Sunday, September 7, 2008

Nyanyikan Lagu Gembira

Oleh : Bernard Prasodjo (MP 23).

Kadang kita bertanya dalam hati, “kenapa hari ini aku begitu bergairah?” Atau sebaliknya, “Mengapa hari ini aku kurang bersemangat?” Kalau demikian, coba di ingat, bagaimana kita mengawali hari kita? Apa yang kita lakukan tadi pagi? Apa yang kita saksikan di televisi? Apa yang kita dengarkan di radio?

Kalau kita kurang bergairah, coba cermati apakah yang kita lakukan begitu bangun tidur tadi, mengomel pada pembantu karena menurut kita pekerjaannya kurang beres, atau kepada anak karena tidak mau bergegas mempersiapkan diri untuk berangkat sekolah? Menonton film yang penuh pertengkaran di televisi, atau bahkan, walaupun kita tidak menontonnya, tetapi televisi di dekat kita sedang menayangkan berita tentang kekerasan atau penderitaan? Mendengarkan lagu sedih di radio dan bahkan ikut mendendangkannya? Ternyata hal semacam itu tanpa kita sadari sangat mempengaruhi suasana hati kita dan menyebabkan kita menjadi kurang bergairah. Kenapa demikian?

Ternyata, bawah sadar merupakan sahabat yang sangat peka dan istimewa bagi kita. Dia menangkap getaran energi, baik yang positif maupun yang negatif, yang ada di sekitar kita. Dan itu dapat mempengaruhi suasana hati kita. Selain itu, dia selalu dapat menemukan jalan untuk berkomunikasi dengan kita. Suatu pagi, tanpa sadar, kita dapati diri kita menyenandung “Bersabarlah, tak perlu terburu-buru…..” kenapa lirik lagunya di ganti seperti itu? Itu adalah pesan bahwa sadar yang cukup jelas kepada kita, agar kita bertindak dengan tenang dan sabar.

Pernahkah Anda perhatikan lagu yang tanpa sadar Anda senandungkan atau Anda siulkan? Bila Anda tanpa sadar menyenandungkan “Leaving on a jet plane, don’t know when I’ll be back again…” Anda harus mempedulikan dan mencermatinya. Atau kalau tanpa sadar Anda menyanyikan lagu “Patah hatiku jadinya, merana berputus asa…” atau “Hancur lebur hatiku, bila teringat padamu, serasa hidup ini tiada arti…,” nampaknya Anda sedang menuju ke arah stress dan putus asa, kecuali kalau Anda segera menyadarinya dan segera mengganti tema lagunya dengan yang bersuasana gembira atau yang mengangkat spiritualitas kita.

Ini bukan berarti bahwa lagu tadi kurang bermutu atau suara penyanyinya kurang merdu, tetapi perhatian kita lebih pada energi yang dipancarkan oleh lagu semacam itu, pengaruh lagu itu terhadap suasana hati kita, terutama kalau itu lagu yang cukup populer dan dan dinyanyikan oleh biduan yang cukup terkenal.

Mengganti lagu sebenarnya berarti mengubah suasana hati, mengganti lagu yang Anda nyanyikan atau senandungkan, berarti mengubah pusat perhatian Anda.

Pagi hari, ketika bangun pagi dengan suasana hati yang murung, mungkin karena mimpi buruk atau kelelahan sisa kegiatan kemarin, dan yang paling sering terjadi adalah karena ketika kita tidur, televisi di kamar kita tetap menyala dan menayangkan perdebatan politik yang kacau, ataupun film mengenai kekerasan, kriminalitas atau misteri, ternyata pancaran energi negatifnya cukup mempengaruhi kita.

Jadi sebelum tidur sebaiknya kita matikan dahulu televisi kita, karena walaupun kita tidak menontonnya, getaran energi negatif dari tayangan itu sangat mempengaruhi suasana hati kita. Atau sebaliknya, sebelum tidur, putarlah lagu-lagu tenang dan bernada positif, lagu rohani misalnya.

Kalau suasana hati kita sedang kurang bergairah, lebih baik kita memaksakan diri untuk bernyanyi “Terimakasih Tuhan, atas hari yang indah ini…” atau “Oh, pagi yang indah, oh, alangkah indah hari ini…” atau “Di sini senang, di sana senang di mana-mana hatiku senang…” atau lagu positif lainnya. Ketika mulai bernyanyi, batin kita mungkin akan memberi komentar “Yah, tentu!” Dan kalau kita terus bernyanyi “Di sini senang, di sana senang …”, sesuatu kemudian terjadi, sikap kita perlahan-lahan berubah dan segera menyadari, sungguh, kita merasa senang. Dan tak lama kemudian, benar-benar merasa bahagia dan ringan. Ini adalah masalah pemrograman ulang dan pengalihan perhatian secara sadar, yang kemudian akan mempe�ngaruhi bawah sadar kita juga. Dan ternyata itu sangat membantu kegiatan kita hari itu, karena suasana hati kita gembira dan bahagia, itu mempengaruhi orang-orang disekitar kita, suasana kerjapun menjadi menyenangkan dan penuh gairah, dan dengan mudah kita bisa mengatasi hambatan yang timbul.

Ternyata lagu-lagu tentang cinta kepada sesama, lagu pujian kepada sang pencipta dan lagu rohani lainnya mempunyai pengaruh yang sangat positif tidak hanya pada apa yang kita lakukan, tetapi juga pada hasil kerja kita.

Ada seorang rekan ahli tanaman obat yang telah melakukan pengujian, ternyata jamu yang diramu dengan penuh cinta, suka cita dan dengan menyenandungkan lagu rohani menyebabkan jamu itu menjadi lebih manjur dibandingkan dengan jamu sejenis yang diramu begitu saja, tanpa perasaan apa-apa dan tanpa disertai dengan peningkatan suasana hati.

Dan kadang yang luput dari perhatian kita, ternyata makanan yang di masak dengan penuh sukacita dan cinta, rasanya begitu lezat. Itulah rahasia mengapa makanan dengan resep yang sama tetapi dimasak oleh orang yang bersuasana hati yang berbeda menghasilkan rasa yang berbeda pula. Jadi bagi para ibu, senandungkanlah lagu gembira ketika memasak, agar masakan menjadi bertambah lezat. Jangan mengomel sambil memasak, karena masakan akan menjadi kurang lezat rasanya.

Seorang teknisi komputer punya pengalaman yang sama, ketika dia bekerja sambil menyanyikan lagu yang membahagiakan, dengan mudah dia bisa menemukan kerusakan pada perangkat komputer yang sebelumnya sudah dicoba diperbaiki oleh beberapa teknisi lain tanpa hasil.

Jadi daripada menyanyikan lagu cucak rowo, dikocok-kocok dan sejenisnya yang berlirik seronok itu, lebih baik awalilah hari Anda dengan hal yang bermanfaat, salah satunya, senandungkanlah atau nyanyikanlah lagu gembira, lagu cinta kepada sesama, lagu rohani yang baik atau bahkan lagu anak-anak yang bermutu, karena lagu seperti itu memancarkan energi yang positif, membuat suasana hati positif, dan membuahkan hasil yang positif.

———-

No comments: