Monday, May 25, 2009

Cinta mengharmoniskan

Prana menyatukan, cinta mengharmoniskan

Oleh : Bernard Prasodjo

"Ohana means family, family means no one left behind.... or forgotten"

Ohana artinya keluarga, keluarga berarti tidak ada yang ditinggalkan..., atau diabaikan. Kalimat ini beberapa kali diucapkan dalam film kartun berjudul Lilo and Stitch produksi Walt Disney. Memang film-film produksi mereka selalu sarat dengan pendidikan dan nilai-nilai moral. Sampai-sampai Stitch, makhluk ruang angkasa yang liar, berangasan, urakan dan jahil itu luluh dalam haru. Welas asih tumbuh di hatinya sehingga dia tidak mau meninggalkan keluarga yang baru didapatnya.


Prana menyatukan


Setelah bertahun-tahun bekerja bersama-sama karena mempunyai misi yang sama, menyebar luaskan ajaran Penyembuhan Prana dan mencoba meringankan penderitaan sesama, tanpa terasa hubungan mereka yang aktif terlibat dalam kegiatan ini menjadi demikian dekat, saling bersahabat dan bahkan melebihi saudara sendiri, saling memperhatikan, saling mencurahkan isi hati, saling tolong-menolong, saling membela. Itu sudah merupakan hal yang biasa, sehingga semua akan menjadi trenyuh, galau dan kadang tidak bisa menerima kalau ada yang dengan berbagai alasan mengacaukan kebersamaan itu.

Sama seperti falsafah hidup orang Hawaii, mereka menyebut kebersatuan ini sebagai ohana. Istilah ohana penuh dengan perlambang, kenangan manis dan emosi yang kuat. Secara umum ohana memang berarti keluarga, kerabat, orang yang hidup di tempat yang sama, orang yang mempunyai misi yang sama, sehingga secara alami timbul hubungan yang erat, saling membantu, saling mendukung, yang tua membimbing yang muda, yang kuat melindungi yang lemah dan seterusnya, atau singkatnya menjadi perangkat untuk menumbuhkan manusia baru yang bermartabat. Indah sekali bukan?

Prana, dalam istilah Hawaii disebut dengan 'mana,' energi vital, yang mengalir dalam diri setiap orang, di setiap makhluk dan di alam, 'mana' menghubungkan dan menyatukan manusia yang satu dengan yang lain, dan menyatukan alam sekitar dengan penghuninya, oleh sebab itu di Hawaii kehidupan begitu tenteram dan damai,orang sangat menghargai alam.
Sekarang, hirup napas dalam-dalam, hirup 'mana' atau energi vital, rasakan adanya zat yang menyatukan ini, rasakan dia mengalir ke jantung, ke mahkota, kedekatan Anda dengan sesama dan alam semakin terasa. Damai menyertai Anda...; Damai menyertai Anda...; Damai menyertai Anda.

Cinta mengharmoniskan

Cinta ala Hawaii, cinta yang mengharmoniskan. Hati yang dipenuhi cinta pasti lembut dan peka. Kalau batin kita hening, kita akan tahu arti sesungguhnya cinta, dan kita akan menyadari realitas yang sesungguhnya sehingga kita akan menempuh kehidupan secara alami. Namun bila kita bersikeras untuk dengan berbagai cara memperoleh sesuatu, maka tenggang-rasa akan hilang dari hati kita, kita menjadi kurang toleran, keras kepala dan kehilangan kepekaan. Bagaimana mungkin kita mencintai seseorang kalau pada kenyataannya kita memanfaatkan orang lain?

Bila seseorang membanting pintu, biarkan saja, kita tidak perlu meredakan kemarahannya. Spiritualitas adalah kesadaran, kalau kita punya kesadaran, tentu kita tidak akan membanting-banting pintu karena itu tidak ada gunanya. Kalau kita punya kesadaran, tentu kita akan menjaga keharmonisan dengan orang lain.

Bila ayah Anda marah kepada Anda, dia tidak akan mengatakan bahwa ada yang tidak beres dengan dirinya, tentu dia akan mengatakan bahwa ada sesuatu yang tidak beres dalam diri Anda, jika tidak demikian, maka dia tidak akan marah kepada Anda. Jadi sebenarnya, kalau ayah Anda marah, pasti ada sesuatu yang tidak beres pada diri ayah Anda. Dengan demikian Anda akan dapat menghadapi kemarahan ayah Anda dengan tenang, tidak perlu terpengaruh atau terganggu oleh kemarahan itu. Dan ternyata kalau kita dapat melakukan hal di atas tanpa perasaan negatif terhadap orang lain, kita benar-benar dapat menjadi obyektif terhadap diri kita sendiri maupun orang lain. Tetapi kalau sebaliknya yang terjadi, maka perasaan bersalahlah yang akan timbul dalam hati kita.

Dalam falsafah Hawaii, ada istilah yang disebut dengan ho'opono-pono, yang artinya adalah mengkoreksi, memperbaiki, membuat sesuatu menjadi baik. Dalam menjaga hubungan yang akrab di antara anggota keluarga atau anggota komunitas, kita diarahkan ke hal yang benar dengan doa, diskusi, pengakuan, penyesalan dan saling memaafkan dengan berlandaskan pada cinta.

Ho'opono pono juga berarti mengumpulkan sanak keluarga untuk mencari apa yang salah. Bisa untuk mencari penyebab mengapa ada anggota keluarga yang sakit, atau mengapa terjadinya perpecahan dan perselisihan dalam keluarga.

Dengan melakukan diskusi, pengakuan, penyesalan dan saling memaafkan yang kemudian diakhiri dengan doa untuk membetulkan apa yang salah. Masing-masing yang hadir memeriksa dirinya, adakah rasa tersinggung atau marah terhadap yang lain, kemudian di hadapan Tuhan dan dengan pertolongan-Nya saling bermaaf-maafan, membuang semua ganjalan, kejengkelan dan dendam, dan menggantinya dengan cinta, karena cinta pasti mengharmoniskan. Tentu saja hal ini memerlukan kejujuran dan kerendahan hati, namun bagi masyarakat di sana, itu bukan masalah. Selama ada cinta, masalah akan menyingkir dengan sendirinya. Sungguh indah kalau kita bisa menerapkan hal ini dalam komunitas kita masing-masing.

"Pranic Healing is Love and Compassion in Action." itu adalah kalimat 'sakral' yang selalu didengung-dengungkan, "Penyembuhan Prana adalah Cinta dan bela-rasa yang dipraktekkan," katanya. Dalam prakteknya benarkah demikian? Adakah cinta dan bela-rasa tercermin dalam tindakan Penyembuh Prana seperti kita ini? Kalau ada cinta, tentu tidak akan ada perselisihan, apalagi perpecahan yang direncanakan.

Kalau pembentukan watak yang kita pelajari benar-benar kita praktekkan: Cinta kasih dan tidak menyakiti; Jujur dan tidak berbohong; Murah hati dan tidak mencuri, maka pasti keharmonisan yang akan mengemuka, tetapi kalau tidak demikian, kita masing-masing harus memeriksa diri sendiri, sudahkah kita resapi dan kita jalankan ajaran yang mulia itu?

Pertanyaan berikut, sudahkah kita melakukan Meditasi Jantung Kembar dengan Benar? Sudahkah kita menghayati doa Fransiskus Asisi? Kalau belum mari sekarang kita hayati bersama:
Tuhan jadikanlah aku alat perdamaian-Mu,
di mana ada kebencian, biarlah aku menabur kasih, di mana ada sakit hati, maaf....
... Ya Tuhan, bimbinglah aku agar aku tidak hanya ingin dilayani tetapi mau melayani,
tidak hanya ingin dimengerti, tetapi mau mengerti,
tidak hanya ingin di cintai tetapi mau mencintai.
Karena dengan memberi aku menerima,
dengan memaafkan akupun dimaafkan...
Sungguh indah doa ini, tetapi tidak mudah mempraktekannya, mudah-mudahan kita semua mau menjadikan doa yang universal ini sebagai pedoman hidup, sehingga tercermin dalam batin dan keseharian kita. Ketika kita memberkati bumi dengan kedamaian dan kasih sayang, sudahkah diri kita dipenuhi rasa damai dan kasih sayang? Kalau sudah, maka kita benar-benar akan menjadi juru damai, penabur kasih dan pemaaf; Bersedia melayani sesama dan memahami dengan penuh cinta. Semoga.

Sebenarnya tugas kita bukanlah untuk mencari cinta, tetapi mencari dan menemukan semua hambatan dalam diri kita yang kita bangun untuk melawannya. Berikanlah cinta, maka cinta akan menghampiri kita, namun bila kita menyerang, maka cinta akan tetap tersembunyi, karena cinta akan hidup hanya bila ada kedamaian, ada keharmonisan. Rasa syukur berjalan bersama cinta, kalau ada rasa syukur di situ pasti ada cinta, tidak mungkin ada cinta kalau ada saling curiga.
"Dengan lembut tataplah saudara Anda, kemudian pandanglah dunia, biarlah kebencian yang ada ditransformasikan ke dalam dunia yang penuh cinta....
Ketika kita menghargai saudara kita, sebenarnya kita sedang menghargai diri kita sendiri. Karena, akan diberikan kepada kita, penilaian yang kita berikan kepada saudara kita. Kalau yang kita inginkan baginya adalah kedamaian, maka kedamaian akan kita terima, karena apa yang kita berikan, akan kita terima.

Berikan penghargaan yang pantas bagi saudara Anda. Rasa syukur seharusnya diberikan kepadanya, baik karena pikirannya yang penuh cinta maupun karena seruannya meminta pertolongan, karena kedua ahl ini mampu membawa serta cinta ke dalam kesadaran.

Bayangkan kebaikan hati saudara Anda, bukan kesalahannya. Bayangkan perhatian yang dia berikan, bukannya sakit hati yang disebabkannya. Maafkanlah kesalahannya, dan berterimakasihlah atas kesediaannya membantu. Bukan tugas Anda untuk merubah saudara Anda, terimalah dia apa adanya. Damai menyertai saudara Anda, yang menjadi satu dengan Anda. Biarlah melalui kita, bumi seisinya diberkati dengan kedamaian."


Penutup

Judul tulisan ini adalah: Prana menyatukan, cinta mengharmoniskan, singkatnya, kalau ada sesuatu yang mencerai-beraikan atau memecah belah, pasti itu bukan prana, kalau suatu tindakan menyebabkan pertentangan dan permusuhan, pasti itu bukan cinta. Sederhana saja! As simple as that!

Tentu saja semuanya terpulang pada kita, karena sebenarnya orang tidak menilai apa yang kita ucapkan, tetapi apa yang kita lakukan. Bagaimana menurut Anda?

-----------

Wednesday, May 20, 2009

Prana Sudah Ada Sejak Dulu

Penyembuhan Prana sudah ada di Indonesia sejak zaman dahulu

Dalam banyak hal, tanpa kita sadari kadang-kadang kita mempelajari sesuatu dari bangsa lain, hal yang sebenarnya ada dinegeri kita sendiri atau bahkan mungkin berasal dari pengetahuan nenek-moyang kita. Ini bisa terjadi karena beberapa hal, yang pertama dikarenakan sistem informasi di kebanyakan negara begitu maju, sehingga disana dengan mudah dan sangat cepat kita dapat memperoleh informasi yang kita butuhkan, dilain pihak, dinegeri kita banyak informasi yang tersimpan tak terjamah, karena dianggap sebagai pusaka yang keramat, bisa juga karena memang dengan sengaja seseorang menyimpan informasinya hanya untuk dirinya sendiri ataupun untuk kelompoknya saja, tetapi bisa juga karena tidak adanya penghargaan, baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat luas, misalnya : buat apa kita mengajarkan “pusaka leluhur” ini kepada orang lain kalau akhirnya hanya digunakan seseorang untuk kemashuran dirinya sendiri dengan mengakui ilmu tersebut sebagai miliknya, ataupun hanya dijadikan sarana untuk memupuk kekayaan pribadi.

Demikian juga halnya dengan Ilmu dan Seni Penyembuhan dengan Tenaga Prana yang kita pelajari dari Grand Master Choa Kok Sui, sebuah ilmu penyembuhan kuno yang dikemas dengan sistematis secara modern, sehingga dapat dengan mudah kita pahami dan kita praktekkan. Walaupun untuk pertama kali ilmu penyembuhan ini diperkenalkan di Filipina, tidaklah berarti bahwa Ilmu penyembuhan Prana Grand Master Choa Kok Sui ini berasal dari sana, karena beliau sendiri sejak masa mudanya telah tertarik dan mempelajari berbagai ilmu penyembuhan lainnya seperti Tai Chi, Chi Kung, Kahuna, Kaballa, I Ching, Homeopati, Akupungtur, Yoga dan banyak lainnya lagi, baru kemudian beliau menyimpulkan, merangkum dan menyederhanakannya menjadi Ilmu dan Seni Penyembuhan dengan Tenaga Prana yang kita kenal dan kita pelajari sekarang ini. Padahal Ilmu Penyembuhan dengan Tenaga Prana ini sebenarnya sudah dikenal jauh sebelumnya di Indonesia, hanya saja karena persoalan hambatan informasi saja, sehingga kita tidak dapat segera mengenalnya.

Ada sebuah buku berbahasa Jawa terbitan tahun 1921, berjudul “Serat Wasijat”, yang berisi kumpulan tulisan yang sebelumnya dimuat dalam majalah “Madu Brata” nomor 1 sampai dengan 9, dan sebuah buku kecil berjudul “Serat Winarsa”, buku tersebut ditulis oleh R. Wiryokoesoemo, seorang penilik sekolah dari kabupaten Slawi, Tegal.

Yang mencengangkan adalah karena didalam buku itu terdapat bagian-bagian yang mengulas tentang prana, metoda olah napas dan penggunaan prana untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit, walaupun disitu prana tidak dibahas secara panjang lebar. Selain memang ada beberapa perbedaan, ada pula berbagai persamaan dalam metoda penyembuhannya kalau dibandingkan dengan Penyembuhan dengan Tenaga Prana yang kita pelajari selama ini. Tetapi hal-hal yang prinsip ternyata identik. Memang ragam jenis penyakit yang dibahas didalam buku itu tidak terlalu banyak, lebih sedikit dibandingkan dengan yang dibahas didalam buku Penyembuhan dengan Tenaga Prana kita, namun tentu hal itu wajar saja karena penulisan buku itu dilakukan 78 tahun yang lampau, dimana penyakit-penyakit “zaman sekarang” pada waktu itu belum dikenal.

Bukankah hal ini meyakinkan dan lebih mendorong kita untuk lebih mendalami dan menggunakan ilmu Penyembuhan dengan Tenaga Prana ini, dan juga menghilangkan segala rintangan terutama dari segi keyakinan kita, karena ternyata nenek moyang kitapun sudah mempraktekkan metoda Penyembuhan dengan Tenaga Prana juga, dan tentunya hal ini sudah dilakukan jauh sebelum buku “Serat Winarsa” dan “Serat Wasijat” itu ditulis. Yang lebih hebat lagi adalah pada sampul buku “Serat Wasijat” tersebut tercantum lambang berbentuk segitiga dengan bulatan ditengah, yang mirip dengan lambang Yayasan Prana Nasional Indonesia.

-----------

Tuesday, May 12, 2009

Teknik Prana yang Terlupakan

Setiap kali kita membaca ulang buku Penyembuhan dengan Tenaga Prana, setiapkali pula kita menemukan hal-hal baru yang sebelumnya tidak kita sadari, suatu hal yang cukup penting dalam membantu meningkatkan kemampuan kita dalam menyembuhkan. Itulah perlunya setiap kali kita membaca ulang buku kita, karena dalam lokakarya yang kita ikuti, tidak seluruh isi buku dibahas, karena dalam lokakarya, yang dibahas hanya hal-hal yang terpenting saja. Dibawah ini adalah beberapa diantaranya.

Teknik-teknik dasar penyembuhan PRANA yang terlupakan


MEMBUAT TANGAN DAN JARI-JARI PEKA MELALUI PERNAFASAN PRANA

Sekarang sebagian besar di antara Anda kurang lebih telah membuat tangan Anda peka secara permanen. Tetapi kadang-kadang mungkin Anda mengalami saat-saat di mana tangan kelihatannya tidak dapat merasakan atau menelusuri. Ini dapat segera diatasi dengan memusatkan pikiran secara bersamaan pada bagian tengah telapak tangan dan ujung jari sambil melakukan pernapasan prana sebanyak tiga siklus. Ini akan menyebabkan chakra tangan dan chakra jari diaktifkan, diberi energi dan dibuat peka sehingga Anda dapat melakukan penelusuran secara tepat dengan telapak tangan dan jari-jari Anda.


*
PENELUSURAN DENGAN JARI

Sesudah membuat tangan Anda menjadi peka, telusuri telapak tangan Anda dengan kedua jari. Gerakkan jari perlahan-lahan dan sedikit demi sedikit kian kemari untuk merasakan aura-dalam telapak tangan. Cobalah merasakan ketebalan telapak tangan dengan dua jari Anda dan cobalah merasakan lapisan-lapisan aura-dalam yang berbeda-beda. Latihlah juga penelusuran telapak tangan dengan satu jari. Selalu pusatkan pikiran pada ujung jari bila melakukan penelusuran dengan jari Anda. Ini akan mengaktifkan atau lebih mengaktifkan lagi chakra mini jari; dengan demikian membuat jari-jari tangan menjadi peka.

Ketika melakukan penelusuran dengan telapak tangan dan jari-jari, Anda harus selalu berkonsentrasi pada bagian tengah telapak tangan dan ujung jari-jari. Ini akan menyebabkan chakra tangan dan jari tetap aktif atau menjadi lebih aktif; dengan demikian meningkatkan kepekaan telapak tangan dan jari-jari.

Kemampuan melakukan penelusuran dengan telapak tangan tidaklah cukup. Anda juga harus belajar menelusuri dengan jari-jari. Penelusuran dengan jari-jari diperlukan untuk menentukan letak atau melakukan penelusuran pada daerah kecil yang terganggu secara tepat. Penelusuran tempat kecil yang terganggu sulit dilakukan dengan telapak tangan karena ia hanya akan merasakan daerah sekitarnya yang lebih sehat di sekitar tempat kecil yang terganggu tersebut. Tempat kecil yang terganggu “dikamuflase” oleh bagian yang lebih sehat.

Misalnya orang dengan penyakit mata biasanya mengalami pengurasan prana di mata, sedangkan aura-dalam daerah sekitarnya mungkin normal. Karena telapak tangan sangat besar dan aura-dalam mata bergaris tengah sekitar dua inci, kemungkinan besar telapak tangan hanya akan merasakan alis mata dan dahi yang sehat tanpa menyadari tempat kecil yang terganggu. Ini dapat dihindari jika jari-jari digunakan dalam penelusuran. Tulang belakang juga harus ditelusuri dengan menggunakan satu atau dua jari untuk menentukan letak tempat kecil yang terganggu.

Dalam menelusuri penderita, Anda tidak perlu menelusuri aura-luar dan aura-kesehatan. Anda diajari cara menelusuri aura-luar dan aura-kesehatan untuk membuktikan pada diri sendiri keberadaan aura tersebut. Yang penting adalah melakukan penelusuran aura-dalam penderita. Pada penelusuran aura dalam, penting untuk merasakan tingkat energi umum atau ketebalan umum aura-dalam penderita. Tingkat energi umum akan digunakan sebagai acuan atau standar dalam membandingkan kondisi beberapa chakra mayor dan organ vital. Ketepatan penelusuran akan terpengaruh jika daerah tersebut ditelusuri terlalu lama karena daerah yang ditelusuri tersebut akan secara tidak sengaja menerima energi.

Hal yang penting adalah Anda harus dapat merasakan tekanan kalau melakukan penelusuran untuk menentukan ketebalan aura-dalam pada bagian yang ditelusuri. Sebagian di antara Anda mungkin merasa sakit di tangan atau jari-jari kalau bersentuhan dengan aura-dalam bagian yang sakit. Aura-dalam mempunyai beberapa lapisan. Pada saat menelusuri aura-dalam, Anda mungkin merasakan tekanan sekitar lima inci dari kulit dan lapisan lain yang lebih padat atau kuat tekanannya sekitar dua atau tiga inci dari kulit. Kadang-kadang kalau menelusuri aura-dalam suatu bagian, aura dalam bagian tersebut mungkin kelihatannya normal. Namun bila ditelusuri lebih lanjut ke dalam, lapisan berikutnya agak tipis yang berarti bahwa bagian tersebut sangat terkuras. Pada penelusuran aura-dalam, penting untuk menelusuri tidak hanya lapisan pertama tetapi juga lapisan dalamnya. Seorang ahli yoga atau praktisi chi kung (seni mengumpulkan tenaga dalam) yang berpengalaman mempunyai aura-dalam yang sangat besar dan mempunyai banyak lapisan. Kadang-kadang aura-dalam lebih dari satu meter tebalnya.

Penelusuran juga sangat berguna untuk menentukan apakah seorang bayi atau anak kecil mempunyai masalah pendengaran ataupun penglihatan.

Dalam merawat kasus yang berat, kesebelas chakra mayor, chakra minor yang relevan, semua organ mayor dan vital dan tulang belakang harus ditelusuri dengan saksama. Perawatan yang tepat dapat ditentukan berdasarkan penelusuran yang baik dan pengertian yang tepat tentang sifat penyakit.

*
PENYAPUAN DENGAN PERNAPASAN PRANA

Penyapuan umum dan setempat Iebih efektif bila digunakan bersama dengan pernapasan prana karena pasien dibersihkan dan diberi energi secara serentak sampai tingkat yang cukup besar. Jenis penyapuan ini sangat efektif dan seringkali sudah cukup untuk menyembuhkan penyakit yang sederhana. Penyapuan dapat dilakukan dalam jarak beberapa kaki dari pasien dan dengan sapuan yang lebih sedikit. Anda tidak perlu memperhatikan posisi tangan yang digunakan. Ikuti saja petunjuk yang diberikan pada cara melakukan penyapuan umum dan penyapuan setempat serta sekaligus melakukan pernapasan prana.


Anda dapat memvisualisasikan prana putih terang menyapu dan mencuci pasien dari mahkota sampai kaki, ketika melakukan penyapuan ke bawah. Visualisasikan sinar kesehatan diperkuat. Anda tidak perlu melakukan penyapuan ke atas kecuali kalau pasien sangat mengantuk atau mempunyai tungkai yang lemah. Kalau melakukan penyapuan ke atas anda dapat memvisualisasikan prana bumi naik ke atas dari chakra telapak kaki sampai ke chakra mahkota.

Ini seharusnya dilakukan setelah pasien cukup dibersihkan dengan penyapuan ke bawah. Penyapuan umum ke atas yang dilakukan sebelum penyapuan ke bawah dapat menyebabkan pindahnya bahan bioplasmik berpenyakit ke daerah kepala dan otak. Ini dapat menimbuIkan bahaya yang serius pada pasien.
Selama melakukan penyapuan anda dapat memvisualisasikan ataupun tidak namun pada beberapa penyembuh, penyapuan lebih efektif bila disertai dengan visualisasi. Yang penting adalah maksud untuk membersihkan dan memberikan energi pada tubuh bioplasmik penderita.

Pada penyapuan, perhatian khusus harus diberikan pada saluran bioplasmik belakang atau meridian pengatur yang menembus tulang belakang, dan saluran bioplasmik depan atau meridian fungsional yang berlawanan letaknya dengan tulang belakang. Kecuali chakra limpa, hampir semua chakra mayor terletak langsung di sepanjang kedua saluran atau nadi tersebut. Pembersihan atau penyapuan setempat pada kedua saluran ini akan membersihkan chakra-chakra mayor yang terletak di sepanjang kedua meridian tersebut sehingga menghasilkan laju penyembuhan yang jauh lebih cepat. Anda harus ingat bahwa semua organ utama dan organ vital diberi energi dan dikendalikan oleh chakra mayor.

Kalau kita melakukan penyapuan setempat, visualisasikan jari-jari dan tangan menembus ke dalam bagian yang sakit dan bahan berpenyakit yang berwarna keabu-abuan dihilangkan.

-----------

Friday, May 8, 2009

1 Tahun Blog Prana Indonesia

Ulang Tahun Blog Prana Indonesia yang pertama:

Tercermin dari judulnya, blok ini memang dimaksudkan untuk memberikan informasi dan menyebarkan ajaran Penyembuhan Prana kepada masyarakat luas di seluruh Indonesia.

Tanpa terasa waktu satu tahun telah berlalu sejak blog ini diluncurkan untuk pertama kalinya, peluncurannya dilakukan pada tanggal 24 April 2008, tetapi masih dalam taraf belajar dan coba-coba, baru mulai awal Mei 2008 kami secara intensif terus memposting artikel-artikel yang berkaitan dengan ajaran Penyembuhan Prana dan hal yang masih berhubungan dengan itu, yang ternyata secara keseluruhan cukup diminati, itu dapat dilihat dari jumlah pengunjung selama satu tahun ini yang mencapai jumlah 65.022 pengunjung, itu berati rata-rata blog ini dibuka oleh lebih dari 174 orang perhari, ditambah lagi 281 komentar positif yang kami terima. Ini dapat Anda lihat pada statistik di bawah ini:

Statistik 09

Sejauh ini artikel yang kami posting cukup banyak juga, selama tahun pertama ini artikel yang kami posting berjumlah 547 artikel, jumlah yang lumayan banyak untuk sebuah blog yang dikelola seorang diri.

Kami sangat berterimakasih pada rekan-rekan yang dengan setia terus mengunjungi blog kami ini. Sangat kami harapkan saran Anda semua agar blog ini jadi semakin menarik dan semakin diminati.

Sesuai dengan motto yang kami usung: Positif, Damai dan Sejahtera, sebuah motto yang sangat sejalan dengan ajaran penyembuhan Prana metoda Master Choa Kok Sui, kami mengupayakan agar semua artikel yang kami posting mencerminkan motto di atas, dan nampaknya itulah yang menjadi daya tarik blog ini.

Dukungan, perhatian, komentar serta peran serta Anda tetap kami harapkan. Terimakasih!

Salam Prana:
Bernard Prasodjo.

-----------

Saturday, May 2, 2009

PHQandA: Flu Babi

PERAWATAN FLU BABI

Mohon diberikan cara penanggulangan infeksi virus Flu Babi berikut ini:
1. Cara pencegahan Flu Babi
2. Cara perawatan orang dewasa penderita Flu Babi.
3. Cara penanganan anak-anak atau orang lanjut usia yang terinfeksi virus Flu Babi.
Terimakasih sebelumnya untuk bantuannya.

Dalam terang dan cinta:

Amado Campos

San Salvador, El salvador, C. A.

*
Dear Amado, Atma Namaste!
Terimakasih email Anda.

Latar belakang medis:

Swine Influenza atau Influenza Babi (Flu Babi) adalah penyakit pernapasan pada babi yang disebabkan oleh influenza tipe A yang secara berkala menyebabkan babi terjangkit influenza ini. Virus Flu Babi biasanya tidak menjangkiti manusia, namun, infeksi Virus Flu Babi pada manusia memang bisa terjadi, dan kasus penyebaran dan penularan dari manusia ke manusia telah terdokumentasi.
(Swine Flu website, update terakhir 27 April 2009).

*
Kasus infeksi Flu babi pada manusia

Kasus infeksi virus influenza babi A (H1N1) pada manusia juga sudah teridentifikasi di Amerika Serikat. Kasus infeksi virus Flu Babi A (H1N1) juga sudah terindentifikasi secara internasional. Saat ini Penelitian serta upaya penanggulangan seputar terjangkitnya Flu babi masih terus berlanjut...”

Sumber: Centers for Disease Control and Prevention

*
Perawatan Prana:
  1. Berdoa, telusuri sebelum, selama dan setelah perawatan.
  2. Lakukan penyapuan umum.
  3. *Lakukan penyapuan setempat dengan seksama menggunakan HMK pada cakra limpa depan dan belakang. Dengan lembut berikan prana keemasan atau putih (P).
  4. *Lakukan penyapuan setempat dengan seksama menggunakan HMK pada cakra solar-pleksus depan dan belakang. Lakukan penyapuan setempat dengan seksama pada hati dengan HMK, OMK kemudiang dengan putih. Berikan energi putih pada cakra solar-pleksus. Langkah 3 dan 4 merupakan langkah yang paling penting.
  5. Lakukan penyapuan setempat dengan seksama pada cakra ajna dengan H. berikan energi P.
  6. Lakukan penyapuan setempat dengan seksama pada cakra tenggorokan dan cakra tenggorokan sekunder dengan H, beri energi P.
  7. Lakukan penyapuan setempat dengan seksama pada paru-paru bagian depan dan belakang, terutama juga pada bagian samping dengan HMK berselang-seling dengan OMK. Berikan energi HMK, OMK kemudian LMK biasa melalui paru-paru belakang.
  8. Lakukan penyapuan setempat dengan seksama pada cakra pusar, cakra seks, cakra dasar dan cakra minor perineum. Beri energi hanya pada cakra pusar dengan P atau MMK.
  9. Lakukan penyapuan setempat dengan seksama serta berikan energi pada cakra minor telapak tangan dan cakra minor telapak kaki.
  10. Stabilkan dan putuskan energi yang diproyeksikan.

Frekwensi Perawatan:

I. Preventif: Lakukan perawatan setiap 2-3 hari sekali.

*
Catatan:
  1. Kebiasaan merokok harus segera dihentikan. merokok merusak paru-paru dan membuat seseorang menjadi lebih rentan terhadap inveksi pernapasan.
  2. Sering-sering cuci tangan Anda dengan sabun dan air, atau dengan menggunakan pembersih tangan berbahan alkohol.
  3. Hindari keramaian.
*
II. Perawatan Prana bagi orang yang sudah terinveksi Flu Babi:

Ulang seluruh perawatan di atas tiga kali dalam sehari. Perawatan bisa dilakukan dengan teknik jarak jauh.


III. Perawatan Prana bagi anak-anak dan orang berusia lanjut yang sudah terinveksi virus Flu Babi:
  1. Lakukan seluruh perawatan di atas namun hanya dengan menggunakan prana putih.
  2. Hanya Penyembuh Prana yang mahir dan berpengalaman saja yang boleh menggunakan prana berwarna, namun pemberian energi harus dilakukan dengan lembut dan secara bertahap.

Salam:

Marilette.

(Sumber: Mukjizat Penyembuhan Prana, Penyembuhan Prana tingkat Lanjut, psikoterapi Prana, Penyembuhan Prana dengan kristal).

-----------