Friday, October 3, 2008

Perioda 2006.

Pada saat terjadi bencana gempa bumi di Jogjakarta dan Klaten, pada hari kedua YPI telah berhasil menghimpun dana yang cukup banyak dari para Pencinta Prana di tanah air, sumbangan juga datang dari Master Choa, dan sejak hari kedua tersebut, selama seminggu YPI menyediakan 1000 nasi bungkus per hari serta obat-obatan, hari-hari berikutnya sesuai dengan kebutuhan saat itu, bantuan selimut, tenda, sembako dan sebagainya mulai dikirimkan. Setelah itu YPI mulai mengirimkan alat-alat pertukangan seperti gergaji, linggis, cangkul, kereta dorong dan sebagainya. Nampak dalam gambar dapur umum darurat yang bekerja siang malam. Juni 2006

Pada minggu-minggu berikutnya, bantuan yang diberikan ke Jogjakarta dan Klaten lebih pada bahan bangunan, penyuntikan puluhan sumur yang kering akibat gempa, dan bekerjasama dengan komuntas MTB membantu mendirikan MCK di beberapa desa. Sayang, karena kesibukan yang luar biasa saat itu, kegiatan di sana tidak terdokumentasi dengan baik. Juni 2006

Singgah dulu di lkenteng sehari sebelum sarasehan III dimulai. (f 06 07 12 sar). Sebagian peserta sarasehan berfoto bersama. (f 06 07 15 sar).

Membantu korban banjir. Bantuan yang dihimpun YPI dari Para Penyembuh Prana di seluruh Indonesia terus berdatangan, membuat Para Penyembuh Prana di Jakarta sibuk melakukan survey di lokasi banjir untuk kemudian mengirimkan bantuan sesuai kebutuhan ke berbagai tempat, kebanyakan yang dikirimkan berupa makanan kering, mie instan, beras, gula, minyak goreng, buku dan alat tulis, kompor minyak tanah, karbol obat-obatan, pakaian bekas layak pakai dan sebagainya.

Terimakasih atas sumbangan obat-obatan untuk disalurkan ke korban banjir. Sumbangan ini diberikan oleh sebuah pabrik farmasi.

Para sukarelawan terus sibuk membungkus bingkisan bagi korban banjir. Banyak sekali pekerjaan yang harus dilakukan dengan cepat agar bantuan dapat segera dikirimkan. Hampir satu bulan penuh para sukarelawan bekerja, mulai dari survey, membeli barang-barang yang akan disumbangkan, mengepak sampai mengirimkan bantuan itu sampai ke tujuan.

Suasana perkampungan kumuh sisa dilanda banjir sampai setinggi lebih dari 2 meter. (f banjir 01).

Memang demikian sifat anak-anak, walau kebanjiran mereka terus saja bermain dan bergembira. (f banjir 2).

Ketua YPI sedang memberikan penjelasan apa-apa saja bantuan yang dikirim hari itu. (f banjir 3).

Setiap hari bantuan dari masyarakat terus berdatangan, siap untuk segera disalurkan. (f banjir 4).

Tetap dengan hati gembira, mereka menyiapkan nasi bungkus bagi para kurban banjir. (f banjir 5).

Beginilah suasana perkampungan setelah banjir mulai surut. (f banjir 6).

Harta benda yang tidak seberapa akhirnya harus direlakan karena rusak terendam air. (f banjir 7).

Suasana Lokakarya Yoga Arhatik di Bali, 2006

Praktek Penyembuhan dengan Kristal di Bali, 2006

Lokakarya Psikoterapi di Jogjakarta, Mei 2006. Setelah itu langsung dilanjutkan dengan Meditasi Purnama.

Sarasehan Penyembuh Prana Nasional ke 3 di Salatiga, diikuti lebih dari 100 orang. Nampak dalam gambar sebagian peserta berfoto bersama. Juli 2006

Lokakarya Psikoterapi di Denpasar, Juli 2006.

Memberikan surprise kepada dua orang rekan yang berulangtahun, September 2006, jangan salah, bapak=bapaknya duduk di seberang meja.

Lokakarya Psikoterapi Prana di Prana Anggur, September 2006

Peresmian berdirinya Yayasan Prana-Nasional Indonesia menggantikan Yayasan Prana Indonesia, Sept 2006.

No comments: