Thursday, January 1, 2009

yayasan Merdeka

(Yayasan Kemanusiaan untuk Pendampingan Hukum)

Pada peringatan Hari Hak Azasi Manusia se dunia yang ke 55 pada tanggal 10 Desember 2001, dengan bantuan beberapa pengacara Filipina yang bergerak di bidang HAM, GrandMaster Choa Kok Sui mendirikan Yayasan Kemanusiaan untuk Pendampingan Hukum, dalam menanggapi gejala memburuknya penahanan yang tidak manusiawi dan tidak adil, yang diperburuk dengan kondisi dalam penjara yang kurang manusiawi, tidak hanya di Filipina, tetapi juga di berbagai belahan dunia lainnya.

Kelompok ini diresmikan sebagai badan hukum oleh pemerintah Filipina dengan nomor registrasi A2002033 pada bulan Februari 2002.

Visi

Yayasan Merdeka (Freedom Foundation) bercita-cita membantu menciptakan ketertiban dunia terutama pada penghargaan yang universal terhadap Hak Azasi Manusia (HAM), terutama hak dan kebebasan terhadap kesewenang-wenangan dan penahanan yang tidak adil, dalam segala bentuknya.

Misi

Yayasan Merdeka berupaya mengakhiri gejala penahanan yang tidak adil dan tidak manusiawi, terutama bagi wanita dan anak-anak, dimanapun itu dijumpai, dalam arti tindakan hukum maupun intervensi secara langsung.

Tujuan

Yayasan Merdeka bertujuan untuk memastikan pembebasan dengan segera dari penjara bagi mereka yang ditahan karena pelanggaran yang tidak menimbulkan jatuhnya kurban, mereka yang sudah dipenjara sesuai atau lebih lama dari hukuman yang dijatuhkan karena pelanggaran yang telah dilakukannya, orang yang dituduh dan dipenjarakan karena kekeliruan, dan mereka yang menderita karena segala bentukpenahanan yang tidak manusiawi dan tidak adil.

Prioritas

Yayasan Merdeka mengutamakan mereka yang dipenjarakan demi pencegahan. Yang lebih diprioritaskan adalah wanita dan anak-anak. Narapidana yang menderita gangguan mental juga memperoleh perhatian khusus dari Yayasan Merdeka karena pertimbangan ketidak mampuan dan ketidak berdayaan mereka dalam mempertahankan hak azasi mereka sendiri.

Secara umum, yang diutamakan adalah mereka yang menghadapi tuduhan melakukan perbuatan yang tidak menimbulkan kurban, seperti misalnya gelandangan, tidak mampu membayar hutang, memiliki atau menggunakan obat terlarang, berjudi secara ilegal, memiliki senjata api secara tidak sah. Orang yang dipenjarakan secara tidak adil, terutama mereka yang menghadapi tuntutan yang terkait dengan perumahan, mereka yang dipenjara selama atau lebih berat dari hukuman yang seharusnya, akan diupayakan agar segera dibebaskan dari penjara.

Narapidana yang sudah selesai menjalani hukuman, atau masa percobaannya sudah selesai, tetapi ternyata masih menetap di penjara karena satu dan lain hal, juga akan dibantu.

Saat ini Yayasan Merdeka masih memusatkan kegiatannya di Quezon City di mana terdapat tiga buah lembaga pemasyarakatan, yaitu: Molave Youth Home (khusus bagi anak berumur 10 sampai 17 tahun), Camp Karingal (khusus wanita), dan Penjara Quezon City (khusus bagi pria).

Keberhasilan

Sejak didirikan, Yayasan Merdeka telah mampu memastikan pembebasan 15 orang dari penjara, termasuk wanita dan anak-anak. Akhir Februari yang lalu, penghuni wanita dari penjara Quezon City berhasil dipindahkan ke penjara Camp Karingal.

Dalam kasus yang melibatkan anak-anak. Yayasan Merdeka akan bekerja sama dengan para pekerja sosial untuk mengamankan kebutuhan pokok dan kesejahteraan mereka setelah dibebaskan dari penjara. Dalam kasus di mana anak-anak tidak dapat disatukan dengan keluarganya, Yayasan Merdeka akan mencarikan institusi yang peduli terhadap anak-anak, untuk menanggung pemeliharaannya.

Karena begitu banyaknya penghuni miskin, yang sebenarnya kasusnya telah ditangani oleh Persatuan pengacara Filipina, yang menyediakan bantuan hukum cuma-cuma bagi mereka yang kurang mampu. Bekerjasama dengan mereka, Yayasan Merdeka akan terus melakukan pendampingan kepada terpidana dalam kasus pengadilan membebaskannya untuk sementara selama mereka dalam proses persidangan. Dengan cara demikian Yayasan Merdeka dapat memusatkan perhatian pada terwujudnya mandat utamanya, yaitu memastikan pembebasan, baik secara final maupun untuk sementara, tanpa perlu dibebani dengan persyaratan yang tidak perlu.

Masalah dan tantangan

Mengurangi berjubelnya rumah lembaga pemasyarakatan pemerintah yang jauh melebihi kapasitasnya merupakan tujuan pokok dari Yayasan Merdeka. Interaksi mereka dengan para tahanan membuat Yayasan Merdeka menyadari permasalahan yang mengganggu tidak hanya para terpidana, tetapi sistem hukum negara juga.

Kisah pembebasan

Dua sejoli berusia 17 tahun yang dipenjara. Melalui presentasi di persidangan, Yayasan Merdeka bisa memastikan pembebasan kedua remaja yang telah ditahan selama tiga bulan itu. Perbuatan yang dituduhkan adalah pencurian benda seharga Rp. 250 000,-. Kedua sejoli ini telah mengalami penghinaan dan kekerasan dalam penjara, mereka terpaksa menelantarkan anak mereka yang berumur dua tahun, yang dititipkan pada bibi mereka, jauh dari kasih sayang orangtua.

Seorang terpidana berumur 23 tahun dinyatakan bersalah karena melakukan perampokan, tetapi sebelum menjalani masa hukumannya, dia diberi masa percobaan, sehingga seharusnya segera dibebaskan dari penjara, dan secara berkala harus melapor. Tetapi pada kenyataannya sampai empat bulan kemudian, dia belum dibebaskan juga. Dengan bantuan Yayasan Merdeka, akhirnya pemuda itu dapat memperoleh kebebasannya.

Ada lagi seorang pemuda yang dipenjara karena pencurian kecil, dia dihukum selama 5 bulan, tetapi setelah masa hukumannya lewat, sampai 4 bulan kemudian dia belum juga dibebaskan, ternyata itu hanya disebabkan karena petugas salah menulis namanya. Dengan pendampingan Yayasan Merdeka, pemuda ini segera dibebaskan.

Pengembangan

Adakah pengacara Indonesia yang bersedia bergabung dalam Yayasan ini? Agar dengan demikian kegiatannya tidak hanya terpusat di Quezon City saja, tetapi juga ke seluruh penjuru Indonesia. Kalau menerjemahan buku Penyembuhan Prana Master Choa pertama kali adalah ke Bahasa Indonesia, baru ke bahasa lainnya. Mudah-mudahan Freedom Foundation juga demikian. Berkembang dahulu di Indonesia, baru kemudian ke negara lain.

----------

No comments: