikah, ejakulasi yang terhambat, merangsang libido yang rendah, ketidak cocokan, mati ranjang, hasrat yang memudar.

Surrogacy bukanlah hubungan sesaat, karena memang sulit untuk bisa memperbaiki masalah seperti di atas dengan segera, ini adalah pengalaman panjang menuju perubahan nyata yang memerlukan komitmen yang sungguh-sungguh, waktu dan upaya.

Bagaimana tingkat keberhasilannya?


Tingkat keberhasilan surrogacy yang nyata telah terbukti oleh waktu. Menurut peneliti seks ternama dari San Fransisco, pasangan pengganti mempunyai tingkat keberhasilan sampai 90% dalam menangani masalah seksual sekaligus secara berarti meningkatkan kegembiraan mereka yang ingin memperkaya kemesraan. Tidak satupun dari kita benar-benar telah menguasai seksualitas. Surrogacy adalah sebuah kelas pendidikan seks yang berbeda dari yang diberikan oleh orang tua, sekolah atau masyarakat ketika kita sedang benar-benar membutuhkannya. Tidak mengherankan kalau kebanyakan pasien merasa seolah-olah sebuah dimensi kehidupan baru yang menyeluruh terbuka bagi mereka melalui pengalaman yang baru dijalaninya.

Tidak ada pasien surrogacy yang khusus, bisa terdiri dari mereka yang berumur 18 sampai 85 tahun, menikah ataupun bujangan, berpendidikan ataupun tidak, mahasiswa ataupun pimpinan perusahaan, baik yang normal maupun yang cacat, yang cerdas maupun yang terbelakang kecerdasannya. Bagi bermacam-macam pasien seperti di atas, surrogacy menjadi sebuah pengalaman belajar untuk kepuasan diri yang jarang dimiliki orang lain.

Apa beda Surrogacy dan Tantra?

Pasangan pengganti sudah dibuktikan melalui pendekatan klinis dan dapat memecahkan masalah seksual dan kemesraan secara luas. Pelatihan bagi pasangan pengganti berdasarkan karya terobosan pelopor seksualitas Masters dan Johnson, peneliti seksualitas paling ternama abad ini. Pelatihan pasangan pengganti dilandasi oleh tugas mereka, campuran antara seksologi, fisiologi dan psikologi secara holistik agar membuahkan hasil yang kuat dan bertahan lama.

Tantra adalah filsafat mistik dari timur yang terpusat pada “jaringan chakra” atau pusat energi, bersamaan dengan teknik pernapasan dan visualisasi tertentu yang bisa menghasilkan relaksasi mendalam untuk mencapai kebahagiaan dan kebersatuan Ilahi.


Apa beda surrogacy dan prostitusi?

Ada beberapa perbedaan besar antara apa yang dilakukan pasangan pengganti dan apa yang secara khas dilakukan seorang penjaja seks. Penjaja seks hanya menyediakan kepuasan seksual sesaat, setelah itu dia tidak akan berjumpa lagi dengan pelanggannya.

Surrogacy sangat berbeda dari prostitusi terutama pada motivasi dan niatnya. Seorang penjaja seks melakukan hubungan seks dengan pelanggannya semata demi uang, sedangkan pasangan pengganti adalah seorang guru dan pembimbing. Pasangan pengganti bersertifikat bekerja bagi kebaikan, kesembuhan dan perubahan pasiennya secara positif, penekanannya bukan pada seks, tetapi lebih pada terapinya, walaupun dibanyak negara profesi mereka dianggap melanggar hukum, tetapi di beberapa negara yang lain, misalnya Denmark, di beberapa kota pemerintah menyediakan seks untuk menjangkau penduduknya yang cacat, demi untuk mendorong semangat hidup mereka. Pemikiran dibalik program kontroversial ini adalah bahwa membantu mereka yang cacat tubuh maupun mental dalam bidang seksual dapat meningkatkan semangat mereka dan menciptakan kehidupan yang lebih bermutu.

Pasangan pengganti adalah seorang terapis. Manfaat utama dari seorang pasangan pengganti, bukan sekedar memberikan kenikmatan seksual, tetapi untuk mengajar pasiennya bagaimana merubah bahkan membalikkan persoalan seksual yang dialaminya. Adalah si terapis, bukan hubungan seks atau pasiennya yang menentukan kegiatan apa saja yang diperlukan dalam terapi ini secara keseluruhan. Sekali terapi membutuhkan waktu beberapa bulan atau bahkan bisa lebih, dan dalam kebanyakan kasus, seks (secara salah sering digambarkan sebagai rangsangan organ vital dan orgasme) adalah dalam urutan yang terakhir. Kenyataan bahwa untuk pelayanannya seorang penjaja seks dibayar dengan uang, seorang pasangan pengganti, atau seorang terapis seks juga demikian. Kita hidup dalam masyarakat di mana pertukaran uang dengan barang dan jasa merupakan keharusan. Gencarnya orang yang terus memaksakan kehendak untuk membandingkan pasangan pengganti yang melakukan terapi seks dengan pelacuran sebenarnya adalah salah kaprah.

Sayang banyak juga penjaja seks yang mengaku sebagai surrogate profesional, tanpa dibekali pendidikan dan pelatihan yang diperlukan, inilah yang merusak penilaian masyarakat terhadap pasangan pengganti.

Moonan, seorang profesor dan penulis berbagai buku mengenai seksualitas mengatakan: “Perbedaan nyata antara terapi yang dilakukan pasangan pengganti dan prostitusi sekarang semakin jelas. Sesungguhnya, bahkan para peneliti menyarankan sebuah hipotesa baru: bahwa pasangan pengganti bisa melakukan terapi yang lebih holistik pendekatan dan metodologinya, terutama pada perawatan disfungsi seksual bila digunakan bersama standar terapi yang lain”.

Itu merupakan hal yang penting, tidak ada pasangan pengganti sejati yang mau menangani seorang pasien tanpa partisipasi aktif dari terapis atau dokter pasien tadi, yang menyediakan informasi klinis yang dibutuhkan pasangan pengganti agar bisa bekerja secara lebih efektif, dan sebaliknya terapis atau dokternya dapat memberikan terapi yang lebih baik dengan belajar dari pasangan pengganti itu. Terapis itu dapat memberikan peringatan dini bila pasien atau pasangan penggantinya secara emosional terlibat terlampau jauh, hubungan segitiga ini merupakan inti dari keberhasilan perawatan. Tetapi berbeda dengan terapis, dia bekerja dalam jangka waktu yang lebih pendek.


Perlukah anda menggunakan jasa Pasangan pengganti?

Mungkin, karena bagi beberapa pasien, ini adalah cara untuk memutuskan lingkaran setan: mereka mempunyai masalah hubungan suami isteri yang perlu segera diselesaikan, tetapi mereka tidak mampu duduk bersama untuk menyelesaikannya. Ejakulasi dini dan disfungsi ereksi merupakan masalah umum, tetapi kemampuan berkencan dan berkomunikasi, takut melakukan hubungan intim, malu dan gelisah, hasrat yang kurang dan tidak punya pengalaman juga perlu diperbaiki.

Kebanyakan pasien adalah laki-laki dan pasangan penggantinya wanita, tetapi banyak juga laporan keberhasilan pasangan pengganti pria dengan pasien wanita. Banyak perdebatan tentang mengapa terjadi ketidak seimbangan. Misalnya, ada yang mengatakan bahwa wanita membutuhkan kemesraan agar terbuka secara seksual dan kurang suka melakukan hubungan seksual dengan orang asing. Banyak juga pasangan pengganti yang menangani gay dan lesbian.


Penyembuhan dengan Pana.

Kalau saja mereka sudah mengenal penyembuhan prana, masalah yang demikian rumit seperti di atas tidak perlu terjadi, pasangan pengganti tidak begitu diperlukan, pasien dengan masalah seksual seperti tadi dapat segera di tangani dengan lebih santun, di sini Psikoterapi dengan Tenaga Prana sangat berperan. Dalam buku dengan lengkap dibahas tentang bagaimana menangani masalah di atas, termasuk bagaimana melakukan transmutasi energi seks yang berlebihan menjadi energi spiritual, bagaimana menangani impotensi, bagaimana menangani keterbelakangan mental, bagaimana meningkatkan toleransi dan penghargaan pada sesama, bagaimana meningkatkan semangat hidup. Dengan penyembuhan prana, semua itu dapat dilakukan dengan murah dan relatif lebih cepat.

----------


No comments: