Friday, September 5, 2008

Pengakuan Seorang Dokter

ADA YANG LUPA MEREKA AJARKAN DI PENDIDIKAN KEDOKTERAN

Oleh Eric B. Robins, MD. (MP 32).

Saya adalah seorang dokter ahli urologi yang berpraktek di Los Angeles, California. Saya benar-benar mencintai pratek pengobatan alopati standar. Saya senang berada di ruang operasi dan menikmati pekerjaan saya sebagai seorang dokter. Karena kecintaan saya pada pengobatan dan kesehatan pasien-pasien saya inilah yang menyadarkan saya akan adanya kekurangan dalam praktek dan pendidikan saya selama ini. Saya sampai pada kesimpulan ini ketika saya menemukan bahwa dengan pengobatan alopati saya tidak dapat mencapai persentasi kesembuhan pasien yang cukup berarti. Saya bosan terus memberikan pengobatan yang merawat gejala-gejala penyakit dari pasien-pasien saya tapi tidak menyembuhkan penyebab utamanya.

Oleh karena itu saya mempertanyakan prinsip-prinsip dasar dari pengobatan alopati. Tubuh memerlukan obat atau pembedahan untuk menyembuhkan dirinya. Saya merasa amat frustasi bekerja dalam keterbatasan prinsip ini, karena tidak dapat memenuhi apa yang ditegaskan di atas - lebih penting lagi, tanggung jawab - untuk menyembuhkan pasien. Lagi pula, dokter tidak benar-benar menyembukan manusia. Manusialah yang menyembuhkan dirinya sendiri. Sebagai seorang dokter, saya dapat saja mendiagnosa suatu infeksi bakterial dan meresepkan antibiotik untuk memeranginya, tapi itu hanya untuk memberikan kesempatan berperang bagi sistem pertahanan tubuh Anda agar bisa menuntaskan penyembuhan yang sebenarnya.

Ketika saya berjumpa dengan Penyembuhan Prana kurang lebih 1 tahun yang lalu, saya langsung merasa tertarik karena di sini saya mendapatkan sebuah sistem yang dapat mengisi kekosongan pada pelatihan dan praktek saya sehari-hari. Melalui sistem ini saya menemukan tambahan yang rasional bagi praktek medis saya. Dan yang terpenting, disini ditunjukkan bagaimana seorang praktisi penyembuhan Prana dapat membantu tubuh untuk menyembuhkan dirinya.

Ketika saya menggunakan Penyembuhan Prana pada beberapa pasien, angka keberhasilanan dalam menyembuhkan penyakit-penyakit akut ataupun kronis meningkat secara dramatis. Dan ketika kabar tentang kesuksesan saya menyebar di rumah sakit, beberapa sejawat saya mulai mengirimkan pasien-pasien mereka, yang sudah menjalani seluruh perawatan medis tapi tidak dapat memberikan hasil yang memuaskan. Setelah beberapa kali perawatan Prana, kesemua pasien ini membaik.

Sebelum mengenal Penyembuhan Prana, saya sering menggunakan teknik hipnotis medis. Dengan mempelajari bidang ini, menjadi jelas bagi saya bahwa tubuh menyimpan emosi negatif. Contohnya, ketika seseorang mengatakan pada Anda bahwa dirinya sedang marah atau stress, ia hanya tahu bahwa emosi-emosi ini hanyalah perasaan, tekanan, atau ketidak nyamanan yang ada didalam tubuh! Yang telah saya pelajari dari mempraktek Penyembuhan Prana adalah, bahwa stress atau emosi negatif yang tersimpan di dalam tubuh dapat menciptakan sumbatan-sumbatan pada sistem energi tubuh. Di mana energi penyembuhan diri tubuh terhambat dan tidak dapat mengalir dengan benar, saat itulah penyakit terjadi. Dengan Penyembuhan Prana saya menemukan secara jelas hubungan antara penyakit fisik dan sumbatan energi tadi. Dan tentu saja, menyembuhkan dengan tehnik yang sederhana amat mudah digunakan. Mari saya berikan rincian tentang keberhasilan yang telah saya capai dengan Penyembuhan Prana.

Seorang pasien wanita di klinik saya mengeluhkan bahwa dirinya sering berkemih dan terkadang tidak dapat menahan kencingnya. Saya lakukan pemeriksaan lengkap - seperti yang biasa saya lakukan - untuk menyingkirkan tumor atau penyakit-penyakit syaraf. Dengan semua hasil pemeriksaan yang negatif, saya katakan padanya bahwa gangguan yang dialami sebenarnya adalah manifestasi fisik dari stress. Akhirnya ia menceritakan masalah-masalahnya di rumah kepada saya, termasuk mantan suami yang alkoholik dan suka menganiaya dan keadaannya sebagai ibu tunggal yang berusaha membesarkan tiga anak yang masih kecil-kecil. Ketika saya menelusuri auranya, saya rasakan adanya penumpukan energi di sekitar cakra jantung depan, yang kemudian saya sapu. Setelah selesai, ia menyatakan bahwa ia merasa jauh lebih nyaman dan santai. Lalu ia berkata, “semua beban telah hilang dari hati saya.” Dalam istilah Prana, yang ia rasa sebagai emosi, saya rasakan sebagai penumpukan energi.

Seorang sejawat merujuk kepada saya seorang pasien wanita dengan sekumpulan gejala berupa, sering buang air kecil dan nyeri kandung kemih, sindroma radang usus, sakit kepala, insomnia dan konstipasi. Semua pengobatan medis standar tidak ada yang dapat mengurangi penderitaannya. Setelah Perawatan Prana selama 15 menit, dia berjalan keluar dari ruangan dengan lebih tenang, dan berkata bahwa ia telah merasa 50% lebih baik. Kemudian kami memberinya obat-obatan anti inflamasi untuk kandung kencingnya, dan dalam satu bulan ia menyatakan telah sembuh 100%. Dan tidak mengeluhkan gangguan apapun selama 6 bulan kemudian.

Kasus lainnya melibatkan seorang sahabat dekat yang menderita sckroderma tingkat lanjut, suatu penyakit autoimun yang menyerang jaringan penopang tubuh. Kulit kedua tangannya menebal dan mengencang. Esofogus mengalami pembentukan jaringan parut yang membuatnya buntu, sehingga pasien mengalami kesulitan menelan. Paru-paru juga bisa mengalami pembentukan jaringan parut, hingga sulit bernapas. Sebelum pertemuan kami yang pertama untuk Penyembuhan Prana, M.G. sering mengalami kehabisan napas setelah kerja fisik yang minimal. Setelah berjalan satu lantai menaiki tangga menuju apartemennya di lantai dua, ia terpaksa harus duduk beristirahat selama 1/2 jam untuk memulihkan napasnya. Ditambah lagi, ia juga mengalami kaku sendi yang menyakitkan, hingga ia sulit berjalan. Setelah satu kali perawatan prana, ia mengalami perubahan yang dramatis, ia bernapas dengan lebih lega dan tingkat energinya bertambah secara menakjubkan. Ia mengatakan bahwa setelah perawatan yang pertama hidupnya telah sedemikian berubah hinga kini ia mampu berlari menaiki tangga menuju apartemennya dilantai dua, memutar musik dan menari!

Mungkin kasus paling dramatis yang pernah saya alami adalah J.M. Ia bukanlah pasien saya ataupun dirujukkan pada saya, tapi kebetulan saya melihat namanya tercantum pada daftar nama di bangsal bedah dalam waktu yang cukup lama. Hingga saya memutuskan untuk menemuinya.

Beberapa bulan sebelumnya ia menjalani operasi pengangkatan kandung empedu, dan mengalami beberapa komplikasi, termasuk luka pada saluran empedu. Setelah luka ini menjalani beberapa operasi eksplorasi besar lainnya. Dan seperti sering dialami pada kasus-kasus kompleks seperti ini, sekali terjadi sesuatu yang amat buruk pada tubuh, keadaannya akan terus memburuk. Pasien mengalami enterocutaneus fistulae multipel (yang berarti keluarnya cairan intestinal melalui kulit dinding perut); sepsis jamur (keadaan serius, yang fatal 70% di mana jamur tumbuh dalam darah); dan emboli paru (bekuan darah di paru-paru, fatal hingga 60%). Ia juga mengalami peningkatan mendadak suhu tubuh setiap harinya selama 5 minggu terakhir, juga mual dan muntah selama beberapa bulan. Semua orang mengira bahwa ia tidak akan dapat bertahan melewati Natal. Dalam istilah sederhana, tingkat energi pasien ini amatlah rendah, baterainya sudah amat lemah hingga tubuhnya tidak sanggup lagi menyembuhkan diri. Saya mulai melakukan perawatan prana setiap hari. Dalam dua hari mual dan demamnya hilang. Dalam 1 minggu, laju nadinya berkurang dari 130 menjadi 120. Dan akhirnya ia menjadi cukup kuat untuk menjalani operasi untuk memperbaiki fistulanya hingga ia dapat sembuh sempurna.

“Nampaknya mereka lupa mengajarkan hal ini di Fakultas Kedokteran”, itu yang dikatakan oleh seorang sejawat untuk menjelaskan filosofi Penyembuhan Prana setelah dia mempelajarinya. Dan dia benar. Dengan Penyembuhan Prana, kita membantu menormalkan sistem energi tubuh hingga tubuh mampu menyembuhkan dirinya sendiri. Jika ada penumpukan pada medan energi, kita hilangkan dengan melakukan penyapuan; jika ada pengurasan energi, kita berikan energi tambahan. Kita merawat tubuh secara keseluruhan - bukan hanya satu sistem organ saja - untuk membantu penyembuhan diri. Konsep ini tidak diajarkan di sekolah kedokteran barat. Beruntung sekali, Master Choa membuka konsep ini dan memberikannya pada setiap orang - dokter maupun orang awam - dengan cara yang mudah dipahami.

Yang mengejutkan saya di saat pertama kali membaca buku Mukjizat Penyembuhan Prana ini adalah cara pendekatan yang digunakan penulis amatlah sederhana, sesederhana buku resep masakan. Jika Anda mempunyai rasa percaya diri untuk mencoba apa yang ditawarkan di sini, upaya Anda akan membuahkan hasil. Dengan bertambahnya keberhasilan, bertambah pula rasa percaya diri Anda. Anda akan sampai pada tahap di mana Anda akan tahu bahwa Anda bisa membantu penyembuhan hampir pada semua orang. Pada tingkat energi, rasa percaya mempengaruhi fisiologi. Maksudnya, ketika rasa percaya diri Anda bertambah seiring dengan bertambahnya keberhasilan, Anda dapat lebih banyak dan lebih banyak lagi mengalirkan energi penyembuhan yang semakin halus dan sekain manjur.

Karya Master Choa Kok Sui ini sangat mempengaruhi pelayanan medis, hidup dan filosofi saya. Dan jika Anda menerimanya, Andapun akan merasakan hal yang sama seperti saya.

Saya tutup tulisan ini dengan harapan, semoga Anda dilimpahi sukses, kesehatan, cinta dan berkat dalam perjalanan Anda bersama Penyembuhan Pana!

———-

No comments: