Wednesday, September 3, 2008

Perawatan Kencing Manis

LATAR BELAKANG MEDIS DAN PERAWATAN KENCING MANIS

( MP 38).

Tidak dapat dipungkiri bahwa sekarang ini semakin banyak orang yang menderita sakit kencing manis atau diabetes mellitus, tanpa mengetahui dengan jelas latar belakang penyebabnya, kebanyakan dari kita biasanya mencoba menanggulanginya dengan melakukan Penyembuhan Prana, diet makanan, diet emosi dan berolah raga secara teratur.

Sudah terbukti bahwa dengan Perawatan Prana banyak sekali pasien penderita kencing manis, bahkan yang sudah sangat parah, dan sudah sampai menderita gangren dapat disembuhkan dengan Perawatan Pana. Untuk dapat mengatasi penyakit ini dengan baik, seyogyanya seorang Penyembuh Prana mengetahui latar belakang medis diabetes mellitus ini.

Tulisan di bawah ini diambil secara acak dari beberapa pesan yang dimuat dalam Pranic Healing Question and Answer yang diasuh oleh Marilette Liongson.

Latar belakang medis

Ada dua jenis diabetes mellitus yang utama yaitu tipe 1 yang disebut dengan diabetes mellitus yang tergantung pada insulin atau insulin-dependent diabetes mellitus (IDDM) atau diabetes yang menyerang-anak-anak, dan tipe 2 yang disebut dengan diabetes mellitus yang tidak tergantung pada insulin atau noninsulin-dependent diabetes mellitus (NIDDM) atau diabetes yang menyerang orang dewasa.

Diabetes MELLITUS tipe 1

Pada diabetes tipe 1, sel beta pada pankreasnya tidak cukup menghasilkan insulin atau bahkan tidak menghasilkan insulin sama sekali. Insulin adalah horman yang mengantar glukosa memasuki tubuh sel. Sekali insulin memasuki sel, dia langsung digunakan sebagai bahan bakar.

Tanpa insulin yang cukup, glukosa akan menumpuk dalam aliran darah, bukannya masuk ke dalam sel. Tubuh tidak mampu menggunakan glukosa ini sebagai energi, melainkan menumpuk di aliran darah, ini menyebabkan meningkatnya rasa lapar. Sebagai tambahan, tingkat glukosa dalam darah yang tinggi ini menyebabkan pasien lebih sering kencing, yang pada gilirannya menyebabkan rasa haus yang berlebihan. Dalam waktu 5 sampai 10 tahun setelah diagnosa, sel beta yang menghasilkan insulin ini benar-benar rusak, sehingga tidak ada lagi produksi insulin.

Diabetes tipe 1 dapat muncul pada semua usia, tapi biasanya mulai diderita oleh mereka yang berusia kurang dari tigapuluh tahun. Biasanya gejalanya langsung parah dan muncul dengan cepat.

Penyebab diabetes tipe 1 belum diketahui. Diabetes tipe 1 merupakan 3% dari setiap kasus diabates baru setiap tahun. Ada satu kasus diabetes baru dalam setiap 7000 anak per tahun. Kasus baru yang diderita orang dewasa berusia lebih dari 20 tahun sangat jarang ditemukan.

Gejala

- Meningkatnya rasa haus
- Sering kencing
- Berat badan turun walau nafsu makan meningkat
- Mual
- Muntah
- Sakit perut
- Merasa lelah
- Berhenti haid

Perawatan Prana

Sumber: Buku Penyembuhan Prana tingkat Lanjut oleh Master Choa Kok Sui halaman 211-212

  1. Berdoa, telusuri sebelum, selama dan sesudah Perawatan Prana.
  2. Lakukan 2 kali penyapuan umum
  3. Lakukan penyapuan setempat pada solar-pleksus depan dan belakang, hati dan pankreas.
  4. Berikan energi HMK ke solar-pleksus belakang dan pankreas, kemudian dengan lebih banyak MMK.
  5. Lakukan penyapuan setempat dengan seksama pada cakra dasar dan cakra pusar. Berikan energi MMK.
  6. Lakukan penyapuan setempat dengan seksama pada cakra ajna. Beri lebih sedikit energi HMK dan lebih banyak energi LMK, penekanan perawatan pada langkah 1-6.
  7. Lakukan penyapuan setempat dengan seksama pada cakra jantung depan dan cakra jantung belakang. Berikan lebih sedikit energi HMK dan lebih banyak LMK biasa melalui cakra jantung belakang.
  8. Lakukan penyapuan setempat dengan seksama pada cakra tenggorokan, cakra dahi, cakra mahkota, cakra minor belakang kepala dan cakra minor rahang. Beri mereka lebih sedikit energi HMK dan lebih banyak energi LMK biasa.
  9. Lakukan penyapuan setempat dengan seksama pada cakra seks dengan HMK berselang-seling dengan OMK, kemudian beri energi putih.
  10. Stabilkan dan potong energi prana yang sudah diproyeksikan.
  11. Ulang perawatan dua kali seminggu.

Sarankan ke pasien

  1. Kecuali kalau ada komplikasi jantung yang parah dan ada tekanan darah tinggi yang sudah diderita pasien, dan bila pasien dinyatakan cukup umur untuk melakukan Meditasi Jantung Kembar, lakukan Meditasi Jantung kembar secara teratur, termasuk bersenam sebelum dan sesudah meditasi. Pada usia 9 tahun seorang anak boleh melakukan Meditasi Jantung kembar sekali dalam seminggu dengan didahului dan diakhiri dengan senam dengan yang dilakukan dengan sungguh-sungguh dan benar selama 30 menit sampai satu jam.
  2. Lakukan olah-raga secara teratur.
  3. Lakukan pernapasan Prana 10 siklus beberapa kali dalam sehari untuk menambah tingkat energinya guna mempercepat penyembuhan.
  4. Konsumsi diet makanan yang seimbang dan cocok dengan persyaratan diabet. Minumlah air putih dengan cukup.
  5. Lakukan hobi yang produktif dan menyenangkan.
  6. Hindari minuman keras dan tembakau. Hindari pikiran negatif, emosi negatif, kegiatan negatif dan lingkungan negatif.
  7. Sebelum Perawatan Prana dan sebelum meditasi, mandilah dengan air garam secara teratur. Dengan lembut usapkan segenggam garam halus yang sudah dibasahi ke solar-pleksus dan daerah perut sebelum mandi atau sekali dalam sehari.

DIABETES MELLITUS TIPE 2

Latar belakang medis:

Pada diabetes mellitus tipe 2, penyakit ini disebabkan oleh terganggunya pengeluaran insulin, penolakan insulin oleh sekelilingnya, meningkatnya produksi glukosa hati, dan terganggunya kerja pankreas oleh usus setelah ada asupan glukosa melalui mulut.

Diabetes tipe 2 merupakan bentuk diabetes yang paling umum, yang merupakan 90% kasus. Mekanisme penyakit pada diabetes tipe 2 ini belum sepenuhnya diketahui, tetapi beberapa ahli memperkirakan sebagian besar pasien mengalami ketiga tahapan berikut ini:

Tahapan pertama diabetes mellitus tipe 2 merupakan kondisi yang disebut sebagai penolakan pada insulin; walaupun secara normal insulin akan melekat pada penerimanya di hati dan sel-sel otot, mekanisme tertentu menghalangi insulin memindahkan glukosa (gula darah) ke dalam sel-sel ini sehingga tidak dapat dimanfaatkan.

Kebanyakan diabetes tipe 2 memproduksi insulin dengan jumlah yang berlainan, bisa normal, bisa tinggi, dan pada awalnya jumlah insulinnya masih cukup untuk mengatasi penolakan semacam itu.

Seiring berjalannya waktu, pankreas tidak lagi mampu menghasilkan cukup insulin untuk mengatasi penolakan. Pada diabetes tipe 2 pengaruh awal tahap ini biasanya adalah peningkatan gula darah secara tidak normal langsung setelah makan, ini disebut dengan postprandial hyperglycemia. Saat ini pengaruh ini diyakini merupakan penyebab utama rusaknya organ tubuh.

Akhirnya, siklus peningkatan glukosa ini selanjutnya mengganggu dan bisa merusak sel-sel beta, oleh karena itu sepenuhnya menghentikan produksi insulin dan menyebabkan serangan telak diabetes. Ini dibuktikan oleh hyperglycemia puasa, di mana kenaikan tingkat glukosa terjadi sepanjang waktu. Tidak adanya gejala yang ditunjukkan oleh penderita diabetes tipe 2 ini merupakan hal yang umum. Sering kali diabetes tipe 2 ini baru terdeteksi setelah dilakukan pemeriksaan urin di laboratorium, yang dilakukan untuk keperluan pemeriksaan penyakit yang lain.

Pasien sering kali hanya mengalami keletihan dan perasaan yang tidak jelas dengan “merasa tidak sehat.” Penderita wanita kemungkinan bisa di tengarai karena menderita vulvovaginitis atau infeksi jamur di daerah kelaminnya.

Perawatan Prana
Sumber: Penyembuhan Prana Tingkat Lanjut oleh Master Choa Kok Sui, halaman 213-213.

  1. Berdoa, telusuri sebelum, selama dan sesudah perawatan Prana.
  2. Lakukan penyapuan umum dua siklus.
  3. Lakukan penyapuan setempat dengan seksama pada cakra solar-pleksus depan dan belakang, juga pada hati dan pankreas.
  4. Beri solar-pleksus belakang dan pankreas energi HMK, BMK kemudian dengan LMK biasa.
  5. Lakukan penyapuan setempat dengan seksama pada cakra ajna, berikan energi dengan lebih sedikit HMK dan lebih banyak LMK biasa. Langkah ini sangat penting.
  6. Lakukan penyapuan setempat dengan seksama pada cakra meng-mein.
  7. Lakukan penyapuan setempat dengan seksama pada ginjal dengan HMK berselang seling dengan OMK.
  8. Lakukan penyapuan setempat dengan seksama pada cakra seks dengan HMK berselang seling dengan OMK. Beri energi warna putih.
  9. Lakukan penyapuan setempat dengan seksama pada cakra dasar dan cakra pusar. Berkan energi MMK pada kedua cakra ini.
  10. Lakukan penyapuan setempat dengan seksama pada cakra jantung depan dan belakang. Beri energi HMK dan dengan lebih banyak LMK biasa melalui cakra jantung belakang.
  11. Lakukan penyapuan setempat dengan seksama pada cakra tenggorokan, cakra dahi, cakra minor belakang kepala dan cakra minor rahang. Beri mereka lebih sedikit energi HMK dan lebih banyak LMK.
  12. Stabilkan dan putuskan energi yang telah diproyeksikan. Lakukan perawatan dua kali dalam seminggu.

Sarankan ke pasien

  1. Kecuali kalau ada komplikasi jantung parah dan tekanan darah tinggi sudah diderita pasien, lakukan Meditasi Jantung Kembar secara teratur, termasuk bersenam sebelum dan sesudah meditasi.
  2. Lakukan olah-raga secara teratur.
  3. Konsumsi diet makanan seimbang yang cocok dengan persyaratan diabetes. Minumlah air putih dengan cukup.
  4. Pertahankan berat tubuh ideal sesuai saran dokter melalui gaya hidup yang benar, diet dan olah-raga. Lakukan hobi yang produktif dan menyenangkan.
  5. Hindari minuman keras dan tembakau.
  6. Hindari pikiran yang negatif, emosi negatif, kegiatan negatif serta lingkungan negatif.

DIABETES YANG MENOLAK INSULIN DI BAWAH KULIT

Latar belakang medis:

Pada sejumlah pasien penderita diabetes mellitus, kerusakan pada penyerapan insulin yang disuntikkan ke bawah kulit dianggap sebagai penjelasan bagi ketidak stabilan yang disebabkan oleh diabetes.

Karakteristik umum secara klinis pada pasien seperti ini adalah kontrol metabolismenya yang buruk ketika insulin disuntikkan ke bawah kulit, tetapi kontrol metabolismenya menjadi baik ketika insulin disuntikkan ke dalam pembuluh darah.

Bagaimanapun, penolakan insulin sering kali juga muncul pada orang-orang yang kurus. Dikemukakan bahwa orang kurus yang tubuhnya menolak insulin mempunyai jumlah lemak tubuh yang lebih banyak dibandingkan dengan subyek kurus yang bisa menerima insulin. Kemungkinan lain, penyebaran lemak tubuh mereka berbeda.

Kegemukan diasosiasikan dengan meningkatnya tingkat plasma leptin, tetapi beberapa studi mengemukakan bahwa kepekaan terhadap insulin merupakan faktor tambahan yang menentukan konsentrasi leptin yang bersirkulasi. Akumulasi lemak dalam perut terkait dengan penolakan insulin, demikian juga cadangan lemak bawah kulit terkait dengan tingkat leptin yang bersirkulasi. Disimpulkan bahwa mereka yang mempunyai tingkat cadangan lemak yang tinggi nampaknya lebih sering menderita gejala seperti ini.

Perawatan Prana

  1. Awalilah dengan doa, kemudian telusuri sebelum, selama dan setelah perawatan.
  2. Lakukan dua siklus penyapuan umum.
  3. Lakukan penyapuan setempat dengan seksama pada cakra solar-pleksus depan dan belakang, hati dan pankreas.
  4. Beri cakra solar-pleksus belakang dan pankreas energi HMK, BMK kemudian LMK biasa.
  5. Lakukan penyapuan setempat dengan seksama pada cakra ajna, beri energi HMK, kemudian dengan lebih banyak LMK. Langkah ini sangat penting.
  6. Lakukan penyapuan setempat dengan seksama pada paru-paru: depan, samping dan belakang. Beri energi secara langsung melalui bagian belakang paru-paru dengan HNK kemudian OMK. Arahkan jari Anda menjauhi daerah kepala ketika memberikan energi OMK.
  7. Lakukan penyapuan setempat dengan seksama ke cakra limpa depan dan belakang dan cakra meng-mein.
  8. Lakukan penyapuan setempat dengan seksama pada ginjal dengan HMK berselang-seling engan OMK.
  9. Lakukan penyapuan setempat dengan seksama pada cakra dasar dan cakra pusar. Beri mereka energi MMK. Penekanan perawatan adalah pada langkah 3 sampai 9.
  10. Lakukan penyapuan setempat dengan seksama pada cakra jantung depan dan belakang. Beri energi melalui cakra jantung belakang dengan lebih sedikit HMK dan lebih banyak LMK biasa.
  11. Lakukan penyapuan setempat dengan seksama pada cakra tenggorokan, cakra dahi, cakra mahkota dan cakra minor belakang kepala. Beri mereka lebih sedikit energi HMK kemudian dengan lebih banyak LMK biasa.
  12. Stabilkan dan putuskan energi Prana yang telah diproyeksikan.
  13. Lakukan perawatan dua kali dalam seminggu.

Sarankan ke pasien

  1. Berolah-raga setiap hari seperti misalnya mendaki bukit selama berjam-jam, berenang, aerobik, berjoged, naik sepeda dan sebagainya.
  2. Konsumsi diet makanan seimbang yang cocok dengan persyaratan diabetes, dengan mengkonsumsi lebih banyak sayuran berwarna hijau tua dan minum air putih dengan cukup.
  3. Ajari anak-anak Anda melakukan pemberkatan setiap hari.

Catatan:

BMK = Biru muda keputih-putihan
HMK = Hijau muda keputih-putihan
LMK = Lembayung muda keputih-putihan
MMK = Merah muda keputih-putihan
OMK = Oranye muda keputih-putihan

———-

No comments: