Monday, February 23, 2009

Kekuatan Bahasa Tubuh (3)

Panas di balik kerah! Orang menyentuh wajah sepuluh kali lebih banyak dari yang biasa bila mereka merasa tidak nyaman. Ketika Anda berbohong, Anda merasakan sensasi menggelitik di seputar wajah dan leher, Anda merasa ada kebutuhan untuk menyentuh atau memulihkan daerah itu.
.
Tanpa disadari jari-jari dijalin erat di atas meja atau di kursi, ini menandakan kegugupan atau kegelisahan. Kalau disatukan dengan longgar lebih menandakan antisipasi dan semakin erat, berarti semakin gelisah.

.
Menyatukan tangan di depan tubuh merupakan pertanda pertahanan, mencari ketenangan hati. Kalau ibu jarinya mengerucut ke atas, itu merupakan sikap percaya diri.

.
Semakin tinggi tangan mengerucut, semakin tinggi rasa percaya diri. Bisa karena dia yakin bahwa dia benar dan Anda salah, atau yakin bahwa Anda yang benar, itu tergantung pada apa yang terjadi selanjutnya.

.
Ini adalah biang dari semua sikap tubuh yang menandakan kepercayaan diri. Sikap tubuh seperti ini menunjukkan rasa percaya diri yang prima, bahkan arogansi. Pria, ketika mengevaluasi dan menanggapi gagasan wanita seringkali memasang posisi seperti ini. Jawabannya sering kali dimulai dengan batuk kecil yang arogan. Yang paling tinggi tingkat percaya dirinya adalah ketika kursinya dicondongkan kebelakang sehingga hanya ditopang dua kaki saja.

.
Menyilangkan kaki bisa untuk kenyamanan saja, namun sering kali menandakan kenegatifan.
Kalau pada saat yang sama juga sambil memegang clip board (papan jepit) di depan dada, ini menandakan kenegatifan, pertanda pertahanan, cari aman, ingin menyingkirkan Anda.

.
Ketika duduk menyandar, tangan dilipat dan kaki disilangkan erat-erat, ini pertanda yang sangat negatif. Ketika Anda masuk ruangannya dan melihat sikap seperti ini, artinya dia menunjukkan sikapnya terhadap kedatangan Anda, atau mungkin Anda mengatakan sesuatu, yang memicu sikap negatifnya.

.
Duduk bersandar dengan satu tangan di atas sandaran kursi menandakan kelesuan.
Mungkin dia tidak ingin berada di situ, karenanya tidak akan memberi cukup perhatian pada Anda.

.
Sama halnya, kaki dinaikan ke sandaran tangan menandakan acuh tak acuh. Perhatian yang diberikannya sangat sedikit, dan dapat dipastikan dia tidak menghormati kehadiran Anda.

.
Berikut adalah sikap bertahan. Ini bisa berarti hal yang positif.
Biasanya ini menandakan konfrontasi ringan dan dalam hal ini sikap keras kepala.

.
Ini menunjukkan mau menguasai wilayah secara terang-terangan. Menuntut wilayah kekuasaan. Dengan mudah dia mengabaikan wilayah orang lain. Oleh sebab itu ada pepatah yang mengatakan, “Jangan menaruh kaki Anda di meja orang lain.”

.
Apakah Anda suka menyalahkan orang lain? Mungkin Anda tidak menyadarinya. Namun dengan jelas Anda bisa mengenali orang semacam itu. Ini adalah sikap tubuh yang agresif, yang menandakan kebiasaan agresif yang tersembunyi. Bisa saja bukan menunjuk dengan jari, tetapi dengan sesuatu yang lebih halus, dengan pinsil misalnya. Jari digunakan kalau seseorang suka mencela.

.
Perhatikan gerak kaki seseorang. Kaki yang ditarik kebelakang ke arah tubuh menandakan ketidak nyamanan, kegelisahan, ketegangan atau frustrasi. Bisa terhadap Anda atau terhadap orang lain. Oleh sebab itu dokter gigi Anda tahu apakah Anda sedang tegang atau tidak ketika gigi Anda mau di bor.

.
Berikut ini adalah posisi yang netral. Duduk tegak, kaki menyatu, tangan terpisah kalau mungkin dengan telapak tangan menghadap ke atas, ini menandakan kejujuran dan ketulusan.

Jadi ternyata sikap tubuh seseorang selalu menandakan sikap, pikiran ataupun kepribadian seseorang yang dengan mudah dapat dibaca. Jadi mulai saat ini, berhati-hatilah dengan sikap Anda. Sikap yang tulus, jujur dan apa adanya tentu saja seharusnya menjadi sikap kita sepanjang waktu. Terimakasih!!!


----------



No comments: