Tuesday, November 18, 2008

Berbaik Hati

(MP27)

Seorang pemilik warung datang kepada Guru dan dengan cemas mengadu, bahwa di seberang jalan berhadapan dengan warungnya akan dibuka toko serba ada yang besar, dia takut itu akan mematikan usahanya.

Keluarganya telah turun temurun mengelola warung itu selama lebih dari seratus tahun, dan nampaknya sebentar lagi dia harus gulung tikar, karena dia tidak menguasai bidang usaha yang lain.

Kata Sang Guru, “Jika kamu takut kepada pemilik toko serba ada itu, kamu akan membencinya, dan benci berarti gulung tikar bagi kamu.”

“Lalu apa yang harus saya lakukan?” kata si pemilik warung kebingungan.

“Setiap pagi keluarlah dari warungmu, berdirilah di tepi jalan dan berkati warungmu, agar maju dan menguntungkan. Lalu berbaliklah ke toko serba ada itu dan berkatilah toko itu juga.”

“Apa? Memberkati saingan yang menghancurkan saya?”

“Setiap berkat yang engkau berikan akan kembali kepadamu sebagai kebaikan. Setiap sumpah serapah akan menghancurkan dirimu.”

Enam bulan kemudian pemilik warung itu datang kembali untuk melaporkan, bahwa dia harus menutup warungnya, seperti yang dia takutkan, tetapi sekarang dia dipercaya mengelola toko serba ada itu dan penghasilannya jauh lebih baik dari sebelumnya.
Kalau begitu buat apa kita merugikan diri sendiri dengan berpikir dan berharap agar orang lain ditimpa kemalangan?
----------

No comments: