Thursday, July 23, 2009

Penyembuhan Jarak Jauh

Penyembuhan Jarak Jauh: Trend Masa Depan
Oleh: E. Suhardo NW

Kini kehidupan masyarakat mengalami perkembangan yang mengagumkan. Kemajuan teknologi komunikasi begitu canggih, sehingga Mc Luhan, dedengkot komunikasi, sampai mengatakan bahwa dunia akan nampak sebagai sebuah desa saja. Kemajuan ini juga ditunjukkan segalanya dapat digapai dengan cepat, instant dan mudah. Kemudian kemudahan ditawarkan hampir di segala bidang. Orang tidak perlu terlalu repot lagi seperti zaman dahulu. Misalnya, orang pesan barang, pizza, tiket pesawat, tinggal angkat gagang telpon dan barang akan segera diantar.

Dalam dunia penyembuhan, kemudahan itu juga ditawarkan. Sebuah rumah sakit melayani pemanggilan dokter untuk datang ke rumah pasien. Lembaga laboratorium juga melayani panggilan ke rumah. Banyak penyembuh prana yang juga melayani di rumah pasien asal tidak terlalu jauh dari rumah penyembuh. Dalam penyembuhan dengan tenaga prana sebenarnya GM Choa Kok Sui, Guru tercinta kita, jauh-jauh hari sudah memikirkan masalah itu dengan menciptakan metoda Penyembuhan Jarak Jauh. Penyembuhan ini mempunyai jangkauan yang jauh lebih luas, baik pada masalah tempat maupun waktu. Dan rupanya sekarang ini semakin hari semakin banyak orang yang memilih penyembuhan jarak jauh, apalagi mereka yang bertempat tinggal di luar daerah atau di luar Jawa. Saya sendiri minimal menangani 5 pasien dengan penyembuhan Jarak Jauh setiap harinya Dan saya memprediksi bahwa Penyembuhan Jarak Jauh akan menjadi trend di masa depan, dan karena itu bersiap-siaplah dari sekarang.


Beberapa alasan mengapa pasien memilih Penyembuhan Jarak Jauh

  1. Kondisi pasien kurang memungkinkan untuk dibawa ke klinik penyembuhan, sementara penyembuhnya tidak ada waktu untuk mendatangi rumah pasien.
  2. Kondisi pasien yang mengharuskannya tetap tinggal di rumah. Misalnya dia harus menjaga ibunya yang sudah tua dan sakit.
  3. Kondisi pasien yang sangat sibuk dengan pekerjaannya, setiap hari ke luar kota dan baru pulang malam hari atau malah sering menginap di luar kota.
  4. Pasien berada di luar kota atau luar pulau, atau bahkan di luar negeri. Penyembuhan Jarak Jauh dirasa lebih murah karena tidak perlu mengeluarkan ongkos transportasi dan makan.
  5. Pasien yang percaya akan kekuatan Penyembuhan Jarak Jauh karena saudara, tetangga, atau temannya sembuh total karena dirawat dari Jarak Jauh.

Keuntungan Penyembuhan Jarak Jauh bagi Penyembuh Prana

  1. Penyembuh tidak perlu meninggalkan rumah dan dapat melakukan penyembuhan di mana saja.
  2. Penyembuh dapat mengatur waktu dengan lebih leluasa (bisa pagi, siang atau malam hari).
  3. Penyembuhan dapat dilakukan melalui media foto.
  4. Pada penyapuan dan pemberian energi pada organ-organ yang sensitif (misalnya rahim, ovarium, perineum, payudara, penis, wasir dan lain-lain), dapat dilakukan tanpa rasa risih.
  5. Penyembuh dapat membakar dupa cendana ataupun memutar musik lembut yang dapat membantu konsentrasi. Ataupun menghidupkan fan/AC untuk dapat membuat nyaman penyembuh. Pada penyembuhan tatap muka, hal ini terkadang sulit dilaksanakan.

Tantangan yang dihadapi Penyembuh Prana

  1. Penyembuh harus terus-menerus bersikap konsisten, sedikitpun tidak boleh mengabaikan kewajibannya untuk menyembuhkan. Jiwa profesional harus ada dalam diri penyembuh.
  2. Kondisi fisik dan mental harus senantias dijaga dengan baik, sehingga tetap dapat berkonsentrasi penuh, apalagi kalau harus melakukan penyembuhan jarak jauh sebanyak lebih dari 5 orang, dan sebelumnya sebaiknya telah melakukan penyembuhan tatap muka. Rasa kantuk, jemu dan penat akan menjadi kendala.
  3. Pasien yang dihadapi tidak dapat diajak bicara, seolah-olah penyembuh berhadapan dengan benda (bisa dibandingkan dengan penulis buku atau novel). Kemampuan visualisasi penyembuh harus senantiasa dikembangkan sehingga fokus penyapuan dan pemberian energi dapat lebih tepat. Hal ini dapat dibantu dengan setiap hari melakukan meditasi.
  4. Dalam melakukan penelusuran juga tidak mudah, apalagi bagi penyembuh yang kurang peka. Hal ini sedikit banyak akan mengurangi rasa percaya diri.
  5. Untuk penyakit-penyakit tertentu, Penyembuhan Jarak Jauh sungguh sulit dilakukan, misalnya pada penyakit mata, telinga, hidung, tumor getah bening di leher, osteoporosis atau osteoartritis. Apalagi kalau penyakit-penyakit tersebut sudah lama dan parah.

Foto sebagai media pembantu


Dengan hanya menyebut nama, alamat dan keluhan pasien serta niat, energi penyembuhan prana memang dapat dikirimkan. Tetapi hasil penyembuhan tentu kurang dibandingkan kalau kita mengenal atau melihat langsung sosok tubuh si pasien. Penyembuhan seperti itu juga sangat menguras energi penyembuh. Kalau satu hari hanya melakukan penyembuhan jarak jauh satu orang mungkin tidak begitu terasa tetapi kalau banyak pasien yang dirawat tentu kurang efektif dan efisien.


Yang dipakai sebaiknya bukan sembarang foto. Saya yang kurang mahir bervisualisasi, minta foto pasien dengan kriteria:

  1. Sedapat mungkin foto terbaru dengan ukuran 3R atau 4R, bukan foto KTP
  2. Foto disesuaikan dengan keluhan penyakit pasien, biasanya foto seluruh badan. Kalau perlu bolak balik, depan dan belakang. Hal ini untuk mengantisipasi bentuk tubuh masing-masing orang berbeda. Bahkan satu orang saja, bentuk tubuh depan dan belakang bisa lain. Misalnya, yang belakang bengkok.
  3. Untuk penyakit tertentu seperti mata, telinga, tenggorokan kanan-kiri, tulang punggung, osteoporosis dibutuhkan pula close-up dari organ-organ yang sakit itu.
  4. Penyembuhan Jarak Jauh lewat telepon atau radio

GM Choa Kok Sui pernah mengajarkan bagaimana melakukan penyembuhan Ilahi dengan teknik bola kelereng. Teknik penyembuhan ini dapat dilakukan secara instant. Penyembuhan hanya dilakukan dalam waktu 1-3 menit dan hasilnya cukup lumayan. Pernah terjadi salah seeorang pengurus YPI Perwakilan Yogya menelpon saya dan menceriterakan bahwa dia baru saja tabrakan sepeda motor dan pada bagian lututnya sangat sakit, tidak bisa dilipat. Selama percakapan saya menyalurkan energi penyembuhan tanpa memberitahu beliau. Sekitar 3 menit setelah telpon ditutup beliau telepon lagi dan menanyakan apakah saya menterapi beliau sebab kakinya terasa sangat enak.


Dalam acara dialog interaktif di radio atau televisi teknik bola kelereng ini dapat diandalkan. Menurut pengalaman, sekitar 90% penelepon di rumah yang minta disaluri energi penyembuhan sungguh merasakan sensasi yang umumnya penyakitnya terasa berkurang atau lenyap sama sekali. Bahkan ada penelepon yang merasakan getaran amat kuat sehingga kakinya dapat bergerak sendiri. Yang lebih menakjubkan dari penyembuhan bola kelereng ini ialah pasien yang kontak via SMS tanpa menyebut alamatnya toh merasakan getaran energi penyembuhan. Tentu agar dapat melakukan penyembuhan model ini meditasi perlu dilakukan setiap hari.


Apakah teknik penyembuhan ini akan dipraktekkan dalam sesi ini? Boleh saja asal panitia mengijinkannya.



Tiga contoh penyembuhan jarak jauh yang spektakuler


Kalau dilakukan dengan sungguh-sungguh yang penuh tanggung jawab, hasil penyembuhan jarak jauh tidak kalah dengan penyembuhan tatap muka. Puluhan pasien saya yang tergolong berpenyakit serius dan berbahaya dapat sembuh dengan terapi jarak jauh. Berikut ini saya sampaikan tiga contoh keberhasilan penyembuhan jarak jauh.

  • Ibu E (29 th) dari Lampung yang mempunyai dua anak mengalami gangguan di perutnya. Setiap saat dia merasa mau ke belakang (toilet). Menurut hasil laboratorium limfe-nya terganggu. Dia sudah pergi ke dua dokter spsesialis penyakit dalam tetapi penyakitnya tak kunjung sembuh. Malahan dia dirujuk ke dokter kandungan (ginekolog) dan rasa sakitnya tidak berkurang. Kemudian ibu ini menelepon saya dan saya minta untuk mengirimkan foto seluruh tubuh. Terapi pertama tubuhnya terasa amat ringan. Dia merasa takut dan mengira ajalnya segera tiba. Sambil menangis tersedu-sedu kedua anaknya dipeluknya erat-erat. Hari kedua dan seterusnya badannya terasa semakin enak. Perutnya sudah tidak sakit lagi, frekuensi buang air besar sudah sangat berkurang bahkan akhirnya normal kembali. Dia merasa sembuh. Pada akhir suratnya ibu ini menulis, “Pak, saya ini seperti orang mati yang hidup kembali”. Hati saya terharu penuh syukur.
  • Bapak AT (45 th) di Bajawa, Flores menderita penyakit kulit yang sudah lama sekali. Kalau kena sinar matahari kulitnya menebal dan kalau kering mengelupas. Namun penyakitnya tidak menimbulkan gatal-gatal. Dokter kulit sudah memvonisnya kalau penyakitnya tidak dapat sembuh. Dia sudah putus harapan. Setelah diterapi prana sebanyak 10 kali penyakit kulitnya sembuh total. Dia sudah berani keluar siang hari.
  • Seorang Imam menderita kanker paru-paru. Dokter di Belanda menyatakan bahwa beliau hanya dapat bertahan hidup tiga bulan lagi. Beliau juga sudah melakukan terapi di berbagai penyembuh alternatif, tetapi hasilnya tidak terasa. Beliau sangat terpukul dan putus asa. Beliau minta kembali ke rumah orang tuanya dan tidak mau lagi tinggal di biara. Ketika saya kunjungi di desanya kondisinya sungguh memprihatinkan: pucat pasi, tremor, bicaranya gemetar. Setelah saya terapi prana kondisinya nampak sekali perubahannya. Beliau lebih tenang, tremornya sangat berkurang dan bicaranya semakin jelas. Setelah sekitar 4 bulan kondisi beliau sudah sangat bagus dan orang lain melihat beliau sudah sembuh, demikian pula anggapan pimpinannya. Karena itu beliau mendapat tugas berat seperti sedia kala, yaitu mengajar, menulis dan memberi seminar. Menurut saya sebenarnya beliau itu belum sembuh total baru 80%. Sekitar 2 bulan lagi beliau baru akan sembuh total. Sayang dalam tugas beratnya itu penyakitnya kambuh dan merenggut jiwanya. Andaikan sebelumnya beliau berkonsultasi, akan saya sarankan untuk tidak menangani tugas-tugas berat yang sangat melelahkan itu.
----------

1 comment:

Sandybali said...

:-)
Sungguh luar biasa !
Informasi yang sangat berguna.

Semoga YME selalu memberkahi anda.

Salam,
Sandybali.
* * * * *