Wednesday, September 3, 2008

PHQandA: Koma

Pesan 46.

KOMA, menurut informasi medis, adalah suatu keadaan mirip seperti pembiusan atau tidur nyenyak, di mana orang itu tidak dapat dibangunkan sama sekali. Seseorang yang dalam keadaan koma yang dalam, bahkan tidak dapat memberikan respon yang paling primitif sekalipun, semisal menghindari rasa sakit.

Koma bisa disebabkan oleh:

  1. Stroke - Seseorang dapat menderita koma setelah mengalami serangan stroke, baik secara mendadak maupun secara bertahap dalam waktu beberapa jam.
  2. Cedera Kepala (gegar otak, luka, memar) - pendarahan pada atau di seputar otak- Seseorang dapat perlahan-lahan berubah jadi koma selang beberapa jam kemudian. Koma bisa disebabkan oleh cedera langsung pada otak atau perdarahan di dalam tengkorak kepala (hematoma).
  3. Infeksi (meningitis, encephalitis, sepsis) - Infeksi pada otak atau infeksi parah di luar otak yang menyebabkan demam tinggi, zat beracun dalam darah, dan tekanan darah rendah dapat mengganggu fungsi otak dan menyebabkan koma.
  4. Kekurangan oksigen - Otak bisa mengalami kerusakan yang tak dapat diperbaiki hanya karena tidak menerima oksigen selama beberapa menit saja. Kekurangan oksigen sering kali muncul bersamaan dengan serangan jantung, atau karena penyakit paru-paru yang akut.
  5. Menghirup karbon monoksida yang cukup pekat (misalnya: gas buangan mesin mobil atau mesin penghangat ruangan) – Karbon monoksida melekat pada hemoglobin sel darah merah dan menghentikan kapasitasnya membawa oksigen. Keracunan karbon monoksida yang parah dapat menyebabkan koma atau kerusakan otak yang tidak dapat diperbaiki karena terhentinya aliran oksigen.
  6. Serangan ayan - Hal ini memang sangat jarang, koma menyusul serangan epilepsi, tetapi biasanya koma hanya terjadi selama beberapa menit saja.
  7. Pengaruh keracunan obat, obat terlarang atau alkohol - keracunan alkohol bisa membuat seseorang menjadi klenger atau mengakibatkan koma, terutama kalau tingkat alkohol dalam darah melebihi 0,2 persen. Banyak obat terlarang dan obat palsu menjadi penyebab koma.
  8. Gagal ginjal atau hati - Sebuah koma dikhawatirkan menjadi pertanda adanya gagal hati, yang timbul bersamaan dengan hepatitis akut. Gagal ginjal jarang menyebabkan koma karena cuci darah bisa membersihkan darah.
  9. Gula darah yang terlampau tinggi atau terlalu rendah - Tingkat gula darah yang terlalu rendah (Hypoglycemia) dapat menyebabkan koma. Perawatan segera dengan suntikan glukosa bisa mencegah terjadinya kerusakan otak yang permanen. Kadar gula darah yang terlalu tinggi (hyperglycemia) juga bisa menyebabkan koma, tetapi keadaan ini biasanya lebih jarang terjadi dan kalau terjadi biasanya tidak separah dari yang disebabkan oleh kadar gula darah yang rendah.
  10. Suhu tubuh yang terlampau tinggi atau terlampau rendah - Demam yang terlampau tinggi (di atas 41 derajad Celcius) bisa merusak otak dan menyebabkan koma. Suhu tubuh di bawah 31 derajad Celcius (hypothermia) memperlambat otak sampai ke tingkat pingsan atau koma.
  11. Pingsan (syncope) - Pingsan bisa menyebabkan koma, namun hanya berlangsung selama beberapa detik, kecuali kalau orang tersebut menderita cedera kepala ketika jatuh.
  12. Gangguan Psikiatrik - Pura-pura sakit atau cedera, histeria dan katatonia (kondisi sakit jiwa di mana seseorang nampak seperti klenger) bisa menyebabkan hilangnya kesadaran.

PERAWATAN PENYEMBUHAN PRANA:

I. (Bagian Pertama) MENGONTROL KERUSAKAN OTAK/ UNTUK MEMBANGUNKANNYA AGAR SADAR KEMBALI

  1. Lakukan penyapuan umum
  2. Penyapuan setempat pada seluruh daerah kepala dengan HMK dan LMK
  3. Sapu cakra mahkota, dahi, ajna, belakang kepala. Berikan energi HMK dan LMK.
  4. Sapu seluruh daerah leher, cakra minor rahang, tenggorokan dan tenggorokan sekunder. Berikan energi HMK dan LMK.
  5. Sapu otak bagian kanan dan kiri dengan HMK dan LMK.
  6. Sapu bagian tengah otak dengan HMK dan LMK.
  7. Sapu seluruh otak dengan HMK dan LMK.
  8. Sapu tulang belakang dengan HMK berselang seling dengan LMK (sisi kiri, kanan dan bagian dalam tulang belakang).
  9. Sapu paru-paru. Berikan energi HMK, OMK dan MMK. (Ketika memberikan energi warna oranye, jari-jari harus mengarah menjauhi kepala).
  10. Sapu cakra jantung depan dan belakang, beri cakra jantung belakang energi HMK kemudian dengan LMK.
  11. Sapu solar-pleksus depan dan belakang, dan juga hati. Berikan energi HMK, BMK dan LMK.
  12. Sapu cakra dasar, seks dan pusar. Berikan energi MMK.
  13. Sapu cakra meng-mein
  14. Distribusikan energi ke atas dan ke bawah beberapa kali.
  15. Ulang perawatan ini beberapa kali dalam seminggu, penyapuan dan pemberian energi harus dilakukan dengan seksama.

II. (Bagian kedua) Rawat penyebab sakitnya.

———-

No comments: