Wednesday, September 17, 2008

Istilah2 Perubahan Iklim

DAFTAR ISTILAH YANG TERKAIT DENGAN PERUBAHAN IKLIM

Oleh: Bernard Prasodjo

Berikut ini kami sajikan daftar istilah yang sering muncul dalam tulisan yang berkaitan dengan Perubahan Iklim maupun pemanasan Global, kami berharap dengan adanya daftar istilah yang sederhana, ringkas dan jauh dari lengkap ini, pemahaman, pengertian dan pengetahuan pembaca perihal Perubahan Iklim maupun Pemanasan Global menjadi semakin lengkap. Kita langsung awali saja dengan kata pertama:

Antropogenik: secara harafiah berarti; buatan manusia, yang disebabkan oleh manusia.

Atmosfir: adalah lapisan gas yang melingkupi sebuah planet, termasuk bumi, dari permukaan planet tersebut sampai jauh di luar angkasa. Di bumi, atmosfer terdapat dari ketinggian 0 km di atas permukaan tanah, sampai dengan sekitar 560 km dari atas permukaan bumi. Atmosfir tersusun atas beberapa lapisan, yang dinamai menurut fenomena yang terjadi di lapisan tersebut:

Troposfir, 0-11 km dari permukaan bumi.
Stratosfir, 11-40 km
Mesosfir, 40-80 km
Termosfir, suhunya mencapai 1982oC
Eksosfir, sampai ketinggian 560 km.
Transisi antara lapisan yang satu dengan yang lain berlangsung bertahap.

Atmosfir Bumi terdiri atas nitrogen (78.17%) dan oksigen (20.97%), dengan sedikit argon (0.9%), karbondioksida (variabel, tetapi sekitar 0.0357%), uap air, dan gas lainnya. Atmosfer melindungi kehidupan di bumi dengan menyerap radiasi sinar ultraviolet dari matahari dan mengurangi suhu ekstrim di antara siang dan malam. 75% dari atmosfer ada dalam jarak 11 km dari permukaan planet.
Bahan bakar fosil: adalah bahan bakar yang berasal dari fosil, berupa hirdokarbon yang banyak terdapat di kerak bumi. Methan, minyak bumi, gas bumi, batu bara adalah bahan bakar fosil. Disebut demikian karena bahan bakar ini berasal dari tumbuhan dan binatang yang mati, karena tekanan dan panas di kerak bumi selama ratusan juta tahun. Bahan bakar fosil tidak dapat diperbarui karena diperlukan jutaan tahun untuk membentuknya, cadangannya dengan cepat terkuras. Penggunaan bahan bakar fosil meningkatkan pencemaran lingkungan. Dalam setahun, penggunaan bahan bakar fosil menghasilkan 21.3 milyar ton (21,3 giga ton) karbon dioksida per tahun, sedangkan alam hanya bisa menyerap separuhnya. Di dunia, persediaan bahan bakar fosil ini masih cukup banyak, minyak masih cukup sampai 45 tahun kedepan, gas 72 tahun dan batubara 252 tahun, dengan asumsi tingkat konsumsinya sama seperti saat ini.

Bali Road Map: konverensi Perubahan Iklim yang diadakan oleh PBB di Bali, dengan penyelenggara Pemerintah Indonesia, antara lain berisi sejumlah keputusan yang berpandangan jauh kedepan yang menunjukkan berbagai jalan yang diperlukan untuk memperoleh masa depan iklim yang aman, termasuk di dalamnya Bali Action Plan, yang memetakan jalan bagi proses negosiasi baru yang dirancang untuk menghambat perubahan iklim, dengan sasaran bisa dipenuhi tahun 2009 ini.

Biome Hutan: merupakan sistem ekologi rumit dan terbesar, yang terdiri dari berjenis-jenis pohon dan tumbuhan lain yang sangat banyak jenisnya, mamalia, reptil, amfibi, binatang melata, serangga dan organisme mikro lain yang bervariasi tergantung pada zona iklimnya. Sayangnya, biome di hutan boreal (hutan di daerah utara) dan di hutan tropis terus ditebang pada tingkat yang mengkhawatirkan, sehingga ratusan spesies tanaman dan binatang secara bertahap punah dari bumi.

Efek rumah kaca: pertama kali ditemukan oleh Joseph Fourier pada 1824, merupakan proses di mana atmosfir memanaskan sebuah planet. Ada dua jenis efek rumah kaca, pertama efek rumah kaca alami yang terjadi secara alami di bumi, dan efek rumah kaca akibat aktivitas manusia. Ini disebabkan oleh naiknya konsentrasi gas karbondioksida (CO2) dan gas-gas lainnya di atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas CO2 ini disebabkan oleh kenaikan pembakaran bahan bakar minyak, batu bara dan bahan bakar organik lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut menyerapnya. Biasanya energi yang masuk ke bumi 25% dipantulkan oleh awan atau partikel lain di atmosfir, 25% diserap awan, 45% diserap permukaan bumi 5% dipantulkan kembali oleh permukaan bumi. Energi yang diserap dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi infra merah oleh awan dan permukaan bumi. Namun sebagian besar infra merah yang dipancarkan bumi tertahan oleh awan dan gas CO2 serta gas lainnya, dan dikembalikan ke permukaan bumi. Dalam keadaan normal, efek rumah kaca diperlukan, dengan adanya efek rumah kaca perbedaan suhu antara siang dan malam di bumi menjadi tidak jauh berbeda. (Agar lebih jelas, lihat: Rumah kaca)

Efek umpan balik: Efek-efek dari agen penyebab pemanasan global juga dipengaruhi oleh berbagai proses umpan balik yang dihasilkannya. Sebagai contoh adalah pada penguapan air. Pada kasus pemanasan akibat bertambahnya gas-gas rumah kaca seperti CO2, pemanasan pada awalnya akan menyebabkan lebih banyaknya air yang menguap ke atmosfir. Karena uap air sendiri merupakan gas rumah kaca, pemanasan akan terus berlanjut dan menambah jumlah uap air di udara hingga tercapainya suatu kesetimbangan konsentrasi uap air. Efek rumah kaca yang dihasilkannya lebih besar bila dibandingkan oleh akibat gas CO2 sendiri.

Freon: lemari es pada tahun 1800-an sampai 1929-an menggunakan gas beracun seperti amonia (NH3), metilklorida (CH3Cl) dan sulfurdioksida (SO2) sebagai zat pendingin. Karena terjadinya kecelakaan fatal di tahun 1920-an karena kebocoran gas-gas beracun tersebut, tiga perusahaan besar, Frigidair, General Motor dan DuPont melakukan penelitian bersama untuk mencari metoda pendinginan yang tidak berbahaya. Di tahun 1928, Thomas Midgley, Jr dan rekannya Charles Franklin Kettering menemukan zat ajaib yang dinamakan freon, freon tidak berbeda dari chlorofluorocarbon (CFC). Karena freon tidak beracun, dia menghilangkan bahaya keracunan zat kimia, menyebabkan produksi alat pendingin meningkat tajam, namun belakangan gas yang merupakan patent DuPont yang tidak beracun, tidak berwarna, tidak berbau dan tidak terbakar ini menyebabkan penipisan lapisan ozon di seluruh planet.

Jangka hidup atmosferik: atau atmospheric lifetime adalah parameter yang menggambarkan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memulihkan keseimbangan sistem atmosfir. Molekul-molekul individual bisa masuk ke dalam tanah, laut, tumbuhan dan sistem biologis lainnya, mengurangi kelebihan sehingga kembali ke konsentrasi semula, dan waktu rata-rata yang dibutuhkan untuk mencapai hal ini disebut dengan jangka hidup atmosferik. Sebagai contoh: jangka hidup atmoseferik CO2 lebih dari 10.000 tahun, methan 500 tahun lebih, nitrous oksida 120 tahun, CFC 100 tahun, sulfur heksaflorida 3.200 tahun. Jadi dibutuhkan waktu yang sangat lama agar gas-gas itu secara alami hilang dari atmosfir.

Jejak karbon: adalah sebuah skala untuk mengukur pengaruh kegiatan manusia terhadap lingkungan berkaitan dengan produksi gas rumah kaca yang dihasilkannya, sehingga kita bisa mengetahu berapa banyak kita ikut mengakibatkan Pemanasan Global.

Gas rumah kaca: adalah gas-gas yang ada di atmosfer yang menyebabkan efek rumah kaca. Gas-gas tersebut sebenarnya muncul secara alami di lingkungan, tetapi dapat juga timbul akibat aktivitas manusia. Gas rumah kaca yang terbanyak adalah uap air yang mencapai atmosfer akibat penguapan air dari laut, danau dan sungai. Karbondioksida adalah gas terbanyak kedua, setelah itu methan, nitruosoksida, ozon dan chlorofluorocarbon (CFC). Ia timbul dari berbagai proses alami seperti: letusan gunung berapi; pernapasan hewan dan manusia (yang menghirup oksigen dan menghembuskan karbondioksida); dan pembakaran material organik (seperti tumbuhan dan sampah). (Lihat: Rumah kaca).

Hujan asam: terbentuk dari hujan, salju, atau hujan es yang mengandung asam sulfur atau asam nitrat (pH di bawah 5,5/5,6). Ini terjadi bila sulfurdioksida dan berbagai nitrogenoksida bercampur dengan cairan atmosfir. Hujan asam bisa menkontaminasi air minum, merusak tumbuh-tumbuhan dan kehidupan air, serta membuat bangunan dan monumen berkarat. Gas buang kendaraan bermotor dan bahan bakar industri merupakan penyebab utamanya, tetapi sumber-sumber alami seperti gas gunung berapi dan kebakaran hutan juga cukup berarti.

Lubang ozon: secara teknis bukanlah ‘lubang’ di mana tidak terdapat ozon, itu sebenarnya adalah sebuah daerah dengan kadar ozon yang sangat tipis di stratosfir di atas Antartika pada saat musim semi di belahan bumi selatan (Agustus-Oktober). Lubang ozon ini diakibatkan oleh zat kimia yang disebut chlorofluorocarbon (CFC), CFC ini terlepas ke atmosfir dari lemari es, pendingin ruangan, microwave dan pupuk kimiawi. Ini menyebabkan sinar Ultra Violet yang berasal dari matahari tidak tersaring, dan mengakibatkan terjadinya radiasi Ultra Violet yang dapat menyebabkan kanker, serta mengurangi hasil panen.

Lapisan ozon: adalah bagian dari atmosfir bumi yang mengandung konsentrasi ozon (O3) yang relatif tinggi. Yang dimaksud dengan ‘relatif tinggi’ adalah beberapa bagian per sejuta - jauh lebih tinggi dari konsentrasi di atmosfir bagian bawah tetapi masih kecil kalau dibandingkan pada komponen utama atmosfir. Walaupun konsentrasi ozon pada lapisan ozon sangat kecil, namun sangat vital bagi kehidupan karena lapisan ini menyerap ultra violet (UV) yang berbahaya bagi kehidupan biologis, yang dipancarkan oleh matahari. Ketebalan lapisan ozon secara umum lebih tipis di dekat katulistiwa dan ke arah kutub semakin pekat. (Lihat: lubang ozon)

Pemanasan global:
adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfir, laut, dan daratan bumi, yang disebabkan oleh gas rumah kaca yang menyimpan panas.

Permafrost: struktur padat tanah membeku yang berada ribuan kaki dibawah permukaan tanah di daerah dingin seperti di Alaska, Kanada, Siberia, Skandinavia dan lain sebagainya. Karena suhunya meningkat, dia menjadi lunak dan melepaskan karbon yang sudah ribuan tahun diikatnya.

Perubahan Iklim:
disebabkan oleh emisi gas-gas yang menahan dan menyimpan panas –terutama karbon dioksida (CO2)– dari kendaraan, industri, pembangkit listrik dan penggundulan hutan. Ketika gas menumpuk, mereka berperan sebagai selimut yang tebal, membuat bumi kepanasan, merubah iklim kita dan mengancam kesehatan, ekonomi dan lingkungan alam kita.
Istilah Pemanasan Global dan Perubahan Iklim seringkali tertukar, kedua phenomena ini berbeda. Pemanasan Global adalah meningkatnya suhu bumi karena meningkatnya emisi karbon yang menahan panas di atmosfir.
Pada sisi lain, Perubahan Iklim merupakan istilah yang lebih umum yang merujuk pada perubahan berbagai faktor iklim, seperti suhu dan hujan, di seluruh dunia. Perubahan ini berlangsung dalam berbagai tingkat dan dengan berbagai cara.

Polusi: adalah pencemaran lingkungan sebagai hasil kegiatan manusia. Istilah polusi terutama merujuk pada pencemaran udara, air dan tanah oleh sampah.

Polusi udara: merupakan kontaminasi udara oleh gas-gas berbahaya serta partikel-partikel halus yang padat maupun cair dalam kepekatan yang membahayakan kesehatan. Sumber utama polusi udara adalah mesin alat transportasi, pembangkit listrik dan panas, proses industri dan pembakaran sampah padat.

Protokol Kyoto: adalah sebuah persetujuan resmi di mana negara-negara industri akan mengurangi emisi gas rumah kaca mereka secara kolektif sebesar 5,2% dibandingkan dengan tahun 1990 (namun yang perlu diperhatikan adalah, jika dibandingkan dengan perkiraan jumlah emisi pada tahun 2010 tanpa Protokol, target ini berarti pengurangan sebesar 29%). Tujuannya adalah untuk mengurangi emisi rata-rata enam gas rumah kaca - karbondioksida, metan, nitrous oxide, sulfur heksafluorida, HFC, dan PFC - yang dihitung sebagai rata-rata selama masa lima tahun antara 2008-12. Target nasional berkisar dari pengurangan 8% untuk Uni Eropa, 7% untuk AS, 6% untuk Jepang, 0% untuk Rusia, dan penambahan yang diizinkan sebesar 8% untuk Australia dan 10% untuk Islandia.” Hingga Desember 2007, 174 negara telah meratifikasi protokol tersebut, termasuk Kanada, China, India, Jepang, Selandia Baru, Rusia dan 25 negara anggota Uni Eropa, Rumania dan Bulgaria. Dua negara yang telah menanda tangani namun belum meratifikasi protokol tersebut: Amerika Serikat (tidak berminat untuk meratifikasi) dan Kazakstan.

Rumah kaca: dalam bahasa Inggris disebut greenhouse, glasshouse atau hothouse. Merupakan sebuah bangunan untuk menumbuhkan tanaman. Rumah kaca adalah sebuah struktur dengan atap dan dinding kaca atau plastik, struktur ini menghangatkan karena radiasi matahari yang masuk menghangatkan tanaman, tanah dan benda lain di dalamnya. Udara dihangatkan oleh panas dari permukaan interior yang panas yang dipertahankan dalam ruangan oleh atap dan dinding. Rumah kaca ada yang kecil dan ada yang berukuran sangat besar.

----------

No comments: