Wednesday, September 24, 2008

Bermain-main dengan Prana


Oleh : Alice Alves Domingues

Prakata
"Dan sekali lagi si Bunga Bakung dibawa oleh Prana Kecil ke dalam Dunia Energi, Kebijaksanaan dan Kebenaran yang penuh dengan petualangan." Ini adalah petikan dari permainan yang dirancang oleh penulis.

Bermain-main dengan Prana merupakan lokakarya yang evolusioner, hasil upaya seorang penyembuh prana dari Brazil yang memusatkan perhatian pada pendidikan anak-anak dan remaja, Alice Alves Domingues.

Hal ini untuk pertama kali dipresentasikan pada bulan Januari 2000, di Rio de Janeiro, Brazil, dengan dukungan Master Choa Kok Sui, pada sekelompok anak dari berbagai usia. Setelah itu, presentasi lain, dengan sedikit perubahan, diselenggarakan di berbagai lingkungan, termasuk di sebuah sekolah negeri yang terletak di sudut miskin kota.

Karena peduli terhadap pendidikan anak, tujuan utama Lokakarya "Bermain-main dengan Prana" adalah mempererat hubungan anak-anak dengan tali Cinta, Kebijaksanaan dan Kuasa Ilahi, membuat mereka sadar akan arti sesungguhnya dari energi kata-kata, membawa mereka kekesadaran bahwa kekuatan batiniah mereka dan penyalah-gunaan pemanfaatan energi sangat membahayakan. Lokakarya ini sama sekali tidak punya tujuan untuk merangsang pencapaian nilai yang tinggi di sekolah.

Ada sebuah buku yang menyusul lokakarya itu, buku tersebut berjudul: "Bermain-main dengan Prana: Planet Energi." yang akan diluncurkan kemudian. Masih ada dua buku lagi yang sedang dipersiapkan. Jadi selama ini, gagasan dan karyanya sendiri berjalan lancar-lancar saja.

Setiap buku merupakan dasar dari lokakaryanya. Buku yang pertama mengajarkan kepada anak-anak arti dari prana, bagaimana merasakannya melalui berbagai latihan dan eksperimen dengan menggunakan kepekaan mereka masing-masing, untuk menunjukkan kepada mereka apa yang terjadi ketika mereka saling berjanji atau ketika mereka saling bertengkar, juga diajarkan bagaimana cara melindungi diri mereka dari amarah dan energi agresif lainnya.

Penggaris kusus dengan "skala ukuran satuan energi" diciptakan guna mengukur berbagai kemungkinan berdasarkan pilihan mereka masing-masing. Ini merupakan alat yang cukup akurat agar mereka bisa mendeteksi betapa baik atau buruk pilihan mereka (misalnya dalam memilih mainan, buku, film dan sebagainya).

Anak-anak juga diajari berbagai proses penyembuhan yang dapat mereka terapkan pada binatang peliharaan, tanaman dan pada luka gores mereka sendiri.

Seluruh pelajaran dikemas dalam sebuah cerita, "Kisah di seluruh dunia", di mana Prana Kecil dan si Bunga Bakung, tokoh utama dalam buku "Bermain-main dengan Prana", berbagi dengan anak-anak indahnya dunia energi.

Untuk dua lokakarya dan buku berikutnya, pokok bahasannya meningkat dan mulai membahas tentang cakra dan yang satu lagi membahas mengenai warna-warna.

Anak-anak juga diundang dan diperkenalkan pada meditasi. Ada dua macam meditasi yang dilakukan: Yang pertama adalah "Meditasi Gelembung Sabun", dan yang kedua adalah versi anak-anak dari Meditasi Jantung Kembar karya Master Choa Kok Sui.

Proyek baru yang segera dilaksanakan:
Dua buah buku baru: "Bermain-main dengan Prana: Manusia Energi", dan "Bermain-main dengan Prana: Alam Raya Pelangi".

Membuat kisahnya menjadi sebuah drama:
Berdasarkan bukunya, pengarang baru saja mulai mengerjakan produksi teater berkenaan dengan tema di atas. Tujuan penulis adalah mengajar anak-anak melalui penampilan dalam bermain drama, dengan bergerak, penonton akan didorong peran sertanya bersama para aktornya.

Seorang instruktur yang pandai bercerita akan hadir di sekolah-sekolah, dan anak-anak akan "membaca dan mempelajari" pesannya, dengan penuh kegembiraan.

Menyebarkan ke perkampungan:
Tim kami akan berperan serta bersama Asosiasi Peduli Kemanusiaan, yang merupakan proyek nasional, bersama dengan beberapa terapis (Floral, Penyembuhan Prana, Reiki, MH dan sebagainya) diharapkan kegiatan ini mampu membuat pengetahuan dan latihan ini menjadi mungkin dipelajari oleh anak-anak yang orang tuanya berpenghasilan rendah di Brasil.

Beruntung
Sungguh beruntung anak-anak di Brazil karena ada Alice yang demikian peduli pada anak-anak, terutama yang kurang mampu, karena sejak dini mereka sudah diperkenalkan pada pengetahuan tentang Penyembuhan Prana, meditasi dan pembentukan watak.

Walaupun di Indonesia YPI beberapa tahun silam pernah menggelar lokakarya Penyembuhan Prana secara sosial, tetapi yang di jangkau secara khusus adalah masyarakat yang kurang mampu. Siapa yang berminat mengikuti jejak Alice, menyebarkan pengetahuan tentang Penyembuhan Prana kepada anak-anak di Indonesia?

Tentang penulis:
Alice Alves Domingues dilahirkan di Rio de Janeiro, Brazil. Walau bergelar insinyur telekomunikasi dan Sistim Analis, dia tetap berpenampilan sederhana dan rendah hati. Sejak masih kecil Alice sudah tertarik pada fenomena prana, dan sudah biasa menjadikannya sebagai permainan. Beruntung kemudian dia bertemu dengan Ajaran Master Choa Kok Sui, kemudian tanpa ragu menjadi seorang Penyembuh Prana dan seorang pelatih prana bersertifikat. Beberapa waktu yang lalu dia medirikan Oalaine Institute, sebuah pusat Pelatihan dan Penyembuhan Prana di kota kelahirannya, Rio de Janeiro, dia juga mempelopori berdirinya Asosiasi Penyembuh Prana Rio de Janeiro, Brazil.

----------

No comments: