Sunday, August 23, 2009

Jurus Buddha Tertawa

Oleh : Bernard Prasodjo (20)

Ketika kita mengikuti lokakarya tingkat yang lebih lanjut yang dibimbing oleh pelatih dari Filipina atau oleh Master Choa sendiri, biasanya kita banyak melakukan senam, dan setelah senam selesai, masih dilanjutkan lagi dengan "Jurus Buddha Tertawa" atau "Laughing Buddha" sebanyak beberapa kali. Tentu itu ada maksudnya, tidak hanya sekedar membuat sesuatu yang lucu dan menghibur hati saja. Sebelumnya, bagaimana cara melakukannya?

.
Cara melakukannya:

Mula-mula kita berdiri dengan kaki direntangkan selebar bahu, lutut agak diturunkan sedikit, kepala agak ditarik ke belakang, posisikan telapak tangan di atas kepala dengan ibu jari dilipat di tengah telapak tangan, dengan telapak tangan menghadap ke atas. Itu tadi adalah posisi tubuh. Setelah itu tarik napas dalam-dalam, lalu tertawalah dengan lepas dan keras, sampai napas Anda habis, diam sebentar, tarik lagi napas dalam-dalam. Lakukan proses ini beberapa kali, kalau itu kita lakukan dengan benar dan sungguh-sungguh, tubuh kita akan berkeringat dan emosi kita akan lepas.

Ketika tertawa sambil menaruh telapak tangan di atas kepala, secara tidak langsung kita membersihkan dan mengaktifkan cakra mahkota dan seluruh lengan, dengan menarik sedikit kebelakang kepala kita, semua cakra lain di kepala juga di bersihkan dan aktifkan. Dan karena kita menarik kepala kebelakang, seluruh tulang punggung diregangkan, dengan demikian cakra-cakra di bagian depan tubuh dan juga tulang belakang ikut dibersihkan dan diaktifkan. Dengan menekuk lutut sedikit, kita membersihkan dan mengaktifkan cakra minor tungkai dan terutama cakra dasar. Dengan tertawa cakra tenggorokan dan cakra jantung juga dibersihkan dan diaktifkan. Demikian pula sebagian besar persendian, organ dalam dan otot kita ikut dibersihkan dan diaktifkan, itu semua dapat membuat kita berkeringat.

Jadi manfaat dari jurus Buddha tertawa adalah membersihkan dan mengaktifkan seluruh cakra, meredian, aura, organ dalam otot, persendian dan mengendurkan syaraf.

Masalahnya adalah kita tidak dapat melakukan latihan ini di sembarang tempat, karena bisa-bisa kita disangka kurang waras, walau manfaat dari latihan ini demikian banyaknya.

.
Gelak-tawa adalah obat yang paling manjur

Dalam tulisannya, Gael dan Patrick Flanagan menjelaskan manfaat tertawa secara imiah, berikut ini adalah rangkumannya.

Para ilmuwan menemukan bahwa tertawa adalah sebuah bentuk dari “internal jogging” yang melatih tubuh dan mendorong pelepasan neurotransmitter otak dan hormon yang bermanfaat bagi tubuh. Emosi yang positif dan gelak tawa sebenarnya mempunyai pengaruh yang sangat baik bagi kesehatan.

Orang dewasa tertawa rata-rata 15 kali dalam sehari, sedangkan anak kecil kira-kira 400 kali sehari. Setelah kita tumbuh dewasa, kita kehilangan beratus-ratus tawa setiap harinya, dengan belajar tersenyum dan tertawa kembali dengan lebih mudah dan lebih sering, kita akan memperoleh pengaruh yang sangat positif dan sangat besar bagi kesehatan kita.

Ilmu tentang psikoneurofisiologi adalah studi mengenai bagaimana tingkat akal budi kita mempengaruhi kesehatan kita. Lebih dari sebelumnya, bukti-bukti ilmiah menunjukkan bahwa gelak-tawa sesungguhnya merupakan salah satu obat yang terbaik.

Di Loma Linda University Medical Center di California, Lee Berk, asisten profesor peneliti, Stanley Tan, endokrinologis dan rekan-rekan kerja mereka, selangkah lebih maju dalam memahami psikologi dari kegembiraan. Sekarang kita tahu bahwa ada dua jenis stress : stress yang “baik” dan stress yang “buruk”. Gelak tawa merupakan bentuk stress yang baik, atau kebalikan dari stress.

Penelitian mengenai stress menunjukkan bahwa stress yang jelek menekan sistem kekebalan. Mereka meneliti kelompok yang terdiri dari orang dewasa dan menemukan kedua “alur” dari sistem kekebalan tubuh meningkat ketika seseorang tertawa. Dalam satu jam penuh, subyek terus dijejali kegembiraan dan tawa-ria dengan menonton video lawak, sedangkan sebuah kelompok kontrol duduk di luar jarak pendengaran. Mereka yang terdiri dari beberapa dokter itu mengambil contoh darah mereka setiap 10 menit sebelum, selama dan sesudah gelak tawa itu berlangsung.

Mereka menemukan bahwa humor dan senam, mempunyai daya pacu yang sama terhadap proses fisiologi, sama seperti atlet yang sudah dikondisikan, kelompok gelak-tawa ini menunjukkan adanya peningkatan hormon yang baik - seperti endorfin dan neurotransmiter - dan mengurangi tingkat hormon stress - seperti cortisol dan adrenalin. Gelak tawa merupakan salah satu katup pengaman, sebagai kontra penyeimbang terhadap tekanan, ketika kita melepaskan tekanan ini, tingkat hormon stress tubuh yang sebelumnya meningkat, turun kembali menjadi normal, itulah yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh kita meningkat dengan lebih efektif.

“Pesan” yang disampaikan oleh hormon ketika kita berada dalam semangat yang tinggi adalah: kuatkan sistem kekebalan tubuh!

Sel-sel yang menghasilkan antibodi bertambah jumlahnya, T-sel yang tugasnya melawan virus diaktifkan dan siap tempur. Sel “pembunuh” alami kita meningkat jumlah dan aktivitasnya, ini semua timbul sebagai akibat langsung dari gelak-tawa.

Dr. Tan menyatakan itu dengan sangat fasih:
“Semua neurohormon bertindak sebagai orkestra, setiap peralatan menyuarakan nada tertentu. Gelak-tawa membuat orkrestra secara keseluruhan lebih bermelodi atau seimbang. Dengan kata lain, gelak-tawa membawa keseimbangan pada semua komponen dari sistem kekebalan tubuh”.
Di beberapa klinik yang tersebar di sana-sini di seluruh dunia, sekarang gelak-tawa mulai menggantikan obat antidepresan dan mengurangi kebutuhan akan obat penghilang rasa sakit. Ada sebuah catatan yang menarik: "Gelak tawa yang walaupun hanya “pura-pura” dilakukan juga menyebabkan tanggapan seolah-olah gelak-tawa itu dilakukan dengan sungguh-sungguh, perubahan psikologis gelak-tawa yang dilakukan dengan tawa yang sungguh-sungguh yang kita bahas tadi, juga berlangsung bahkan ketika kita hanya “berpura-pura” tertawa.

Psikiater Robert Holden, yang mengelola klinik tertawa bagi pelayanan kesehatan nasional Inggris, mengatakan : “Tersenyum dan tertawa menghasilkan zat kimiawi yang disebut endorfin yang bekerja di otak untuk memberi perasaan sehat yang menyeluruh”.

Menjadi tidak bahagia atau sangat sedih dapat merusak kesehatan Anda dengan serius, jadi sekarang pilihan Anda sudah jelas: Don’t Worry, Be Happy!

Ada pepatah lama yang mengatakan:
Orang yang riang gembira dan suka tertawa, berumur panjang.
-----------

No comments: