Sunday, September 14, 2008

Wakijan Berbahasa Inggris

Wakidjan begitu terpesona dengan permainan piano Nadine. Sambil bertepuk tangan, ia berteriak, “Not a play! Not a play!”

Nadine yang mendapat ucapan itu bengong, “Not a play?”

Yes. Not a play. Bukan main!,” ungkap Wakidjan menerangkan.
Agus yang menemani Wakidjan terperangah, “Bukan main itu bukan Not a Play, Djan.”

“Your granny! (Mbahmu!). Humanly I have check my dictionary kok. (Orang saya sudah periksa di kamus kok),” ungkap Wakidjan Ngeyel.

Lalu Wakidjan berpaling ke Nadine. “Lady, let’s corner (Mojok yuk). But don’t think that are nots (Jangan berpikir yang bukan-bukan) . I just want a meal together.”

“Ngaco kamu, Djan,” Agus tambah gemes.

“Don’t be surplus (Jangan berlebihan), Gus. Be wrong a little is OK toch.?”

Nadine cuman senyum kecil, “I would love to, but …”

“Sorry if my friend make you not delicious (Maaf kalau teman saya bikin kamu jadi nggak enak),” sambut Wakidjan ramah.

“Different river, maybe (Lain kali barangkali). I will not be various kok (Saya nggak akan macam-macam kok).”

Setelah Nadine pergi, ganti Wakidjan yang menatap Agus dengan sebal. “Disturbing aja sih, Djo. Does the language belong to your ancestor (Emang itu bahasa punya moyang lu)?”

Agus cari kalimat penutup, “Just itchy Djan, because you speak English as delicious as your belly button.” (Gatel aja, Djan, soalnya kamu ngomong Inggris seenak udelmu dewe).

Wakidjan nyengir dan nyeletuk, “His name is also effort.” (Namanya juga usaha).

----------

No comments: