Thursday, September 11, 2008

Tanya-Jawab Vegetarian (2)

T : Jika setiap orang makan tumbuh-tumbuhan, apakah akan menimbulkan kekurangan makanan?

J : Tidak, menggunakan sebidang tanah pertanian yang sama dapat menghasilkan pangan empat belas kali lipat lebih banyak daripada pakan ternak. Setiap acre lahan pertanian menghasilkan 800.000 kalori energi, tetapi, jika tanaman ini digunakan sebagai makanan ternak, yang kemudian untuk dikonsumsi, daging ternak hanya dapat memberikan 200.000 kalori energi. Itu berarti dalam proses tersebut 600.000 kalori energi hilang. Jadi makanan vegetarian terbukti secara nyata lebih efisien dan ekonomis daripada diet daging.

T : Bolehkah vegetarian makan ikan?

J : Tidak apa-apa jika Anda ingin makan ikan. Tetapi, jika Anda ingin menjadi vegetarian, ikan bukanlah sayur-mayur.

T : Sebagian orang berkata, “menjadi seorang yang baik hati itu penting, namun tidak perlu menjadi vegetarian.” Apakah ini masuk akal?

J : Jika seseorang benar-benar baik hati, mengapa ia masih makan daging makhluk lain? Melihat mereka menderita seharusnya ia tidak tega memakannya! Pemakan daging tidak mengenal welas asih, jadi bagaimana ini dapat dilakukan oleh seorang yang baik hati? Guru Lien Ch’ih pernah berkata: “Bunuh tubuhnya, dan makan dagingnya. Di dunia ini tidak ada yang lebih kejam, jahat, ganas dan sadis daripada orang ini”. Bagaimana ia dapat mengakui bahwa ia memiliki hati yang baik? Mencius juga berkata : “Jika Anda melihatnya hidup, Anda tidak akan tega melihatnya mati, dan jika Anda mendengarnya merintih, Anda tidak akan tega makan dagingnya; jadi orang yang benar-benar berjiwa besar akan mejauhi dapur.” Tingkat kecerdasan manusia lebih tinggi daripada binatang, kita dapat menggunakan senjata untuk membuatnya tidak berdaya melawan, lalu mereka mati dengan kebencian. Orang semacam itu sewenang-wenang atas makhluk kecil dan lemah, tidak pantas disebut orang berjiwa besar. Ketika dibunuh, binatang benar-benar mengalami penderitaan, ketakutan, dan kebencian, menyebabkan pengendapan toksin di dalam daging mereka sehingga membahayakan pemakannya. Karena frekuensi getaran binatang lebih rendah dari umat manusia, mereka akan mempengaruhi getaran kita, dan perkembangan kebijaksanaan kita.

T : Apakah boleh menjadi vegetarian secara gampang-gampangan? (berarti masakan sayur yang bercampur daging, tetapi hanya makan sayurnya?)

J : Tidak boleh. Misalnya, jika makanan direndam di dalam cairan beracun, lalu diangkat, apakah Anda pikir itu akan beracun atau tidak? Di dalam Sutra Maha Parinirvana, Mahakasyapa bertanya kepada Sang Buddha, “Ketika kita meminta dan diberi sayuran yang tercampur dengan daging, bolehkah kita memakan makanan ini? Bagaimana kita dapat membersihkan makanan ini?” Sang Buddha menjawab, “Seseorang harus membersihkannya dengan air dan memisahkannya dari daging, lalu ia dapat memakannya.” Dari percakapan di atas kita dapat memahami bahwa seseorang tidak boleh makan sayuran yang bercampur daging kecuali dibersihkan dengan air terlebih dahulu, apalagi makan dagingnya saja! Oleh karena itu, sangatlah mudah untuk mengetahui bahwa Sang Buddha dan murid-murid-Nya adalah vegetarian. Namun, sebagian orang memfitnah Sang Buddha dengan mengatakan bahwa Beliau bukan seorang “vegetarian sejati”, dan jika dermawan memberi daging, Beliau memakan daging. Itu benar-benar tidak masuk akal. Mereka yang mengatakan demikian sangat sedikit membaca kita suci, atau tidak mengerti. Di India, lebih dari 90% penduduknya adalah vegetarian. Ketika orang-orang melihat pengemis dengan jubah kuning, mereka semua mengetahui bahwa harus memberikan makanan vegetarian, apalagi mereka kebanyakan, sama sekali tidak mempunyai daging untuk diberikan!

T : Dahulu saya mendengar guru lain mengatakan, “Sang Buddha makan sepotong kaki babi, kemudian Ia menderita diare dan wafat.” Apakah ini benar?

J : Sama sekali tidak benar, karena makan sejenis jamur sehingga Sang Buddha meninggal. Jika menerjemahkan secara langsung dari bahasa Brahman (Sansekerta), jamur jenis ini disebut “kaki babi”, tetapi bukannya benar-benar kaki babi. Sama halnya seperti kita menyebut lengkeng dengan “longan” (dalam bahasa Mandarin secara harfiah artinya “mata naga”). Banyak benda dari namanya kedengaran seperti bukan sayuran, tetapi kenyataannya adalah makanan vegetarian, seperti “mata naga”. Jamur ini dalam bahasa Brahman disebut “kaki babi” atau “kesenangan babi” - kedua namanya berhubungan dengan babi. Karena tidak mudah mendapatkan jamur sejenis ini maka pada zaman dahulu di India dan jamur ini adalah makanan lezat yang langka, jadi orang mempersembahkannya kepada Sang Buddha di dalam pemujaan. Jamur itu tidak dapat diperoleh di atas tanah, tetapi tumbuh dibawah tanah. Jika orang ingin mendapatkannya, mereka harus mencarinya dengan bantuan seekor babi tua yang sangat menyukai jamur itu. Babi mendeteksi dengan penciuman, dan ketika mereka menemukannya, mereka menggunakan kaki menggali lumpur untuk menemukan dan memakannya. Itulah sebabnya jamur ini dinamakan “kesenangan babi” atau “kaki babi”. Sebenarnya, kedua nama itu untuk menyebut jamur itu. Karena diterjemahkan dengan ceroboh dan orang-orang tidak benar-benar mengerti asal mulanya, generasi seterusnya menjadi salah paham dan beranggapan bahwa Sang Buddha adalah “pemakan daging yang rakus”. Ini hal yang patut disesalkan.

T : Sebagian penggemar makan daging berkata bahwa mereka membeli daging dari tukang jagal, tidak mereka bunuh sendiri. Jadi, tidak apa-apa memakannya. Apakah menurut Anda hal ini benar?

J : Ini kesalahan yang fatal. Anda harus mengetahui bahwa tukang jagal membunuh makhluk hidup karena orang ingin memakannya. Di dalam Sutra Lankavatara, Sang Buddha berkata, “Jika tidak ada orang yang makan daging, lalu tidak akan terjadi pembunuhan. Jadi, makan daging dan membunuh makhluk hidup sama dosanya.” Akibat terlalu banyak membunuh makhluk hidup, kita mengalami bencana alam dan malapetaka. Perang juga disebabkan oleh terlalu banyak pembunuhan.

T : Sebagian orang mengatakan meskipun tanaman tidak menghasilkan racun seperti urea atau urokinase, petani buah-buahan dan sayuran menggunakan banyak pestisida sehingga akan merugikan kesehatan kita. Apakah begitu?

J : Jika petani menggunakan pestisida, dan zat kimia lainnya yang sangat beracun, seperti DDT ke tanaman yang dipanen, itu dapat menimbulkan kanker, kemandulan dan penyakit hati. Karena toksin seperti DDT akan larut dalam lemak dan biasanya tersimpan dalam lemak binatang, ketika Anda memakan daging, itu berarti Anda menelan pestisida berkepekatan tinggi dan racun lainnya dalam lemak hewan, yang terkumpul selama pertumbuhan hewan, yang mungkin dapat mengandung tiga belas kali lipat dari yang terdapat dalam buah-buahan, sayuran atau gandum. Kita dapat membersihkan pestisida yang disemprotkan ke permukaan buah-buahan, tetapi tidak dapat menghilangkan pestisida yang terkandung di dalam lemak binatang. Proses penumpukannya terjadi karena pestisidanya bertambah banyak. Jadi konsumen pada rantai makanan terakhir yang paling menderita.

Eksperimen di Unviersitas Iowa, Amerika Serikat, menunjukkan pestisida yang terdapat dalam tubuh manusia hampir semuanya berasal dari daging. Mereka menemukan tingkat pestisida dalam tubuh vegetarian tidak mencapai separuh dari pemakan daging. Sebenarnya ada toksin lain dalam daging di samping pestisida. Dalam proses memelihara hewan, banyak makanan ternak mengandung zat-zat kimia untuk membuat mereka berkembang lebih cepat atau untuk mengubah warna, rasa, atau serat daging, dan untuk pengawetan daging. Sebagai contoh, zat pengawet yang mengandung nitrat sangatlah beracun. Pada tanggal 18 Juli 1971, koran New York Times melaporkan, “Bahaya besar yang tersembunyi bagi kesehatan pemakan daging adalah zat pencemar yang tidak terlihat dalam daging seperti bakteri ikan salmon, sisa pestisida, bahan pengawet, hormon, antibiotika, dan zat kimia tambahan lainnya.”

Disamping hal itu, binatang juga disuntik vaksin, yang mungkin masih tertinggal di dalam tubuhnya. Dalam hal ini, protein dari buah-buahan, kacang, biji-bijian, jagung dan susu, semuanya lebih murni daripada daging yang mempunyai 56% kadar yang tidak murni tidak dapat dilarutkan ke dalam air. Hasil riset menunjukkan bahwa zat-zat tambahan yang dibuat oleh manusia dapat menimbulkan kanker dan penyakit lainnya, atau bayi yang cacat. Bahkan lebih cocok bagi wanita yang sedang mengandung (hamil) untuk menjalankan diet vegetarian murni demi menjamin kesehatan jasmani dan rohani sang bayi. Jika Anda banyak minum susu, akan mendapat kalsium yang cukup, dan dari kacang-kacangan, Anda dapat memperoleh protein, dari buah-buahan dan sayuran, Anda memperoleh vitamin dan mineral.

———-

No comments: