Thursday, February 12, 2009

Kekuatan Bahasa Tubuh


Pernahkah Anda berjumpa dengan seseorang untuk yang pertama kalinya, dan sebentar kemudian, Anda punya perasaan mendasar bahwa Anda menyukai.... atau tidak menyukai orang itu.... namun tidak mengerti apa yang menyebabkannya. tentu kita semua pernah mengalaminya bukan?

Setelah berbincang dengan seseorang untuk yang pertama kalinya dalam sebuah pertemuan tatap muka pernahkah Anda punya perasaan bahwa kemungkinan dia tidak mengatakan yang sebenarnya; namun Anda tidak merasa pasti kenapa Anda punya perasaan seperti itu?

Apa yang Anda percayai? Apakah karena perkataan yang mereka ucapkan, atau perasaan tidak nyaman Anda, yang merupakan hasil dari pertemuan tatap muka Anda tadi?
Dalam lingkungan penjualan, sales terbaik nampaknya secara naluriah mengetahui kapan saat yang tepat menutup penjualan dan memperoleh pesanan. Manajer yang baik punya perasaan atau getaran tentang bagaimana mereka seharusnya menangani seseorang, dalam situasi tertentu. Mereka nampak lebih mampu melihat hal ini.

Penjudi terbaik tidak sekedar “beruntung”.... mereka adalah para profesional yang tahu bagaimana harus memainkan kartu mereka. Mereka tahu kapan harus bertaruh dan kapan meningkatkan taruhannya, atau kapan menyerah kalah. beberapa orang mengaitkan itu dengan indera keenam. Hal yang sama juga terjadi pada para pemain catur.

Dalam manajemen selalu ada seseorang yang nampaknya tahu cara terbaik menghindarkan konflik, membereskan perselisihan, ‘membuka hati’ orang dalam sebuah percakapan, bernegosiasi, atau ‘membaca’ situasi dengan benar.

Kebanyakan wanita punya sesuatu yang sering kita sebut dengan intuisi perempuan. Nampaknya seorang wanita selalu bisa mengetahui ketika seorang pria tidak berkata jujur. Bagaimana dia bisa tahu? Dia menangkap sinyal tubuh yang secara bawah-sadar diberikan oleh pria itu, menganalisanya dan bertindak berdasarkan itu, tanpa terlalu menghiraukan perkataan yang diucapkannya.

Mereka yang mencapai puncak kedudukan atau jabatan tertentu, nampaknya tahu kapan mengatakan hal yang tepat, di waktu yang tepat. Mereka mampu bereaksi secara positif pada orang lain, karena mereka telah mengembangkan kemampuan untuk bisa membaca tanda-tanda non-verbal .... yaitu Bahasa Tubuh.

Akan kami tunjukkan pada Anda apa saja tanda-tanda non-verbal itu, bagaimana cara Anda menanggapinya, dan bahkan bagaimana cara mengatasinya ketika Anda melihat tanda-tanda itu.

.
Apa manfaatnya?

Ketika nanti Anda berjumpa dengan seseorang secara tatap muka, Anda akan mampu mengetahui sikap yang sebenarnya dari orang itu terhadap Anda, apa yang mungkin dipikirkannya berkenaan dengan apa yang Anda ucapkan atau lakukan; tanpa mempedulikan apa yang sesungguhnya telah dikatakannya kepada Anda.

Ini berarti bila Anda bicara pada seseorang secara bertatap muka, Anda akan mampu mengatakan apakah dia benar-benar percaya pada apa yang Anda katakan.

Anda akan mampu mengatakan apakah mereka tegang, atau curiga. Anda akan tahu apakah mereka meremehkan harga diri Anda, ataukah justru Anda yang meremehkan, dan membuat perasaan mereka tidak enak.

Anda akan mampu menunjukkan di mana harga diri mereka dan betapa pentingnya hal itu bagi mereka, dengan demikian akan membuat Anda dapat menciptakan situasi yang lebih nyaman dan lebih bisa diterima.

Anda akan tahu apakah mereka menyembunyikan informasi tertentu dari Anda.
Apakah mereka berbohong pada Anda?
Apakah mereka berpikir negatif ataukah positif?
Apakah mereka benar-benar mau melakukan apa yang baru saja mereka bilang akan mereka lakukan, ataukah mereka sekedar ingin menjaga kesopanan dan berbohong kepada Anda, untuk membuat Anda senang dan untuk menghindarkan konfrontasi atau penolakan?

Anda akan bisa mengetahui basa-basi yang digunakan untuk menggantikan kebohongan. Ada banyak manfaat lain yang akan Anda dapatkan ketika nanti mempraktekkan pengetahuan baru Anda.

.
Apakah ini benar-benar akan membantu Anda?

Ya, bila Anda seorang manajer, Anda akan dapat mengetahui apakah team Anda, rekan sejawat Anda ataupun atasan Anda, mengevaluasi rekomendasi, pesan, instruksi dan permintaan Anda; secara positif maupun negatif.

Kalau Anda seorang sales atau menjalankan usaha sendiri, bahkan seorang general manager yang bertanggung-jawab terhadap penjualan .... Anda akan mampu menciptakan empati pada pembeli Anda secara lebih efektif.

Anda akan mengetahui ke-positif-an dan ke-negatif-annya, ini akan membantu Anda agar tetap berada di jalur positif; langkah lain yang mendekati ‘ya’!

Dapat Anda lihat kalau pembeli Anda sedang mengevaluasi produk atau pelayanan Anda, diri Anda, perusahaan Anda dan persetujuan pembelian ataupun jalan keluarnya, secara negatif; sehingga dengan lebih cepat Anda mampu merespon secara positif dan berhasil menjual produk Anda.

Salah satu masalah terbesar pada orang-orang penjualan adalah, mereka tidak tahu kapan waktunya menutup mulut. Mereka harus mengembangkan kemampuan mendengarkan secara aktif. Menjual adalah mengajukan pertanyaan dan memilah-milah pembeli potensial untuk mengetahui apa sebenarnya persyaratan dan sasaran mereka. Sehingga sales itu dapat memberikan apa yang diinginkan si pembeli, bukan apa yang mereka pikir mereka inginkan. Menggunakan ‘penilaian diam-diam,’ dan mengamati reaksi fisik dari si pembeli yang potensial, akan menyumbangkan peran yang besar dalam menutup kontrak penjualan, itu kalau Anda tahu bagaimana bereaksi dengan benar.

.
APAKAH ANDA PENGAMAT MANUSIA?

Saya kira kita semua adalah pengamat manusia bukan? Kita tidak benar-benar mengamati, namun apapun tingkah laku orang, di semua bidang kehidupan, apakah itu:

Di sebuah restoran, di super market, pada sebuah pertandingan sepak bola, dalam rapat, di sebuah wawancara atau bahkan dalam sebuah acara televisi; para pengamat manusia punya sesuatu untuk dipelajari. Sesuatu yang dapat dipelajari dari sesama spesies kita, dan yang terutama, sesuatu yang dapat kita pelajari dari diri kita sendiri.

Kemampuan berkomunikasi adalah kemampuan yang terpenting bagi para manajer, orang-orang sales, dokter, pengacara, juru rawat, politisi, pekerja sosial; pada kenyataannya semua yang ingin memenangi persaingan dan mencapai keberhasil di abad ke 21 ini.

Jadi ini adalah pelajaran mengenai perilaku: isyarat-tubuh, gerak-gerik, ekspresi, jarak, sudut dan sikap tubuh. Tentang bagaimana sebuah perilaku mengirimkan pesan yang diarahkan pikiran bawah sadar, tanpa disadari oleh orang itu sendiri.

Sering kali kita tidak menyadari gerak tubuh kita. Kalau selama ini kita tidak menyadari sebagian besar gerak tubuh kita, maka pengetahuan ini akan membuat gerak tubuh kita semakin membuka pikiran kita.

Tahun-tahun belakangan ini bahasa kita semakin canggih. Kita begitu terkonsentrasi dalam menggunakan bahasa untuk berkomunikasi, baik ketika berbicara maupun mendengarkan, sehingga secara umum, kita lupa bahwa ekspresi bawah sadar kita, isyarat-tubuh, gerak-gerik, ekspresi, jarak, sudut dan sikap tubuh kita, menceritakan maknanya sendiri, terlepas dari kata-kata yang kita ucapkan.

.
GERAK BAHASA TUBUH MUDAH DITEBAK?

Gerak tubuh manusia dalam situasi tertentu mudah ditebak. Ketika Anda menuliskan sebuah pidato yang akan dipresentasikan kepada beberapa orang. Misalnya sebuah presentasi penjualan, sebuah seminar, sebuah rapat atau bahkan sebuah pernikahan; dan Anda benar-benar yakin dengan apa yang akan Anda katakan, maka sangat mungkin untuk mengatakan pada Anda di titik mana, dalam pidato Anda, Anda akan melakukan sikap dan gerakan tertentu.

Kalau ada bagian dari pidato yang tidak Anda yakini kebenarannya, kami akan dapat menunjukkan hal itu, dengan merujuk pada gerakan Anda yang memastikan hal itu.

.
DIPERLUKAN PEMAHAMAN

Memang tidak cukup hanya begitu saja memberitahukan kepada Anda isyarat-tubuh, gerak-gerik, ekspresi, jarak, sudut dan sikap tubuh mana yang menggambarkan berbagai bahasa Tubuh Anda, studi menunjukkan kepada kita bahwa ‘petunjuk’ itu tidak mengandung makna yang efektif, kecuali kalau hal itu dilakukan berulang-ulang.

.
BAGAIMANA CARA KITA BERKOMUNIKASI?

Para ahli sejarah mengatakan bahwa awal dari komunikasi tertulis dan verbal dimulai sejak 10.000 tahun yang lalu. Kalau begitu bagaimana cara kita dulu berkomunikasi, pada sejuta tahun lebih sebelum itu? Dengan Bahasa Tubuh; isyarat-tubuh, gerak-gerik, ekspresi, jarak, sudut dan sikap tubuh.

Studi yang dilakukan oleh Birdwhistell dan Mehrebian menunjukkan bahwa komunikasi tatap muka dapat digolongkan menjadi 3 medium khusus.
  • Perkataan,
  • Vokalitas (intonasi),
  • Bahasa Tubuh.
.
PERKATAAN

Pengaruh maksimum kata-kata dalam komunikasi kita, menurut studi ini, hanya sebesar 7% saja. Ingat, ini maksimumnya.

Kita ambil bahasa Inggris sebagai contoh. Saat ini bahasa Inggris dalam kamus Oxford memiliki lebih dari 750.000 perkataan. Saat ini orang-orang kebanyakan baik di Inggris maupun di Amerika hanya memiliki 5.000 perbendaharaan kata; itu berarti, mereka hanya bisa memahami 5.000 kata. Dari ke 5000 kata ini, mereka kira-kira hanya menggunakan 1.200 kata dalam sehari. Jumlah itu merupakan perbendaharan kata dari anak berusia 12 tahun.

Orang yang mengenyam pendidikan tinggi mempunyai 8000 lebih perbendaharaan kata. Orang yang haus akan ilmu pengetahuan, dan siap merujuk pada kamus bila mereka tidak tahu arti sebuah kata, akan memiliki lebih banyak perbendaharaan kata.

Para pengacara, jurnalis, proof-reader; orang yang membutuhkan lebih banyak kata-kata, memiliki lebih dari 12.000 kata. Kalau Anda ingin mengukur perbendaharaan kata Anda, ambil sebuah kamus ukuran biasa yang berisi paling tidak 100.000 kata.

.
BAHASA TUBUH

Bahasa Tubuh merupakan KOMUNIKASI NON-VERBAL. Itu adalah cara umat manusia, monyet dan sebagian kecil spesies binatang, seperti kucing; menyampaikan sinyal, pesan dan informasi, melalui isyarat-tubuh, gerak-gerik, ekspresi, jarak, sudut dan sikap tubuh yang dilakukan secara sadar maupun secara tidak sadar.

.
Bahasa Tubuh memiliki 3 manfaat utama:
  • Secara sadar menggantikan kata-kata.
  • Menguatkan kata-kata.
  • Menunjukkan suasana hati atau sikap tertentu.
Kata-kata saja, bagaimanapun menjadi kurang berarti ketika diucapkan dalam keadaan tatap muka. Sebagai contoh yang praktis, bacalah satu halaman dari makalah ini keras-keras. Mula-mula hirup napas dalam-dalam, kemudian mulailah membaca, dengan kecepatan sedang, dengan suara yang monoton. Jangan memberikan penekanan pada kata tertentu, dan teruslah membaca keras-keras sampai Anda kehabisan napas.

Mintalah seorang teman mendengarkan Anda, kemudian tunggu dua menit, lalu mintalah agar dia menjelaskan apa yang baru saja Anda baca. Ingatan akan kata-kata ini, kalau diucapkan dengan cara yang membosankan, akan menjadi sangat sedikit.

BERSAMBUNG

----------


No comments: