Thursday, November 27, 2008

Cinta: Obat yang Mujarab

Cinta: Obat yang Mujarab
Oleh : Slamet Riyadi

Cinta adalah energi. Rasakan energi itu mengalir ke dalam tubuh kita, maka kita merasakan satu kehangatan, kedamaian, dan kebahagiaan memasuki tubuh dan sanubari. Dan energi cinta itu tidak harus selalu kita dapatkan dari luar. Justru yang paling manjur adalah cinta yang dihasilkan dari diri kita sendiri. Dengan mencintai dan jujur pada diri kita sendiri, kita tidak akan mau memberi kesempatan untuk memasukkan “energi-energi buruk” ke dalam diri kita sendiri.

Tidak ada musuh yang dapat mencelakakan seseorang sampai separah yang disebabkan oleh pikiran-pikiran sendiri yang jahat, kejam, iri hati, membenci, marah, sakit hati, mendendam dan lain sebagainya. Itulah bentuk-bentuk pikiran yang menghasilkan energi buruk.

Apabila seseorang peduli atau sayang terhadap dirinya sendiri, dia akan menyadari bahwa dirinya berharga seperti peduli atau sayang terhadap dirinya sendiri. Maka kepedulian atau sayang terhadap diri sendiri merupakan cahaya spiritual yang sudah selayaknya wajib dijalankan.

Louis Proto dalam salah satu bukunya menuliskan : kehilangan cinta merupakan bentuk stres paling buruk yang dialami oleh seorang manusia, baik itu kehilangan cinta dari sesama atau terlebih kehilanan cinta untuk diri sendiri. Bagaimana kita menyaksikan orang-orang yang kehilangan cinta baik dari orang lain maupun terhadap dirinya sendiri menjadi begitu rapuh fisik maupun jiwanya.

Cinta itu perlu keutuhan tubuh, pikiran, dan jiwa. Cinta, seperti segala sesuatu lainnya adalah sebuah pilihan. Pada setiap saat dalam perjumpaan dengan orang lain, atau dalam setiap pikiran tentang diri kita sendiri, kita memiliki suatu pilihan : entah untuk menghakimi atau coba untuk mengerti terhadap apa yang sedang dihadapi, yang harus dijalani, dan yang direncanakan.

Pertama kita harus mengetahui diri sendiri, apa yang membuat kita merasa bahagia. Sebab kebahagiaan harus kita buat sendiri, bukan kita cari. Pabrik kebahagiaan ada di dalam sanubari kita sendiri. Kebahagiaan tak akan kita dapatkan kecuali kita yang membuat diri kita berbahagia di mana pun dan kapan pun kita berada.

Faktor yang paling penting untuk membuat kita tetap sehat dan sejahtera adalah mencintai dan merasa dicintai, bersikaplah realistis dan rencanakan sejumlah mukjizat untuk diri sendiri. Hentikan kekhawatiran dan jadilah sehat!

Hidup adalah pencarian tentang siapa diri kita, ini perjalanan pribadi tidak bisa diwakilkan. Untuk menemukan siapa diri kita, kuncinya adalah dengan banyak bertanya pada diri sendiri. Ada empat pertanyaan yang harus kita jawab, yaitu “Siapakah diriku ini?”, “Apa tujuan hidupku sampai aku terlahir di dunia ini?”, “Ke mana aku akan menuju dalam hidup ini ?”, “Dan akan aku jadikan siapakah diriku ini ?”

Siapakah diriku ini ? Itu pertanyaan pertama, pasti kita menjawab sendiri bahwa aku adalah manusia. Kata manusia berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri dari dua suku kata, yaitu manu dan sha yang artinya pikiran yang terkendali. Apakah kita sudah boleh menyebut diri manusia kalau pikiran kita belum terkendali?

Apa tujuan hidupku sampai aku terlahir di dunia ini? Itu pertanyaan yang ke-dua, manusia diciptakan bukan untuk memahami hidup tapi hidup diciptakan untuk dinikmati. Seseorang harus menikmati seluruh hidupnya sebagai berkah dan menjalani hidupnya sebagai aktivitas hidup, bukan sebagai reaksi terhadap kehidupan itu sendiri. Jadilah manusia yang menyebarkan senyum kebahagiaan dari jiwa yang tulus dan sehat.

Kemana aku akan menuju dalam hidup ini? Itu pertanyaan ke-tiga. Yang penting dalam hidup ini jangan memandang yang samar-samar di tempat kejauhan tapi lakukan apa yang harus dilakukan yang ada di depan mata. Dan kewajiban kita sebagai manusia untuk menggali apa yang terbaik yang ada dalam diri kita untuk dipersembahkan di dalam kehidupan ini. Dan menjadikan kita manusia yang berguna bagi kehidupan lain di dunia ini.

Akan aku jadikan siapakah diriku ini? Itu pertanyaan ke-empat. Hukum dunia fana mengatakan : Tidak semua orang bisa menjadi kapten karena harus ada awak kapalnya. Nah, kalau Anda tidak dapat menjadi pohon beringin, maka jadilah semak belukar. Kalau Anda tidak bisa jadi semak belukar, jadilah rumput. Tapi jadilah rumput jalanan yang hijau, berikanlah keindahanmu dan kegunaanmu. Walaupun rumput, masih ada manfaat dari keberadaanmu di dunia ini. Jadilah sahabat semua mahluk, karena seorang sahabat akan selalu siap memberi, seperti pohon buah yang selalu berbuah entah orang suka atau tidak akan buahnya, tetap saja dia akan berbuah. Dicela atau dipuji dia juga akan selalu memberi buahnya, yaitu kasih sayang terhadap sesama mahluk hidup di alam ini.

Menurut terapi Gestalt yang diuraikan dalam buku Louis Proto, rasa bersalah merupakan kebencian yang diarahkan terhadap diri sendiri. Rasa bersalah adalah perasaan yang paling sia-sia dan salah satu perasaan paling merusak yang dapat kita miliki. Kita hidup untuk merasakan dan mengungkapkan diri kita. Itulah sebabnya kita mempunyai tubuh. Jembatan antara perasaan-perasaan yang tak terungkap bisa keluar berupa penyakit-penyakit; mulai dari flu biasa sampai ke kanker ganas!

Dr. Edward Bach, penemu energi bunga untuk pengobatan mengemukakan dalam salah satu bukunya bahwa penyakit merupakan pengaruh dari berbagai keadaan mental negatif yang mendasarinya dan ditimbulkan oleh diri sendiri. Jika kita betul-betul tidak menikmati stres yang muncul dalam kehidupan sebagai tantangan, maka stres itu akan menekan dan mempengaruhi kekebalan tubuh dan mental kita, juga tingkat-tingkat energi, keadaan pikiran kita juga mutu kehidupan kita.

Penyakit merupakan sebuah pengalaman belajar, penyakit mempunyai tujuan yang ingin diajarkan kepada kita dalam menjalani hidup ini. Pelajaran-pelajaran seperti apakah yang diajarkan penyakit kepada kita? Penyakit itu mengajar kita tentang keseimbangan dan perubahan, bagaimana kita hidup tidak seimbang dan berbagai perubahan yang perlu kita buat dalam gaya hidup, pola pikir kita agar keseimbangan bisa pulih kembali. Orang telah menemukan, misalnya, bahwa virus atau sel-sel kanker yang dihancurkan secara keji cenderung membuat pasien lebih buruk, bukan sebaliknya. Suatu pendekatan yang lebih lembut dan rasa hormat ternyata lebih manjur. Pendekatan ini dapat mencakup dialog dengan sel kanker untuk mencari tahu pesan apa yang mereka bawa dan perubahan apa yang perlu kita lakukan dalam kehidupan ini.

Penyakit berpengaruh secara fisik, mental, dan emosional. Bila penyakit itu cukup berat, maka akan berpengaruh terhadap rohani kita. Ingatlah bahwa penyembuhan adalah kasih sayang dan keyakinan. Apa pun bisa diselesaikan dan penyakitpun bisa disembuhkan. Jadi, bersikaplah realistis, keluarlah sebagai pemenang. Seimbangkanlah gaya hidup, pola pikir, perasaan, dan rohani, maka kita akan sehat.

Untuk menjadi manusia yang berkembang diperlukan kekuatan diri. Ternyata kekuatan yang paling bertenaga adalah kesungguhan hati. Beberapa orang jenius dan memiliki bakat-bakat istimewa. Itu tentu saja sangat mengagumkan! Anugerah alam seperti itu tidak berkaitan dengan prestasi pribadi karena prestasi pribadi memerlukan kesungguhan hati.

Jika Anda melakukan sesuatu yang menghasilkan kesuksesan pada diri sendiri dan juga pada hidup Anda namun tanpa kesungguhan hati untuk peduli pada diri sendiri, itu tak akan berarti apa-apa. Tidak akan bahagia dan hidup terasa hampa, bahkan kesepian di tengah keramaian. Yang perlu diingat dalam hidup adalah Anda datang dengan tangan kosong dan meninggalkannyapun juga tidak membawa apa-apa. Maka, Anda sebenarnya tidak memiliki apa pun selain nyawa sendiri.

Jika Anda menghadapi problem psikologis, mental atau emosional. Diagnosisnya akan sederhana, yaitu : Anda tidak mengetahui cara mengatur diri sendiri. Sebenarnya itu masih tidak jadi masalah. Justru yang menjadi masalah adalah bila Anda tidak mau atau tidak suka mengatur diri sendiri. Problem psikologis sesungguhnya saling berkaitan, yaitu pikiran mempengaruhi tubuh dan juga sebaliknya. Kesehatan tubuh juga mempengaruhi pikiran.

Ada lima aspek dari aktivitas hidup sehari-hari yang perlu diperhatikan dan diseleksi baik-baik karena bisa berakibat buruk dan berakibat baik untuk kehidupan itu sendiri, yaitu ke-satu adalah pikiran, ke-dua adalah perkataan, ke-tiga adalah teman, ke-empat adalah lingkungan, dan ke-lima adalah pekerjaan.

Literatur kesehatan Cina mengakui bahwa rotasi energi bumi tahunan dan kehidupan manusia itu sama, yaitu sebagai berikut:

  • Seperempat hidup pertama manusia merupakan musim semi, saat tumbuh dan mengolah diri.
  • Setengah waktu hidup selanjutnya merupakan musim panas, saat berkembang dan jadilah makmur.
  • Seperempat waktu hidup selanjutnya merupakan musim gugur, saat menikmati hidup dan saat melunakkan kepribadian dan jadilah luwes dalam hidup.

Maka cintailah sebanyak mungkin yang Anda mampu lakukan, dan mulailah dengan diri Anda sendiri, dan bukan hanya manusia tapi juga binatang, tumbuh-tumbuhan, juga segenap alam semesta dan selalu berharap semua makhluk bisa berbahagia, begitu juga diri Anda. Selain mencintai sebanyak mungkin, biarkanlah diri Anda menerima cinta. Sebab cinta itu gratis dan Anda pantas untuk mendapatkannya, hanya sekedar menjadi apa adanya, yaitu pantas dicintai dan mencintai. Pikiran yang damai memungkinkan Anda memecahkan masalah dengan tenang sehingga bebas berbicara dan bebas bertindak tanpa meninggalkan sopan santun dan menyakiti sesama. Mari kita lakukankan bersama!

----------

No comments: