Wednesday, September 3, 2008

PHQandA : Epilepsi

Informasi Medis (MP 19)

Epilepsi adalah penyakit yang ditandai dengan kecenderungan adanya serangan berulang kali. Serangan ini mungkin disebabkan oleh goresan mikroskopis yang diakibatkan oleh kerusakan otak diaat bayi atau sesudahnya. Beberapa gangguan serangan spesifik (seperti misalnya Myoclonic Epilepsy di saat remaja) merupakan penyakit keturunan. Pada orang yang menderita epilepsi, penyakitnya digolongkan pada idiopathic-yang artinya, tidak ditemukan adanya kerusakan di otak, dan penyebabnya tidak diketahui.

Orang yang menderita epilepsi idiopatik biasanya mengalami serangan pertama pada saat berusia antara 2 sampai 14 tahun. Serangan sebelum berumur 2 tahun pada umumnya disebabkan oleh gangguan di otak, ketidak seimbangan kimiawi atau demam tinggi. Serangan yang dimulai pada usia di atas 25 tahun nampaknya lebih disebabkan oleh trauma, stroke, tumor atau penyakit lain. Serangan epilapsi bisa dipacu oleh suara yang berulang-ulang, kilatan cahaya, video game, atau bahkan sentuhan di bagian tertentu tubuhnya. kadang sedikit rangsangan saja bisa memicu serangan.

Klasifikasi

  1. Serangan setempat yang sederhana: Dimulai dengan terputusnya catu listrik di sebagian kecil otak, dan pemutusan itu hanya terbatas di situ, Orang itu merasakan sensasi, gerakan atau pun kesan psikologis yang abnormal, tergantung dari bagian otak mana yang terkena.

  2. Kejang Jackson: Gejalanya mulai pada satu daerah tertentu saja, seperti telapak tangan atau kaki, dan kemudian perlahan menjalar ke bagian yang lebih atas, seperti seluruh lengan atau tungkai.
  3. Kejang sederhana yang kompleks: Dimulai dengan periode kehilangan kesadaran selama 1 hingga 2 menit.
  4. Kejang grand mal: Biasanya mulai dengan pelepasan stimuli listrik abnormal pada area sempit di otak. Pelepasan stimuli ini menyebar ke daerah sekitarnya yang berhubungan, hingga menyebabkan gangguan fungsi di seluruh area otak tersebut.

  5. Epilepsi umum primer: Pelepasan arus stimuli yang tidak normal pada area yang luas di otak mengakibatkan gangguan fungsi secara luas sejak awal serangan. Pada serangan kejang ini, seseorang mengalami kehilangan kesadaran sementara, spasme otot yang parah dan gerakan kejang di seluruh tubuh, kepala menoleh ke satu arah saja, rahang yang mengunci serta hilangnya kontrol terhadap kandung kemih.

  6. Kejang petit mal: Dimulai dari masa kanak-kanak, biasanya sebelum usia 5 tahun. Di sini tidak terdapat episode kejang ataupun gejala-gejala dramatis lain seperti pada grand mal. Yang terjadi adalah episode di mana si penderita membelalakkan mata, dengan kelopak yang berkedip-kedip atau otot wajah yang tertarik dalam waktu antara 10 hingga 30 detik. Si penderita biasanya tidak memberikan respon terhadap rangsangan dari luar, namun tidak sampai terjatuh, kolaps ataupun kejang-kejang.

  7. Status epileptikus: Merupakan gangguan yang paling serius, dimana kejangnya tidak berhenti. Pada serangan ini penderita memerlukan bantuan medis segera, karena seseorang dengan kejang yang disertai dengan kontraksi otot-otot yang intens, biasanya mengalami kesulitan untuk bernapas, dan pelepasan listrik yang meluas secara difus di otak. Tanpa perawatan segera, jantung dan otak bisa melemah secara drastis dan rusak secara permanen, yang mengakibatkan si penderita bisa meninggal.

Perawatan Prana

  1. Lakukan penyapuan umum dengan hijau mkp 2 sampai 3 siklus.
  2. Bersihkan cakra jantung depan dan belakang. Berikan energi melalui cakra jantung belakang dengan lebih sedikit hijau mkp, dan lebih banyak lembayung mkp.
  3. Sapu solar-pleksus depan dan belakang dan hati. Lakukan tehnik pembersihan cakra solar pleksus.” berikan energi hijau mkp, kemudian stabilkan dengan biru mkp.
  4. Bersihkan seluruh kepala dengan seksama. Sapu belakang kepala, mahkota, dahi, ajna, minor rahang, tenggorokan, tenggorokan sekunder dengan hijau mkp dan lembayung mkp. Bersihkan otak bagian kiri dan kanan dengan seksama, juga jaringan yang menghubungkan keduanya.
  5. Berikan energi pada mahkota, dahi, ajna, belakang kepala, minor rahang, tenggorokan dan tenggorokan sekunder dengan hijau mkp, kemudian lebih banyak lembayung mkp. Tekanan perawatan lebih pada ajna, dahi dan cakra minor belakang kepala.
  6. Bersihkan pusar dan cakra dasar. Berikan energi putih. Stabilkan dan potong.
  7. Ulangi perawatan 3 kali seminggu.
----------

No comments: