Saturday, October 4, 2008

Perioda 2008 I

Peserta Pelatihan Pelatih Tingkat Dasar (4 orang) dan Tingkat Lanjut (3 orang), berfoto bersama para instruktur. Februari 2008.

Para Penyembuh Prana dari Bali menyajikan acara penutupan. Mereka sungguh lengkap, punya MC, pemusik, penyanyi, penari, fotografer dan sebagainya. Februari 2008.

Retreat Penyembuhan Prana yang diselenggarakan oleh YPI Perwakilan Semarang diadakan di hotel Azaya, Bandungan. Februari 2008.

Rangkaian lokakarya Master Herminia kali ini diawali dari Semarang, kemudian Kupang dan dilanjutkan ke Denpasar. Nampak dalam gambar peserta lokakarya Realisasi Jiwa di Kupang dengan tekun mendengarkan penjelasan Master Herminia. Februari 2008.

Empat anggota kepolisian Kupang yang ikut dalam lokakarya Realisasi Jiwa berpose bersama Master Herminia.

Setiap Minggu pagi, para Penyembuh Prana Denpasar berkumpul di pantai untuk melakukan Meditasi Jantung Kembar bersama, setiap kali lebih dari 40 orang yang ikut serta. Nampak dalam gambar Master Herminia sedang memimpin meditasi itu. Februari 2008.

Keesokan harinya diselenggarakan Lokakarya Realisasi Jiwa yang diikuti oleh lebih dari 50 orang, seminar ini sungguh menarik sehingga membuat orang terpukau dan enggan beranjak dari tempat duduknya. Februari 2008.

Lokakarya Yoga Arhatik di Denpasar diselenggarakan di klinik Pusva, ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Master Herminia di Denpasar. Februari 2008.

Para Penyembuh Prana menyempatkan diri mengikuti kuis Betul, Salah yang diadakan oleh sebuah stasiun TV.

Komunitas Prana Santa, sedang mendengarkan pemaparan pendalaman teknik-teknik Penyembuhan Prana seperti penanganan kanker, gangguan ginjal dan sebagainya.

Talkshow tentang Penyembuhan Prana di radio Sonora, Jakarta. (fsonora 08 05).

Empat orang wakil Yayasan Prana Indonesia dalam Konvensi Penyembuh Prana Dunia di Jerman.

*

Suasana perayaan Founder’s Day di Denpasar, Bali tanggal 15 Agustus 2008 malam, acara ini dihadiri oleh lebih dari 125 orang. Perayaan ini juga diselenggarakan di berbagai kota lain di Indonsia.

Acara Founder’s Day atau Hari Pendiri, yang jatuh pada hari ulang tahun Master Choa, berikut ini laporan dari Bali, yang selain merayakan Hari Pendiri juga sekaligus menyelenggarakan acara serah terima sertifikasi Internasional. Nampak dalam gambar sejenis altar yang diletakkan di atas panggung.

Nampak dua orang pendeta Bali, setelah acara meditasi bersama, sedang memimpin upacara ”Guru Dhaksina” untuk menghormati dan berterimakasih pada Grand Master Choa Kok Sui atas kemurahan hatinya memberikan ilmu yang sangat bermanfaat, serta agar hubungan antara Guru dan murid terus terjalin dengan baik.

Acara buka dengan persembahan tarian Legong, sebagai tarian selamat datang. Hari ini juga merupakan hari istimewa bagi komunitas Penyembuh Prana Bali, karena pelatih utama mereka, memperoleh Senior Pranic Healer Certificate. Karena itu acaranya dibuat meriah.

Setelah bermeditasi, dipentaskan tarian Cendrawasih dan Jangger oleh para penyembuh prana Bali.

Terimakasih atas kiriman seratus lembar poster dari All Gratitude Filipina. Yang dalam acara ini langsung ke para hadirin

Tanpa diminta, para penyembuh prana membawa beberapa kue ulang tahun dan tumpeng untuk merayakan hari pendiri. Tentu saja ini tumpeng vegetarian.

Acara pemotongan tumpeng sedang dilakukan oleh Ketua YPI Pusat

Potongan tumpeng yang pertama dipersembahkan kepada Master Choa Kok Sui.

Sungguh sulit dan membuat stress mempersiapkan acara yang cukup besar, tetapi harus merahasiakan tujuan tersembunyi seorang diri. Pesan dari Jakarta memang demikian, untuk membuat kejutan bagi komunitas Prana Bali.

Sebagai surprise, malam itu dilakukan penyerahan “Senior Pranic Healer Cetificate” kepada I Nyoman Gede Astawa, atas kemampuannya menyembuhkan dan prestasinya mengembangkan ajaran Penyembuhan Prana di Bali dan Timor.

Ini adalah satu-satunya sertifikat di Indonesia dari yang hanya beberapa di seluruh dunia. Mudah-mudahan beberapa tahun kedepan Indonesia sudah memiliki seorang Master. Terjadilah…!!

Bingkainya dirancang khusus dari Jakarta, berlapis-lapis dan sangat menarik.

Sebagai kehormatan, Setifikat Internasional ini diserahkan sendiri oleh ibu Astawa kepada suaminya.

Seorang penyanyi yang juga seorang penyembuh Prana mempersembahkan lagu buat GMCKS.

Bersama-sama menyanyikan lagu “Sempurna” sebagai ungkapan cinta kepada MCKS.

Luarbiasa, selain penari dan penyanyi, komunitas Penyembuh Prana Bali juga mempunyai banyak seniman: musisi, penyair, pelawak, fotografer, kameraman, wartawan, MC dan sebagainya. Acara malam itu sungguh meriah!

Ini adalah lawakan tradisional Bali, lucu sekali. Sayang dibawakan dalam bahasa daerah.

Mereka adalah para penabuh “gamelan” alat musik perkusi khas Bali, untuk mengiringi tarian.

Membacakan Puisi bagi MCKS.

Puisi dan lagu dipersembahkan bagi GMCKS. Swastiastu…, Swastiastu….

No comments: