Friday, December 12, 2008

Meracuni Tubuh

Oleh : Bernard Prasodjo

Dalam kehidupan modern seperti saat ini, tanpa kita sadari setiap hari kita telah mengkonsumsi makanan yang mengandung racun, itu karena kita begitu saja mengadopsi cara makan dari negeri lain, ada sindiran yang mengatakan demikian: Tigapuluh tahun yang lalu, ketika masyarakat kita masih banyak mengkonsumsi sayuran, orang barat mencemooh kita, bagaimana bisa maju kalau makanannya hanya sayuran yang tidak bergizi seperti itu? Kemudian limabelas tahun yang lalu, ketika kita mulai mengkonsumsi daging dengan meniru pola makan masyarakat barat, fried chicken, hamburger, steak dan lain-lain, masyarakat barat yang sudah menyadari kekeliruannya dan mulai kembali mengkonsumsi makanan yang alami sekali lagi mentertawakan kita, bagaimana bisa maju kalau makanan yang di konsumsi makanan yang tidak sehat dan berkolesterol tinggi seperti itu?

Walaupun terasa cukup pahit, sindiran diatas memang ada benarnya, kita dapat melihatnya di rumah sakit-rumah sakit, di tempat praktek dokter, di berbagai klinik penyembuhan alternatif, dan di tempat penyembuhan tradisional, begitu banyak orang yang mengidap kencing manis, kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, asam urat, gagal ginjal, maag, kanker dan penyakit jantung? Bagaimana mungkin penyakit seperti itu bisa menyerang begitu banyak anak kecil? Kenapa tigapuluh tahun yang lalu hanya sedikit sekali orang yang menderita penyakit ini? Kalau sudah menderita penyakit semacam ini, bagaimana kita bisa tetap produktif?

Terlalu banyak pertanyaan yang mengganggu benak kita, apa yang menjadi penyebab ini semua? Dengan segera tudingan tertuju ke arah pola makan kita yang keliru. Singkat kata, kita terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung zat kimia yang dapat meracuni tubuh, dan kalau racun itu dalam jangka waktu yang cukup panjang tertumpuk dalam tubuh kita, maka mulai timbullah penyakit di atas.

Untuk menghindari atau memperkecil sampai ketingkat yang paling rendah penderitaan karena serangan penyakit seperti di atas, terutama pada anak-anak kita, sebaiknya kita mulai memperhatikan dengan seksama pola makan kita. Bagaimana caranya? Hindarilah makanan yang mengandung bahan pengawet, zat pewarna, penyedap rasa, zat pemanis buatan dan sejenisnya, seperti misalnya mie instan dan makanan dalam kemasan modern lainnya, seperti kata seorang penyembuh tradisional yang sangat bersahaja: “Pokoknya jangan makan makanan pabrik dan jajanan warung!” Karena memang makanan sejenis ini ditengarai dapat mengganggu kesehatan kita, awasilah anak-anak dengan ketat, jangan biarkan mereka memakan jajanan sembarangan, kecuali tidak terjamin kebersihannya, kemungkinan didalammya juga terkandung bahan kimia yang secara perlahan tetapi pasti akan meracuni tubuhnya. Lebih baik kita menyediakan makanan buatan sendiri bagi mereka, selain terjamin kebersihannya, juga terbebas dari bahan-bahan kimia berbahaya.
Seyogyanya pemerintah dengan penuh rasa tanggung jawab segera menanggulangi hal-hal semacam ini dengan lebih serius, karena rupanya masih ada produsen makanan yang tidak begitu peduli dengan hal ini, mereka tetap menggunakan zat berbahaya dalam produknya, yang penting bagi mereka adalah meraup keuntungan, tanpa menghiraukan gangguan kesehatan yang diakibatkannya dan tanpa mempedulikan penderitaan yang bisa mengancam generasi muda kita.
----------

No comments: