Friday, October 10, 2008

Age Regression

Oleh : Bernard Prasodjo (MP 30)

Belakangan ini bermunculan kursus-kursus mengenai Past Life Regression (merunut kehidupan yang lampau), kebanyakan dengan pembicara dari luar negeri yang tentu saja cukup mahal biaya keikutsertaannya. Nampaknya hal itu sekarang sedang menjadi trend dan cukup diminati terutama oleh mereka yang mendalami metafisika, new age ataupun keparanormalan.

Secara singkat Past Life Regression adalah merunut kebelakang, ke masa kehidupan yang lampau, tentu saja untuk bisa melakukan hal ini seseorang sebaiknya meyakini adanya reinkarnasi, karena akan merunut masa kehidupan yang lampau.

Age Regression

Namun dalam tulisan ini kita tidak akan membahas mengenai Past Life Regression ini, kita hanya membatasi diri pada pembahasan mengenai hal yang mirip dengan Past Life Regression yaitu Age Regression (merunut usia), bagaimana cara melihat ke belakang, dalam kehidupan yang sedang kita jalani saat ini, misalnya melihat masa kecil seseorang. Selain untuk mencari jawaban atas masalah kejiwaan yang sedang dihadapi, karena kemungkinan masalahnya bermula dari masa silam. Ini juga sangat bermanfaat dalam melakukan penyembuhan gangguan kesehatan fisik, untuk mengetahui kapan seseorang mulai mengidap penyakit tertentu dan apa yang menjadi penyebabnya, karena pada kenyataannya kebanyakan masalah atau penyakit disebabkan oleh peristiwa yang terjadi pada tahun-tahun awal kehidupan seseorang.

Sebagai penyembuh prana, memang sebaiknya kita memahami masalah yang berkenaan dengan penyakit pasien kita, apalagi kalau penyakit itu tidak kunjung sembuh, walaupun secara medis tidak ditemukan kelainan yang berarti, untuk kasus semacam ini, sebaiknya kita tidak serta merta berkesimpulan kalau pasien kita mendapat “kiriman” alias kena guna-guna, karena ada banyak kemungkinan lain yang bisa menjadi penyebabnya, salah satunya adalah yang akan segera kita bahas di sini, yaitu Age Regression.

Kita sudah terlatih melakukan penelusuran dengan menggunakan tangan kita, semakin sering kita melakukan penyembuhan, tangan kita akan menjadi semakin peka, semakin sering kita melakukan meditasi, intuisi kita juga semakin tajam, dengan kepekaan menelusuri dan ketajaman intuisi, sudah cukup modal kita untuk dapat melakukan Age Regression dengan baik.




Gangguan psikologis

Alam pikiran anak-anak, sejak dilahirkan sampai menginjak remaja, terutama selama masa pra-sekolah, sangat rentan terhadap pemrograman. Pada tahun-tahun awal itu otak bekerja pada frekwensi dominan yang sama seperti dalam keadaan terhipnotis. Oleh sebab itu otak anak-anak sangat terbuka dan sangat mudah terpengaruh. Dia akan menerima informasi itu sebagai sebuah kenyataan tanpa menggunakan penalaran apapun, terutama informasi yang berulang beberapa kali. Penelitian mutakhir bahkan mengindikasikan bahwa akal budi seorang bayi terpengaruh oleh musik, bunyi-bunyian ataupun suara lain serta keadaan yang berasal dari luar, terutama selama beberapa bulan akhir masa kehamilan.

Itulah sebabnya para ibu yang sedang mengandung harus dijaga suasana hatinya agar selalu gembira dan bahagia, juga disarankan agar dia mendengarkan musik-musik lembut, karena musik semacam itu akan mempengaruhi emosinya secara positif, dan juga akan mempengaruhi bayi dalam kandungan secara positif pula, penelitian menunjukkan bahwa itu dapat membuat bayi yang nanti dilahirkan sehat, ceria dan cerdas.

Kebanyakan masalah gangguan psikologis yang dijumpai adalah rasa citra diri yang rendah serta kurangnya rasa percaya diri, dalam penelusuran merunut kebelakang, banyak ditemukan penyebab gangguan psikologis dalam masa usia belia yang sensitif tadi. Masalah yang timbul antara lain adalah masalah kesehatan, kesulitan belajar, tidak punya selera makan, pola kegagalan tertentu, fobia dan masalah perilaku yang ternyata merupakan akibat dari perkataan dan tindakan sembrono yang ditujukan pada anak-anak.

Sebaliknya, keberhasilan, perbuatan positif dan percaya diri adalah hasil dari tindakan positif yang diberikan di usia belia. Itulah sebabnya para orang tua sebaiknya lebih banyak memuji anaknya ketimbang mencelanya, tentu saja pujian yang diberikan tidak berlebihan dan memang pantas diterima anaknya.

Kalau seorang anak terus menerus dibilang bodoh atau goblog atau tak mampu belajar, atau tidak dapat melakukan apapun dengan benar, maka kemungkinan nantinya dia akan mempunyai kecerdasan di bawah rata-rata. Sebaliknya, bila seorang anak yang terus menerus didorong dengan perkataan yang membesarkan hati, misalnya, dia selalu dapat menyelesaikan tugas yang diberikan kepadanya, dia selalu berperilaku baik dan menyenangkan, maka dia akan dapat mempelajari apa yang ingin dipelajarinya, dengan demikian dia akan menjadi orang yang penuh percaya diri dan berhasil.

Sering kali, sangat mudah menemukan adanya pemrograman negatif masa kanak-kanak pada orang dewasa. “Kamu tidak bisa apa-apa.” “Kamu tidak akan jadi orang.” “Tak ada seorangpun yang menginginkan kamu.” “Tidak akan ada orang yang mau mencintai orang seperti kamu.” “Kamu gendut dan jelek”. “Kamu ceking dan peyot.” “Kamu selalu canggung.” Dan sebagainya. Akan Anda lihat nanti hasil dari pernyataan seperti itu pada orang-orang yang terlalu bersemangat membuktikan kedewasaan dan kejantanannya, dan pada kaum wanita sebagai rasa bangga-diri yang muncul sebagai perilaku yang tidak pernah merasa puas, orang yang selalu merasa semua yang dilakukannya tidak berguna, dan mereka yang tidak dapat menerima kalau mereka sebenarnya disukai atau dicintai.

Kadang-kadang pola tingkah laku yang tidak lazim atau aneh semacam itu telah ditanamkan sejak masa kecil tadi. Ada seorang wanita yang bercerita tentang pola kebiasaan anehnya selama lebih dari empatpuluh tahun yang terus menghantuinya setiap hari. Sejauh yang bisa diingatnya, dia akan melakukan apa saja untuk menahan kencing. Dia akan menunggu sampai dia benar-benar tidak tahan lagi, baru kemudian dia akan ke kamar mandi atau kalau dia sudah terlalu lama menahannya, dia akan kencing di celana. Saat masih kecil, pada saat bepergian, ketika mereka sekeluarga berhenti di pompa bensin, sebenarnya dengan mudah dia dapat ke kamar mandi, tetapi dia tidak mau turun. Dia sendiri tidak tahu mengapa dia menolak, padahal sebenarnya dia tidak ingin menolak. Seringkali dia sampai mengompol dan akibatnya dia ditertawakan. Dia terus mengompol di tempat tidur sampai masa remajanya, dan itu merupakan peristiwa rutin yang sangat mempermalukannya.

Kakak laki-lakinya selalu menggodanya dan tentu saja itu menambah frustrasinya. Tentu saja dia tidak ingin seperti itu, tetapi nampaknya dia tidak bisa berbuat apa-apa. Orang tuanya kadang mengabaikan hal itu, tetapi kadang menganggapnya sebagai tindakan keras kepala yang disengajanya. Kakaknya masih saja terus mempermainkannya. Dia sangat malu untuk menceritakan masalahnya kepada siapapun, walau keinginannya untuk bercerita setiap kali muncul dengan kuat.

Akhirnya ketika menginjak dewasa, dia memutuskan untuk melakukan sesuatu guna merubahnya. Dia memaksakan diri ke kamar mandi di saat pertama dia merasa ingin buang air kecil. Ini merupakan perjuangan yang luar biasa sulit baginya. Dia merasakannya sebagai gabungan rasa takut, rasa bersalah (seolah-olah dia telah melakukan perbuatan yang keliru), dan rasa lega yang demikian kuat. Dia juga merasakan adanya dorongan kuat untuk defensif dan bersikap bermusuhan pada ibu dan kakaknya. Dia dapat memahami perasaannya terhadap kakaknya, tetapi sangat sulit baginya menerima atau memahami perasaan seperti itu terhadap ibunya.

Bertahun-tahun berlalu. Masalahnya tetap mengintai di kegelapan, tetapi jarang sampai menimbulkan kesulitan yang nyata. Wanita itu kemudian terlibat dalam kegiatan Past Life Regression, dan akhirnya Age Regression. Dia mencari informasi lanjutan ketika melakukan penelusuran, secara intuitif dia menemukan dirinya saat masih berusia 18 bulan duduk di atas pispot, dan diberitahu bahwa sekarang adalah saatnya untuk “pipis,” kemudian ibunya memukul pahanya dengan keras. Dia tidak begitu mengerti apa yang telah diingatnya sampai kemudian dia bertanya kepada ibunya. Jawabnya: “Oh, itu caraku melatih kamu agar kencing di pispot. Itu sama sekali bukan karena ada masalah. Aku mendudukkan kamu di pispot setiap dua jam sekali dan memukul kakimu supaya kamu menangis, ketika kamu menangis maka kamu akan rileks dan pipis. Aku selalu melakukan hal itu setiap kali kita sudah siap untuk pergi kesuatu tempat bahkan ketika kamu sudah bertambah besar, aku membiasakan kamu agar pergi ke kamar mandi sebelum kita pergi.”

Ini mendekati kasus klasik pada terapi penolakan dan pemograman negatif. Hal itu sangat efektif, karena hukumannya terkait dengan pergi ke kamar mandi secara teratur telah dikuatkan beberapa kali dalam sehari dalam jangka waktu beberapa minggu, kemudian secara berkala dikuatkan lagi selama beberapa tahun, setiap kali ibunya menghendaki agar dia pergi ke kamar mandi sebelum mereka meninggalkan rumah. Hanya pemrograman yang kuat berakar seperti itulah yang dapat demikian efektif selama bertahun-tahun mengacaukan fungsi tubuh yang alami. Pesan membingungkan seperti “Lakukan apa yang aku perintahkan dan kamu akan menerima hukuman,” dapat menolong, tetapi itu menghasilkan pertentangan mental yang luar biasa.

Menurut akal sehat, wanita itu tahu bahwa ibunya tidak bermaksud menyakitinya, dan sebenarnya tidak faham apa yang dilakukannya, namun penderitaan selama bertahun-tahun, penghinaan dan kemarahan akhirnya memuncak dan muncul kepermukaan. Sangat sulit baginya mengatasi hal itu dengan cara yang positif. Dalam sesi “Age Regression” yang lain diinstruksikan padanya agar dia tidak perlu lagi memberikan reaksi terhadap pemrograman yang salah itu, dan bahwa dia akan melepaskan dan membebaskan diri dari semua reaksi emosi negatif dengan sikap yang positif dan konstruktif. Sekarang dia telah terbebas dari pemrograman negatif itu, juga dari kemarahannya. Dan hidupnya sekarang penuh kelegaan dan kedamaian, menikah dan hidup bahagia.




Memprogram kesehatan

Kesehatan merupakan bidang yang sering kali terpengaruh oleh pemrograman dini. Berulang-ulang anak-anak diperingatkan bila kaki mereka basah atau atau kedinginan, mereka akan menderita selesma, secara ilmiah sebenarnya itu tidak berdasar, karena selesma disebabkan oleh virus. Namun, setiap hari di seluruh dunia, selalu saja para ibu dan para nenek mengatakan, “Aku sudah bilang, jangan telanjang kaki, nanti masuk angin.” kepada Tono atau Tini kecil. Akibatnya? Kalau bawah sadar selalu berulang-ulang dihunjani informasi yang sama, walaupun informasi itu salah, bawah sadar akan menerimanya sebagai informasi yang benar dan itu benar-benar akan menjadi kenyataan. Oleh karena itu, ketika seorang anak (atau bahkan orang dewasa yang sedang bersantai di depan televisi, dan terdengar “ sekarang sedang musim flu,” terus menerus diulang dalam siarannya, mengatakan bahwa tindakan atau kondisi tertentu akan menyebabkan selesma, demam, pusing, flu atau gangguan kesehatan lainnya, bawah sadar akan menerima informasi itu sebagai sebuah kebenaran, dan mulai memicu mekanisme tubuh hingga menghasilkan gejala seperti kondisi yang diinginkan. Sebaliknya, kesehatan dan daya tahan tubuh yang baik terhadap penyakit dapat dibantu perkembangannya dengan dengan pernyataan dan sikap yang positif.

Segi lain kesehatan yang sering terpengaruh oleh pemrograman dini adalah, anak-anak seringkali diabaikan, atau hanya diperhatikan sambil lalu oleh orang tua mereka yang terlalu sibuk. Paling-tidak, hampir semua orang tua merasa bahwa mereka benar-benar perlu menyediakan lebih banyak waktu bersama anak-anak mereka. Ini membentuk suasana yang potensial menciptakan pola-pola negatif.

Tono atau Tini kecil jatuh sakit. Orang tuanya merasa bersalah. Mereka mencurahkan perhatian penuh kasih sayang kepada Tono atau Tini, memberi mereka hadiah khusus dan menjadikan mereka pusat perhatian mereka beberapa saat. Tono atau Tini kecil memperoleh perhatian, dan merasakan cinta dan perhatian yang didambakannya. Kemudian Tono atau Tini kecil sembuh dari sakitnya, secara berangsur atau mendadak keadaan kembali seperti sedia kala. Ketika lain kali penyakit datang kembali, peristiwa semacam itu terulang lagi. Tidak perlu melibatkan bawah sadar, atau pikiran sadar sekalipun, pengulangan berkali-kali, peristiwa antara menderita sakit dan memperoleh cinta dan perhatian yang didambakan terus berlangsung.

Pada saat anak itu tumbuh dewasa, pola-pola kebiasaan negatif itu telah mengakar kuat dalam kepribadian mereka. Orang dewasa itu kemudian berpura-pura sakit, atau mendramatisir rasa pusingnya yang ringan dalam upayanya memperoleh perhatian atau mempertahankan cinta seseorang. Pada mulanya itu memang akan berhasil, namun segera saja menjadi basi dan bahkan menyebabkan orang menjauh. Lalu orang itu membangun situasi yang semakin dramatis dalam upayanya menarik kembali orang yang menjauh tadi. Kemudian biasanya pola kesehatan yang kurang baik dan pergaulan maupun percintaan mulai berlangsung lagi, pola ini terus berulang. Kadang-kadang pura-pura sakit itu menjadikannya benar-benar sakit. Pola negatif semacam ini bisa diperbaiki dengan menggunakan Age Regression dengan cara mengarahkan orang itu kembali ke peristiwa masa kecil dan dengan teknik Penyembuhan Prana mengkoreksi kesan-kesan yang telah mereka terima, yang telah membentuk pola negatif itu.

Seharusnya situasi semacam ini dapat dihindarkan dengan cara tidak memberikan hadiah dikala seorang anak menderita sakit. Penyakit harus diperlakukan seperti yang seharusnya, hanya dengan perhatian seperlunya saja. Seorang anak harus diberi perhatian dan diberi “hadiah” kalau mereka sehat, bahagia dan berperilaku baik. Pola kebiasaan positif ini dapat membuat perbedaan yang nyata, menjadi orang dewasa yang kehadirannya menyenangkan orang lain, atau menjadi orang dewasa yang membuat orang disekitarnya ingin menghindar.

Mengatasi gangguan fisik

Yang dibahas di atas adalah masalah yang lebih berkaitan dengan gangguan psikologis, bagaimana dengan masalah yang berkaitan dengan gangguan fisik?

Ada seorang anak perempuan berusia sepuluh tahun yang sakit-sakitan dan pertumbuhannya terhambat, orang tuanya sangat khawatir karena badannya demikian kurus dan tubuhnya jauh lebih kecil dari teman sebayanya, mereka sudah membawanya berobat ke mana-mana, dan menurut para dokter, tidak ada yang salah dengan kesehatannya, keadaan semua organ tubuhnya baik, keseimbangan psikologisnya juga baik, mereka tidak menemukan kelainan dalam tubuhnya. Yang lebih membuat orang tuanya gundah adalah karena anak ini sangat ringkih, sangat mudah jatuh sakit, salah makan sedikit saja diare berhari-hari, terlambat tidur setengah jam sudah membuatnya deman seminggu, sedikit gangguan emosi sudah membuatnya pucat, capai sedikit sudah membuatnya lemas, orang tuanya sudah memperlakukannya dengan sangat hati-hati, semua kebutuhannya disediakan secara khusus, pergaulannya sangat dijaga, tetapi kesehatannya tetap saja tidak kunjung membaik.

Dalam upaya mencari kesembuhan akhirnya anak ini menjalani sesi Age Regression, setelah ditelusuri kebelakang, sampai ketika berusia tujuh tahun, tidak ditemukan hal yang penting, mundur lagi ke enam tahun, juga tidak ditemukan apa-apa, sampai ke saat kelahirannyapun semuanya baik-baik saja, maka kemudian diupayakan untuk melihat lebih kebelakang lagi, pada masa dia masih berada dalam kandungan, ternyata pada usia kandungan tujuh bulan dia mengalami gangguan, ketika ditelusuri lebih dalam lagi, dan ini membutuhkan kemampuan intuitif yang sangat peka, didapati bahwa ibunya meminum sejenis ramuan untuk memperkuat kehamilannya, namun ternyata ramuan itu malah meracuni janin dalam kandungannya, dan itulah yang menyebabkan anak tadi sakit-sakitan, bahkan sampai usianya yang kesepuluh saat ini.

Kemudian diupayakan melakukan penyembuhan, kita semua tahu bahwa penyembuhan metafisika tidak terpengaruh oleh ruang dan waktu, seorang penyembuh melakukan perawatan pada saat usia kandungan tujuh bulan, mulai tepat di saat ibunya meminum ramuan obat. Yang dilakukannya terutama adalah menetralisir pengaruh jamu yang meracuni janin, menguatkan janin dengan niat membuat janin itu tumbuh normal, sehat, kuat, saleh dan bahagia. Sungguh mengherankan, bahkan nampak seperti sebuah keajaiban, setelah Penyembuhan Prana dilakukan secara berkala sebanyak lima sesi, kesehatan anak perempuan itu berangsur membaik.

Bagaimana cara melakukan Age Regression ini?

Seperti diutarakan di atas, yang paling diperlukan adalah kepekaan dalam melakukan penulusuran dan ketajaman intuisi. Dalam kasus anak perempuan yang sakit-sakitan tadi, pertama-tama kita tarik garis lurus pada secarik kertas yang cukup besar, bagi garis itu menjadi sepuluh bagian, setiap ruasnya kita beri angka dari 0 sampai 10, ini mewakili tingkat usianya, mulai saat dilahirkan sampai berumur sepuluh tahun. Tenangkan pikiran, berdoalah mohon petunjuk, pekakan tangan Anda, aktifkan cakra jantung, alirkan energi cinta kasih ke tangan Anda, bersikaplah netral, jangan mengharapkan sesuatu, telusuri mulai dari angka 10, niatkan dalam hati menelusuri penyebab penyakit, ternyata tidak ada perubahan energi di situ. Perlahan-lahan geser tangan Anda mendekati angka 9, ke angka 8, sampai berakhir di angka 0. Ternyata tingkat energi mulai saat dilahirkan sampai saat berusia 10 tahun tidak banyak berbeda, memang ada perbedaan di sana-sini tetapi tidak begitu berarti. Kesimpulannya, tidak ditemukan penyebab penyakit dalam rentang usia 0 sampai 10.


Kalau sudah demikian apa lagi upaya yang harus dilakukan? Apa lagi kemungkinannya? Ketika dalam kandungan! Apakah kelahirannya normal, ataukah prematur? Untuk memperoleh jawaban dari pertanyaan ini sangat mudah, tidak perlu menelusuri atau menggunakan intuisi, tinggal menanyakannya langsung kepada kedua orang tuanya. Dan ternyata kelahirannya normal.

Kita ulang proses seperti tadi, kita gambar sebuah garis, tetapi kali ini kita bagi garis tadi menjadi sembilan bagian, setiap bagian mewakili sebulan masa kandungan, setiap ruasnya kita bubuhkan angka dari 0 sampai 9, itu mewakili saat pembuahan mulai terjadi sampai anak itu dilahirkan.

Sama prosesnya seperti tadi mulailah menelusuri dari angka 9, perlahan-lahan bergeser ke angka yang lebih kecil, ternyata mendekati bulan yang ke tujuh, terdapat lonjakan energi yang tajam, dari situ dapat kita simpulkan bahwa penyebab sakitnya terjadi di usia kandungan yang ketujuh lebih sedikit, untuk memperoleh informasi lebih mendalam, kita menyelaraskan diri (tune in) di titik tadi, sambil terus memancarkan energi kasih sayang, sambil mengajukan pertanyaan “apa sebenarnya penyebab gangguan kesehatan anak ini?” Di sini mulai digunakan intuisi, gambaran pertama yang timbul adalah jawabannya, tidak perlu menunggu terlalu lama untuk memutuskan jawaban yang benar, semakin lama, logika dan pertimbangan kita semakin akan mengintervensi jawaban tadi, merubah pemahaman kita akan jawaban tadi. Jadi, sekali lagi, jawaban yang benar adalah gambaran yang timbul pertama kali tadi.

Dalam kasus anak perempuan ini, gambaran yang timbul adalah: ibu anak ini sedang meminum sesuatu yang berenergi merah kotor, dan setelah dikonfirmasi, ibu itu mengatakan bahwa di saat kehamilannya yang ketujuh bulan, dia minum jamu pemberian kerabatnya. Sekarang sudah ditemukan penyebab masalahnya! Ternyata itu malah meracuni janin dalam kandungannya. Kemudian dengan menggunakan Ilmu dan Seni Penyembuhan Prana, dengan penyapuan dan pemberian energi, pengaruh buruk jamu itu bisa dihilangkan, setelah itu pasien berangsur membaik kesehatannya. Luar biasa!! Sekarang anak perempuan itu sudah duduk di kelas dua SMP, dia cantik, sehat, ceria, cerdas dan berprestasi, tidak ada kesan bahwa sebelumnya dia adalah anak yang sakit-sakitan.

Yang perlu benar-benar kita sadari, dalam Penyembuhan Prana, tidak ada yang instan, maksudnya setelah secara garis besar dipaparkan tekniknya, penyembuhan yang dilengkapi dengan Age Regression ini tidak langsung dapat kita praktekkan dengan hasil baik. Tentu saja untuk menguasai teknik seperti yang baru saja kita bahas, diperlukan latihan yang terus menerus, diperlukan pendalaman dan penggalian informasi yang lebih mendalam, dengan demikian sedikit demi sedikit kemampuan kita akan semakin terasah sehingga kita dapat melakukan “Perunutan Usia dengan Tenaga Prana” ini dengan baik.

Juga, seperti yang sudah kita ketahui bersama, selain sebuah ilmu, Penyembuhan Prana adalah juga sebuah seni, termasuk “kreativitas” seperti di atas, yang hasilnya ternyata sangat menakjubkan dan sangat bermanfaat. Apakah teknik dengan hasil positif semacam ini dianggap menyimpang dan merusak kemurnian ajaran Penyembuhan Prana? Ataukah malahan memperkayanya? Bagaimana menurut Anda?

----------

No comments: