Saturday, September 20, 2008

Filosofi Doa Agung

Bait I: Dalam tiga kalimat pertama ini, kita memohon kepada sumber terang ilahi, pencerahan bagi jiwa manusia. Terang yang melenyapkan semua kebohongan, kebencian dan kekhawatiran yang bersumber pada pementingan diri sendiri. Cahaya terang ini akan membimbing kita memahami arti kehidupan, menunjukkan panggilan luhur, rencana dan tujuan yang harus kita tuju. Jadi dalam bait ini kita memohon terang.

Bait II: Dalam bait ini kita memohon energi agung yang kedua, yaitu cinta. Pada bait ini doa kita tujukan ke sumber cinta ilahi agar dipancarkan kehati semua manusia, dari situ cinta-kasih, kesadaran akan persatuan akan memancar dengan melimpah. Di sini kita mengharapkan datangnya Guru Dunia, untuk membantu umat manusia mewujudkan kehendak baik. Jadi dalam bait ini kita memohon cinta ilahi.

Bait III: Di sini kita mohon agar dapat menyelaraskan kehendak kecil manusia dengan kehendak Tuhan. “Bukan kehendakku tetapi kehendakMu lah yang terjadi.” Semua penderitaan, kesengsaraan, perang adalah akibat gesekan antara kehendak manusia dan kehendak Allah. Di sini kita memohon kekuatan.

Bait IV: Di sini kita memohon tiga kekuatan, yaitu “akal budi, cinta dan kehendak baik”. Secara keseluruhan di sini umat manusia diletakkan sebagai pusat, sebuah medan energi di mana rencana cinta dan terang harus terlaksana. Bait ini adalah rangkuman seluruh impian dan harapan manusia sepanjang masa. Semua diarahkan ke kesadaran kosmis sehingga kekuatan cinta dan terang menutup pintu di mana kejahatan berasal.

Bait V: Adalah bait terakhir, merupakan rangkuman dari seluruh doa permohonan ini, yang bagaikan simfoni dinaikkan kehadirat Tuhan. Sebuah harapan agar rencana, kehendak dan tujuan Allah cepat terlaksana di atas bumi.

Tujuan:

Doa Agung adalah sebuah mantra, kata-kata yang penuh kekuatan, yang dapat menarik energi terang, cinta dan kekuatan yang sangat besar. Lantunkanlah Doa Agung ini dengan penuh penghayatan, dengan aspirasi yang membara dan dengan visualisasi kreatif. Akan lebih efektif kalau disuarakan dalam tingkat mental yang paling tinggi, ini memerlukan persiapan, penyesuaian dan kedalaman jiwa. Dengan mengucapkan Doa Agung ini, kita memohon energi ketiga pusat energi agung; terang, kasih dan kekuatan.

Cara mengucapkannya :

Dengan penuh penghayatan dan dengan khusuk, visualisasikanlah seseorang dengan tingkat spiritualitas yang sangat tinggi sedang mengucapkan doa ini, kemudian kita menirukannya. Sedapat mungkin, ucapkan satu bait dalam satu tarikan napas, tanpa terburu-buru, berhenti 3 hitungan setelah bait pertama, 7 hitungan setelah bait kedua, 9 hitungan setelah bait ketiga dan 12 hitungan setelah bait keempat. (The Science of Meditation, Torkom Saraydarian)

Visualisasi:

Pada saat hening di antara bait, kita bayangkan pengaruh bait doa yang baru kita ucapkan dalam visualisasi. Kita saksikan cahaya cemerlang turun dan memancar sebagai tanggapan atas doa yang kita ucapkan, membersihkan kegelapan yang ada di dalam diri manusia dan seluruh alam raya. Kita lihat alangkah besarnya perubahan yang ditimbulkannya di bidang sosial, ekonomi dan politik.

Bait II: Kita lihat energi cinta yang agung yang berasal dari hati Allah mengalir memenuhi hati setiap manusia, menciptakan perubahan mendasar pada seluruh umat manusia. Lihatlah cinta meluluhkan gunung kebencian, pemerasan dan mesin perang di seluruh dunia. Persaudaraan baru mulai terwujud. Cinta menguasai hati seluruh manusia.

Bait III: Lihatlah Tuhan membimbing kehendak manusia yang kecil, menciptakan sebuah dunia baru, manusia secara sadar bahu membahu mewujudkan impian itu.

Bait IV: Lihatlah umat manusia sebagai pusat di mana hierarki bekerja menutup pintu di mana si jahat tinggal: menghancurkan kebencian, perpecahan, totaliterisme, militerisme dan kebodohan.

Baris terakhir: Lihatlah dunia yang sejahtera, makmur, damai dan bahagia, penuh terang, cinta, kekuatan, dengan niat untuk berbuat kebaikan dan dengan spiritualitas yang tinggi.

Sedikit Penyesuaian:

Sehubungan dengan perubahan kesadaran dan perkembangan bahasa umat manusia ketika kita memasuki Zaman Aquarius, dirasa perlu untuk melakukan sedikit perubahan pada kata-kata Doa Agung ini dengan harapan bahwa dengan demikian doa ini akan lebih dapat disebar luaskan. Perubahannya terdapat di bait kedua baris terakhir:

Biarlah Guru Dunia turun ke bumi, di ganti dengan:
Biarlah yang dinantikan kembali ke dunia.

Oleh Lucist Trust, perubahan kecil ini dilakukan pada tahun 1945. Banyak agama yang percaya bahwa Guru Dunia, yang dikenal dengan sebutan Bodisatwa, Maitreya, Imam Mahdi, Mesias ataupun Kristus, akan datang kembali ke dunia. Dengan perubahan ini diharapkan berbagai bangsa dapat menggunakan bahasanya sendiri, dan disesuaikan dengan keyakinan masing-masing, menggunakan doa universal ini. Tetapi disarankan agar sedapat mungkin kita tetap menggunakan doa yang asli.

The World Goodwill :

Atau Kehendak Baik Dunia adalah gerakan terorganisir dibawah Lucist Trust yang didirikan pada tahun 1932 guna membantu terciptanya hubungan antar manusia yang serasi, dan untuk mengatasi masalah kemanusiaan dengan kekuatan kehendak baik yang konstruktif. Pada dasarnya kegiatannya lebih cenderung pada hal yang berhubungan dengan pendidikan. Kehendak Baik Dunia menyebarkan literatur pendidikan dan informasi lainnya diseputar tema ini. mereka menyebarluaskan Doa Agung keseluruh dunia dalam berbagai bahasa dan dialek dan mengorganisir Hari Doa Sedunia dengan penekanan pada penggunaan Doa Agung.

Planetary Peace Movement International:

Atau Gerakan Damai Semesta Internasional, yang juga dikelola oleh para murid prana terutama bertujuan untuk membantu setiap orang atau keluarga mencapai kedamaian batin, cinta, harmoni dan pertumbuhan spiritual melalu Meditasi untuk Perdamaian dan Iluminasi, mereka juga mengorganisir meditasi Purnama.

----------

No comments: