Wednesday, February 25, 2009

Menjadi Penyembuh Efektif

Agar menjadi penyembuh Prana yang efektif

Oleh : Bernard Prasodjo

Bagaimana kita bisa menjadi penyembuh prana yang efektif? Apa saja yang harus kita lakukan? bagaimana kita memperlakukan pasien kita? Apakah kita mempunyai pedoman etika? Artikel dibawah ini akan menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas.

Untuk menjadi penyembuh Prana yang efektif, ada beberapa hal yang harus menjadi perhatian kita, agar memaksimalkan perawatan yang kita berikan, sehingga kita dapat lebih banyak mengurangi penderitaan pasien kita. Hal-hal yang disebutkan dibawah ini, walau beberapa diantaranya sudah pernah dimuat dalam buletin ini, adalah yang terpenting:
  1. Sebelum kita melakukan perawatan, selalu awali terlebih dahulu dengan doa, memohon rahmat Tuhan untuk berkat, bimbingan, bantuan, perlindungan dan kesembuhan bagi pasien kita. Juga anjurkan pasien untuk berdoa mohon kesembuhan dan mohon pula agar penyembuhnya diberikan kekuatan penyembuhan. Dengan demikian kita diyakinkan bahwa yang menyembuhkan pasien kita sebenarnya adalah Tuhan Sang Maha Penyembuh sendiri, sedangkan kita hanyalah sebagai saluran energi penyembuhan saja.
  2. Santai dan tersenyumlah pada saat melakukan penyembuhan. Karena dengan bersantai, tidak tegang, kita lebih dapat memancarkan energi penyembuhan dengan lancar, sehingga perawatan kita lebih efektif. Dengan tersenyum cakra-cakra kira lebih membuka, sehingga energi yang kita pancarkan lebih kuat dan lebih lembut. Kalau kita melakukannya dengan terlalu banyak kemauan, malah akan menghambat energi yang kita pancarkan, sehingga tidak terjadi kesembuhan. Jadi kalau pasien kita tidak kunjung sembuh, bertanyalah pada diri sendiri, apakah kita terlalu menggunakan kemauan ketika menyembuhkan. Hal seperti ini biasanya terjadi ketika kita sedang merawat anggota keluarga atau orang yang sangat kita cintai. Menggunakan terlalu banyak kemauan inilah yang menyebabkan seorang penyembuh kadang-kadang sulit menyembuhkan keluarga sendiri. Selain itu, berlakulah sopan dan hormati pasien. Dengan demikian akan meningkatkan reseptifitas pasien kita., sehingga memudahkan perawatan yang kita lakukan. Kalau pasien kita tidak reseptif bahkan menolak atau tidak mempercayai metoda penyembuhan yang kita lakukan, kita dapat mengetahuinya karena kita merasakan energi yang kita berikan tertolak.
  3. Bersungguh-sungguhlah dalam melakukan penyembuhan, lakukanlah dengan sepenuh kemampuan kita. Jangan terburu-buru. Lakukan perawatan satu demi satu, artinya, lakukan perawatan secara berurutan, selesai membersihkan dan memberikan energi pada satu cakra baru beralih ke cakra berikutnya, lakukan demikian juga pada organ-organ yang perlu dirawat.
  4. Selalu lakukan penyapuan dengan teliti. Sering kali penyapuan yang seksama pada daerah yang sakit sudah banyak mengurangi sakit seorang pasien atau bahkan sudah menyembuhkan.
  5. Sedapat mungkin, selalu sediakan ember berisi air dan garam. Buanglah prana kotor dan berpenyakit kedalam ember dengan tepat, sehingga tidak akan mengenai diri kita atau orang lain.
  6. Kibaskanlah tangan dan jari Anda setiap saat setelah melakukan penyapuan. Jangan segan melakukan ini sering-sering untuk menghindari kontaminasi.
  7. Stabilkanlah energi yang sudah diberikan dengan benar. Jangan asal-asalan. Ini untuk memastikan agar energi yang sudah kita berikan tetap tinggal disitu, tidak kembali ke penyembuh, atau menyebar kemana-mana, sehingga dapat dimanfaatkan dengan maksimal oleh tubuh pasien.
  8. Jangan lupa memotong tali energi yang menghubungkan kita dengan pasien. Terutama tali eteris yang menghubungkan solar plexus kita dengan solar plexus pasien pada akhir penyembuhan.
  9. Bersyukur dan berterima kasihlah pada Tuhan Yang Maha Kuasa untuk penyembuhan yang telah diberikan, atas berkat, perlindungan, bimbingan dan bantuanNya.
*
Pedoman Etika Penyembuhan
  1. Merupakan tanggung jawab seorang penyembuh untuk berusaha dalam segala kemungkinan dengan kemampuan dan pengetahuan kita yang tertinggi dalam menyembuhkan dan meringankan penderitaan pasien.
  2. Penyembuh berhak memperoleh imbalan atau jelasnya meminta pembayaran atas jasa yang diberikannya. Tetapi dia harus menghindari tarif jasa yang terlampau tinggi yang terlalu membebani pasien. Atau yang nilainya melebihi kemampuannya menyembuhkan.
  3. Dalam situasi bagaimanapun, penyembuh tidak boleh menolak atau menghindari seorang pasien karena alasan tidak mampu membayar. Jadi yang terpenting adalah terlebih dahulu melakukan penyembuhan, soal diberi imbalan ataupun tidak itu bukan menjadi soal benar. Dan yang biasa dilakukan sebagian besar penyembuh Prana di Indonesia adalah dengan sukarela, penuh kasih sayang dan dengan penuh ketulusan melakukan perawatan, tanpa mengharapkan imbalan. Tetapi sebaliknya kalau pasien memberikan tanda ucapan terimakasih, kita tidak dianjurkan untuk menolaknya, begitu kita menerimanya, dihadapan pasien kita berdoa mengucapkan terimakasih atas pemberian yang Tuhan berikan melalui pasien kita, dan mendoakan pasien agar diberi kesembuhan dan rejeki yang berlimpah. Kita bisa menggunakan uang itu untuk pribadi ataupun sosial. Hal ini akan dibahas dengan lebih mendalam di MediaPrana terbitan yang akan datang.
  4. Penyembuh harus merahasiakan data-data penyakit yang diderita pasien, apalagi kalau data-data tersebut akan mempermalukan pasien bila diketahui orang lain.
  5. Dalam situasi apapun, penyembuh dilarang memanfaatkannya untuk perbuatan tidak terpuji, terutama yang menjurus pada pergaulan tidak senonoh dengan pasiennya. Karena biasanya seorang pasien, kalau sudah percaya pada penyembuhnya, akan patuh pada penyembuhnya. Dianjurkan untuk merawat pasien diruang terbuka, ini untuk menghindari hal diatas.
*
Selain yang disebutkan dimuka, ada beberapa hal lain yang seharusnya dilakukan oleh seorang penyembuh Prana yang baik, diantaranya adalah yang dibawah ini :
  1. Menghormati para Guru Penyembuh Prana, dan membantu mereka untuk menyebarluaskan manfaat seni penyembuhan ini agar berguna bagi sebanyak mungkin anggota masyarakat.
  2. Selalu menjaga dan menegakkan kemurnian ajaran Penyembuhan Dengan Tenaga Prana ini, dan menggunakannya terutama untuk membantu orang sakit dan menderita.
  3. Tidak menyalah-gunakan ataupun menggunakan tehnik Penyembuhan Dengan Tenaga Prana ini untuk tujuan yang tidak terpuji.
  4. Selalu bersikap sopan dan menghormati semua orang, terutama pasien.
  5. Tidak akan menolak melakukan penyembuhan atau lebih memprioritaskan orang lain, hanya karena pasien tersebut secara ekonomi tidak mampu.
*
Dengan melaksanakan ini, semoga kehidupan kita akan dianugerahi dengan kesehatan yang baik, kebahagiaan, cinta kasih, sukses dan kemakmuran.

Walaupun nampaknya persyaratan yang dituntut dari seorang penyembuh prana begitu berat, tetapi sebenarnya kalau kita melakukan pelayanan ini dengan tanpa pamrih, dengan penuh pengabdian pada kemanusiaan, dengan penuh ketulusan dan kasih sayang, semuanya akan mengalir dengan sendirinya, tanpa kita sadari, kita telah melakukan apa-apa yang dipersyaratkan agar kita menjadi penyembuh prana yang efektif.
Yang kita perlu lakukan selanjutnya adalah untuk terus mengasah, memperluas dan memperdalam pengetahuan dan kemampuan kita terutama dalam melakukan penyembuhan, karena dengan terus melakukan penyembuhan, tanpa kita sengaja, kitapun telah melatih bela-rasa (compassion) kita, kita telah mengasah kepekaan nurani kita.
----------

No comments: