Saturday, September 13, 2008

Mohon Hati Yang Damai

(MP 21)

Dewa Wisnu sudah bosan mendengar permohonan salah seorang penyembahnya, sehingga suatu ketika dia menampakkan diri di hadapannya dan berkata: “Sudah kuputuskan, aku akan memberikan tiga hal, apapun dapat kau minta. Tetapi setelah itu tidak ada sesuatupun lagi yang akan kuberikan kepadamu.”

Penyembah itu segera saja mengajukan permohonan yang pertama. Dia minta agar isterinya mati sehingga dia dapat menikah lagi dengan wanita lain yang lebih baik. Permohonan itu dikabulkan dengan segera.

Tetapi ketika teman-teman dan sanak saudaranya berkumpul menghadiri pemakaman isterinya, dan mulai mengenang kembali semua sifat baiknya, penyembah ini menjadi sadar bahwa dia telah bertindak terlampau gegabah. Saat itu dia sadar bahwa dulu dia buta terhadap segala kebaikan isterinya. Apakah mungkin dia akan menemukan wanita lain yang sebaik dia?

Maka dia memohon kepada dewa agar menghidupkan isterinya kembali. Kini permohonannya tinggal satu lagi. Dia bermaksud tidak akan melakukan kesalah untuk yang kedua kalinya, karena dia tidak akan dapat memperbaikinya lagi. Dia bertanya kemana-mana. Beberapa kawannya menasehatinya agar dia dihindarkan dari kematian. Tetapi apa gunanya tetap hidup kalau tidak sehat? Dan untuk apa sehat kalau tidak punya uang? Dan apa gunanya kalau tidak punya teman?

Tahun demi tahun telah lewat dan dia belum juga dapat memutuskan apa yang harus dimintanya: Hidup, kesehatan, kekayaan, kekuasaan atau cinta. Akhirnya dia menyerah dan berkata kepada dewa: Berkenanlah dewa memberi nasehat, apa yang sepantasnya saya minta?

Melihat orang itu kebingungan, Wisnu tertawa dan berkata:

“Mintalah hati yang damai, entah apapun yang terjadi dalam hidupmu!”

----------

No comments: