Saturday, September 13, 2008

Cara Organisasi Berkembang

CARA BERKEMBANGNYA ORGANISASI KEROHANIAN

(MP 14).

Guru sangat terkesan akan kemajuan spiritualitas salah seorang muridnya, maka karena menganggap dia tidak perlu dibimbing lagi, dia meninggalkannya di pinggir sungai.

Setiap pagi setelah mandi, si murid menjemur satu-satunya cawatnya di luar. Suatu hari dia begitu sedih menemukan cawatnya sobek digigiti tikus. Maka terpaksa dia mengemis meminta sebuah cawat pada penduduk desa. Ketika cawat inipun akhirnya digigiti tikus lagi, dia memelihara seekor kucing. Dia tidak lagi diganggu oleh tikus, tetapi sekarang kecuali mengemis untuk makannya sendiri, dia juga harus meminta-minta susu untuk kucingnya. “Terlalu sibuk kalau harus terus meminta-minta” pikirnya, “Selain itu juga sangat membebani penduduk desa. Lebih baik aku memelihara sapi.”

Tetapi ketika dia sudah punya sapi, dia harus mencari jerami. “Lebih baik aku menanami lahan di sekitar gubugku.” pikirnya, tetapi itupun sangat merepotkan, karena dengan demikian dia hanya punya sedikit waktu untuk bermeditasi. Maka dia mempekerjakan buruh untuk menggarap tanahnya. Sekarang tugasnya bertambah dengan mengawasi para buruhnya, maka dia kemudian mengambil seorang isteri yang dia beri tugas mengawasi buruhnya. Tentu saja tidak lama kemudian dia menjadi orang terkaya di desa itu.

bertahun-tahun kemudian Gurunya kebetulan lewat dan keheranan melihat ada rumah seperti istana di tempat di mana dulu berdiri sebuah gubug. Dia bertanya kepada salah seorang hamba: “Bukankah dulu ini tempat tinggal salah seorang muridku?”

Sebelum mendapat jawaban, si murid sudah muncul: “Apa arti semua ini, anakku?” tanya sang Guru.

Guru pasti tidak akan percaya apa yang terjadi.” katanya, “Tetapi memang tidak ada jalan lain untuk mempertahankan cawatku!”

———-

No comments: