Thursday, July 23, 2009

Penyembuhan Jarak Jauh

Penyembuhan Jarak Jauh: Trend Masa Depan
Oleh: E. Suhardo NW

Kini kehidupan masyarakat mengalami perkembangan yang mengagumkan. Kemajuan teknologi komunikasi begitu canggih, sehingga Mc Luhan, dedengkot komunikasi, sampai mengatakan bahwa dunia akan nampak sebagai sebuah desa saja. Kemajuan ini juga ditunjukkan segalanya dapat digapai dengan cepat, instant dan mudah. Kemudian kemudahan ditawarkan hampir di segala bidang. Orang tidak perlu terlalu repot lagi seperti zaman dahulu. Misalnya, orang pesan barang, pizza, tiket pesawat, tinggal angkat gagang telpon dan barang akan segera diantar.

Dalam dunia penyembuhan, kemudahan itu juga ditawarkan. Sebuah rumah sakit melayani pemanggilan dokter untuk datang ke rumah pasien. Lembaga laboratorium juga melayani panggilan ke rumah. Banyak penyembuh prana yang juga melayani di rumah pasien asal tidak terlalu jauh dari rumah penyembuh. Dalam penyembuhan dengan tenaga prana sebenarnya GM Choa Kok Sui, Guru tercinta kita, jauh-jauh hari sudah memikirkan masalah itu dengan menciptakan metoda Penyembuhan Jarak Jauh. Penyembuhan ini mempunyai jangkauan yang jauh lebih luas, baik pada masalah tempat maupun waktu. Dan rupanya sekarang ini semakin hari semakin banyak orang yang memilih penyembuhan jarak jauh, apalagi mereka yang bertempat tinggal di luar daerah atau di luar Jawa. Saya sendiri minimal menangani 5 pasien dengan penyembuhan Jarak Jauh setiap harinya Dan saya memprediksi bahwa Penyembuhan Jarak Jauh akan menjadi trend di masa depan, dan karena itu bersiap-siaplah dari sekarang.


Beberapa alasan mengapa pasien memilih Penyembuhan Jarak Jauh

  1. Kondisi pasien kurang memungkinkan untuk dibawa ke klinik penyembuhan, sementara penyembuhnya tidak ada waktu untuk mendatangi rumah pasien.
  2. Kondisi pasien yang mengharuskannya tetap tinggal di rumah. Misalnya dia harus menjaga ibunya yang sudah tua dan sakit.
  3. Kondisi pasien yang sangat sibuk dengan pekerjaannya, setiap hari ke luar kota dan baru pulang malam hari atau malah sering menginap di luar kota.
  4. Pasien berada di luar kota atau luar pulau, atau bahkan di luar negeri. Penyembuhan Jarak Jauh dirasa lebih murah karena tidak perlu mengeluarkan ongkos transportasi dan makan.
  5. Pasien yang percaya akan kekuatan Penyembuhan Jarak Jauh karena saudara, tetangga, atau temannya sembuh total karena dirawat dari Jarak Jauh.

Keuntungan Penyembuhan Jarak Jauh bagi Penyembuh Prana

  1. Penyembuh tidak perlu meninggalkan rumah dan dapat melakukan penyembuhan di mana saja.
  2. Penyembuh dapat mengatur waktu dengan lebih leluasa (bisa pagi, siang atau malam hari).
  3. Penyembuhan dapat dilakukan melalui media foto.
  4. Pada penyapuan dan pemberian energi pada organ-organ yang sensitif (misalnya rahim, ovarium, perineum, payudara, penis, wasir dan lain-lain), dapat dilakukan tanpa rasa risih.
  5. Penyembuh dapat membakar dupa cendana ataupun memutar musik lembut yang dapat membantu konsentrasi. Ataupun menghidupkan fan/AC untuk dapat membuat nyaman penyembuh. Pada penyembuhan tatap muka, hal ini terkadang sulit dilaksanakan.

Tantangan yang dihadapi Penyembuh Prana

  1. Penyembuh harus terus-menerus bersikap konsisten, sedikitpun tidak boleh mengabaikan kewajibannya untuk menyembuhkan. Jiwa profesional harus ada dalam diri penyembuh.
  2. Kondisi fisik dan mental harus senantias dijaga dengan baik, sehingga tetap dapat berkonsentrasi penuh, apalagi kalau harus melakukan penyembuhan jarak jauh sebanyak lebih dari 5 orang, dan sebelumnya sebaiknya telah melakukan penyembuhan tatap muka. Rasa kantuk, jemu dan penat akan menjadi kendala.
  3. Pasien yang dihadapi tidak dapat diajak bicara, seolah-olah penyembuh berhadapan dengan benda (bisa dibandingkan dengan penulis buku atau novel). Kemampuan visualisasi penyembuh harus senantiasa dikembangkan sehingga fokus penyapuan dan pemberian energi dapat lebih tepat. Hal ini dapat dibantu dengan setiap hari melakukan meditasi.
  4. Dalam melakukan penelusuran juga tidak mudah, apalagi bagi penyembuh yang kurang peka. Hal ini sedikit banyak akan mengurangi rasa percaya diri.
  5. Untuk penyakit-penyakit tertentu, Penyembuhan Jarak Jauh sungguh sulit dilakukan, misalnya pada penyakit mata, telinga, hidung, tumor getah bening di leher, osteoporosis atau osteoartritis. Apalagi kalau penyakit-penyakit tersebut sudah lama dan parah.

Foto sebagai media pembantu


Dengan hanya menyebut nama, alamat dan keluhan pasien serta niat, energi penyembuhan prana memang dapat dikirimkan. Tetapi hasil penyembuhan tentu kurang dibandingkan kalau kita mengenal atau melihat langsung sosok tubuh si pasien. Penyembuhan seperti itu juga sangat menguras energi penyembuh. Kalau satu hari hanya melakukan penyembuhan jarak jauh satu orang mungkin tidak begitu terasa tetapi kalau banyak pasien yang dirawat tentu kurang efektif dan efisien.


Yang dipakai sebaiknya bukan sembarang foto. Saya yang kurang mahir bervisualisasi, minta foto pasien dengan kriteria:

  1. Sedapat mungkin foto terbaru dengan ukuran 3R atau 4R, bukan foto KTP
  2. Foto disesuaikan dengan keluhan penyakit pasien, biasanya foto seluruh badan. Kalau perlu bolak balik, depan dan belakang. Hal ini untuk mengantisipasi bentuk tubuh masing-masing orang berbeda. Bahkan satu orang saja, bentuk tubuh depan dan belakang bisa lain. Misalnya, yang belakang bengkok.
  3. Untuk penyakit tertentu seperti mata, telinga, tenggorokan kanan-kiri, tulang punggung, osteoporosis dibutuhkan pula close-up dari organ-organ yang sakit itu.
  4. Penyembuhan Jarak Jauh lewat telepon atau radio

GM Choa Kok Sui pernah mengajarkan bagaimana melakukan penyembuhan Ilahi dengan teknik bola kelereng. Teknik penyembuhan ini dapat dilakukan secara instant. Penyembuhan hanya dilakukan dalam waktu 1-3 menit dan hasilnya cukup lumayan. Pernah terjadi salah seeorang pengurus YPI Perwakilan Yogya menelpon saya dan menceriterakan bahwa dia baru saja tabrakan sepeda motor dan pada bagian lututnya sangat sakit, tidak bisa dilipat. Selama percakapan saya menyalurkan energi penyembuhan tanpa memberitahu beliau. Sekitar 3 menit setelah telpon ditutup beliau telepon lagi dan menanyakan apakah saya menterapi beliau sebab kakinya terasa sangat enak.


Dalam acara dialog interaktif di radio atau televisi teknik bola kelereng ini dapat diandalkan. Menurut pengalaman, sekitar 90% penelepon di rumah yang minta disaluri energi penyembuhan sungguh merasakan sensasi yang umumnya penyakitnya terasa berkurang atau lenyap sama sekali. Bahkan ada penelepon yang merasakan getaran amat kuat sehingga kakinya dapat bergerak sendiri. Yang lebih menakjubkan dari penyembuhan bola kelereng ini ialah pasien yang kontak via SMS tanpa menyebut alamatnya toh merasakan getaran energi penyembuhan. Tentu agar dapat melakukan penyembuhan model ini meditasi perlu dilakukan setiap hari.


Apakah teknik penyembuhan ini akan dipraktekkan dalam sesi ini? Boleh saja asal panitia mengijinkannya.



Tiga contoh penyembuhan jarak jauh yang spektakuler


Kalau dilakukan dengan sungguh-sungguh yang penuh tanggung jawab, hasil penyembuhan jarak jauh tidak kalah dengan penyembuhan tatap muka. Puluhan pasien saya yang tergolong berpenyakit serius dan berbahaya dapat sembuh dengan terapi jarak jauh. Berikut ini saya sampaikan tiga contoh keberhasilan penyembuhan jarak jauh.

  • Ibu E (29 th) dari Lampung yang mempunyai dua anak mengalami gangguan di perutnya. Setiap saat dia merasa mau ke belakang (toilet). Menurut hasil laboratorium limfe-nya terganggu. Dia sudah pergi ke dua dokter spsesialis penyakit dalam tetapi penyakitnya tak kunjung sembuh. Malahan dia dirujuk ke dokter kandungan (ginekolog) dan rasa sakitnya tidak berkurang. Kemudian ibu ini menelepon saya dan saya minta untuk mengirimkan foto seluruh tubuh. Terapi pertama tubuhnya terasa amat ringan. Dia merasa takut dan mengira ajalnya segera tiba. Sambil menangis tersedu-sedu kedua anaknya dipeluknya erat-erat. Hari kedua dan seterusnya badannya terasa semakin enak. Perutnya sudah tidak sakit lagi, frekuensi buang air besar sudah sangat berkurang bahkan akhirnya normal kembali. Dia merasa sembuh. Pada akhir suratnya ibu ini menulis, “Pak, saya ini seperti orang mati yang hidup kembali”. Hati saya terharu penuh syukur.
  • Bapak AT (45 th) di Bajawa, Flores menderita penyakit kulit yang sudah lama sekali. Kalau kena sinar matahari kulitnya menebal dan kalau kering mengelupas. Namun penyakitnya tidak menimbulkan gatal-gatal. Dokter kulit sudah memvonisnya kalau penyakitnya tidak dapat sembuh. Dia sudah putus harapan. Setelah diterapi prana sebanyak 10 kali penyakit kulitnya sembuh total. Dia sudah berani keluar siang hari.
  • Seorang Imam menderita kanker paru-paru. Dokter di Belanda menyatakan bahwa beliau hanya dapat bertahan hidup tiga bulan lagi. Beliau juga sudah melakukan terapi di berbagai penyembuh alternatif, tetapi hasilnya tidak terasa. Beliau sangat terpukul dan putus asa. Beliau minta kembali ke rumah orang tuanya dan tidak mau lagi tinggal di biara. Ketika saya kunjungi di desanya kondisinya sungguh memprihatinkan: pucat pasi, tremor, bicaranya gemetar. Setelah saya terapi prana kondisinya nampak sekali perubahannya. Beliau lebih tenang, tremornya sangat berkurang dan bicaranya semakin jelas. Setelah sekitar 4 bulan kondisi beliau sudah sangat bagus dan orang lain melihat beliau sudah sembuh, demikian pula anggapan pimpinannya. Karena itu beliau mendapat tugas berat seperti sedia kala, yaitu mengajar, menulis dan memberi seminar. Menurut saya sebenarnya beliau itu belum sembuh total baru 80%. Sekitar 2 bulan lagi beliau baru akan sembuh total. Sayang dalam tugas beratnya itu penyakitnya kambuh dan merenggut jiwanya. Andaikan sebelumnya beliau berkonsultasi, akan saya sarankan untuk tidak menangani tugas-tugas berat yang sangat melelahkan itu.
----------

Saturday, July 11, 2009

10 Kiat Sehat Eksekutif

10 Kiat sehat Bagi Eksekutif
Oleh: Agus Sunaryo, SH. MBA


Karena para eksekutif tidak punya waktu cukup untuk belajar dan juga hampir tidak memiliki kesempatan untuk merawat kesehatan, maka barangkali alternatif 10 KIAT SEHAT BAGI EKSEKUTIF ini cocok bagi mereka yang sibuk, karena untuk melakukannya hanya memerlukan waktu 2,5 menit saja, namun besar manfaatnya.

Di sini kami sajikan rincian langkah-langkah yang perlu dicoba, serta kaitannya dengan cakra-cakra sesuai dengan Ilmu dan Seni Penyembuhan Prana. Namun bukan maksud kami untuk mengawinkannya, atau mencari pembenaran secara Prana, tetapi sekedar sebagai sebuah studi saja.

LANGKAH 1 :
Gerakan dan manfaatnya

Kedua tangan dijulurkan kedepan, ibu jari dilipat dan disembunyikan dalam genggaman, kepalan tangan agak menekuk kebawah, kedua sisi kepalan disejajarkan lalu saling dibenturkan sebanyak 36x. Dengan benturan yang demikian ini, getarannya mempengaruhi meridian usus besar, serta dapat mengobati atau mencegah penyakit bagian muka. Yaitu penglihatan kabur infeksi hidung, sakit mulut, gigi, pusing dan flu.

Cakra yang terkait:
Belakang Kepala, Minor Rahang, Mahkota, Minor Pelipis, Cakra Ajna, Cakra Tenggorok, Cakra Pusar, Minor Usus Besar

.
LANGKAH 2:
Gerakan dan manfaatnya:

Kedua tangan masih dijulurkan ke depan, telapak tangan menghadap ke atas, telapak tangan disejajarkan, kemudian sisi samping atau bantalan daging dibawah kelingking, dibentur diadu 36x. Getarannya mengenai meridian usus besar dan usus kecil, mengobati leher kaku, pusing, merelakskan otot leher dan mencegah kerapuhan tulang.

Cakra yang terkait:

Cakra Ajna, Cakra Tenggorok, Cakra Minor usus halus dan besar, Belakang kepala, Cakra Dasar, Cakra Pusar, Minor siku dan lutut.

.
LANGKAH 3:
Gerakan dan manfaatnya
:

Kedua telapak tangan terbuka, menghadap ke atas, berhadapan. Sudut dasar telapak tangan di benturkan 36x. Getarannya mengenai meridian Jantung. Mencegah dan mengobati sakit jantung, melegakan atau menghilangkan ketegangan atau meredakan emosi.

Cakra yang terkait:
Cakra Tenggorok, Cakra Jantung depan, belakang, Minor Jantung kanan & kiri, Cakra Solar Plexus, Belakang kepala

.
LANGKAH 4:
Gerakan dan manfaatnya

Kedua telapak tangan terbuka, satu menghadap ke perut, satu menghadap kebawah. Ibu jari dan telunjuk di buka 90 derajat. Kedua bantalan daging sudut siku telunjuk dan ibu jari bukaan tersebut, di adu dan benturkan 36x. Bermanfaat untuk semua syaraf tubuh baik syaraf tepi dan saraf lainnya.

Cakra yang terkait:
Cakra Minor belakang kepala, Cakra Mahkota, Cakra Dasar, Cakra Meng mein, Cakra Pusar

.
LANGKAH 5:
Gerakan dan manfaatnya:


Kedua telapak tangan dan jari-jari dibuka lebar-lebar, semua celah jari-jari dan celah ibu jari yang terbuka saling dibenturkan secara silang sebanyak 36x. Manfaatnya adalah mencegah semua kekakuan kaki dan tangan, dan kesemutan.

Cakra yang terkait
:
Cakra Minor belakang kepala, Cakra Mahkota, Cakra Dasar, Cakra Meng mein, Cakra Pusar, Cakra Sex

.
LANGKAH 6:
Gerakan dan manfaatnya


Tangan kiri digenggam erat seperti meninju, kemudian telapak tangan kanan dibenturkan pada genggaman tangan kiri, sebanyak 36x.

Cakra yang terkait:
Cakra Tenggorok, Cakra Dasar, Minor Perinium, Cakra Sex, Cakra Solar Plexus

.
LANGKAH 7:
Gerakan dan manfaatnya


Tangan kanan digenggam erat seperti meninju, kemudian telapak tangan kiri dibenturkan pada genggaman tangan kanan, sebanyak 36x. Kiat langkah 6 dan langkah 7 adalah untuk menghilangkan kelelahan umum dan menambah semangat sehingga lebih berenergi.

Cakra yang terkait:
Cakra Tenggorok, Cakra Dasar, Minor Perinium, Cakra Sex, Cakra Solar Plexus

.
LANGKAH 8:

Gerakan dan manfaatnya:


Telapak tangan kanan menghadap keatas, telapak tangan kiri menghadap ke bawah, saling dibenturkan punggung beradu punggung telapak tangan, sebanyak 36x. Langkah ini, bermanfaat untuk mencegah dan mengobati kencing manis serta sakit pencernaan.

Cakra yang terkait:
Cakra Solar Plexus, Cakra Pusar, Cakra Dasar, Minor Kelenjar Pankreas, Minor Hati, Jantung Belakang

.
LANGKAH 9:
Gerakan dan manfaatnya:

Kedua ibu jari dan jari telunjuk menarik-narik daun telinga bagian bawah, sebanyak 36x. Tindakan ini akan memperlancar metabolisme mata. Merawat wajah dan otak.

Cakra yang terkait:
Cakra Minor Pelipis: Cakra Minor Mata: Ckr. Minor Telinga: Cakra Ajna, dahi: Cakra Mahkota: Belakang Kepala: Cakra Minor Rahang.

.
LANGKAH 10:
Gerakan dan manfaatnya:


Kedua telapak tangan saling digosok-gogokkan erat hingga hangat atau panas, kemudian tutupkan ke mata, dan bola mata diputar ke kiri 6x dan bola mata diputar kekanan 6x. Hal ini bermanfaat untuk mata rabun malam, mata kabur dan mengurangi ukuran kacamata.

Cakra yang terkait:
Belakang Kepala, Cakra Minor Pelipis, Cakra Minor Mata, Cakra Ajna

.
Dengan melakukan 10 kiat kesehatan di atas, akan mempengaruhi meridian yang penting, maka kedua telapak tangan akan terasa hangat. Peredaran darah di seluruh kepalapun akan terasa lebih baik. Maka tindakan yang terbaik adalah menempelkan lidah kelangit-langit, cari posisi lidah yang paling nyaman tangan di pangkuan terbuka menghadap keatas dan mengambil napas panjang 5 siklus, atau lakukan pernafasan prana, kemudian rasakanlah nyamannya sirkulasi darah di seluruh tubuh Anda.

Kiat ini cocok dilakukan setiap hari tanpa menggunakan alat apapun.

Sangat baik dilakukan sebelum menghadiri rapat yang panjang sehingga tidak mengantuk dan penuh energi, atau sebelum pelajaran di sekolah, juga sangat baik sebelum nonton film atau televisi.

Kalau ini dilakukan setiap hari dan secara berkesinambungan masing-masing selama 2,5 menit, maka maka Anda akan merasakan manfaat yang sangat besar. Selamat mencoba.

-----------

Wednesday, July 8, 2009

Hukum Karma

Hukum Karma
Diterjemahkan oleh: Mutiara

Dalam sebuah pertemuan besar, beberapa pengunjung yang berasal dari berbagai agama menanyakan bermacam-macam hal yang berhubungan dengan karma kepada Paramahansa Yogananda, tanya jawab ini di terjemahkan dari buku “The Essence of Self-realization” yang disusun oleh Kriyananda.


Tanya (T): “Kitab Suci mengatakan bahwa perbuatan jahat harus dihukum dan perbuatan baik memperoleh pahala. Apakah anda setuju dengan ajaran ini?”

Jawab (J): “Tentu. Kalau kita mengakui prinsip alam tentang sebab dan akibat. Juga aksi dan reaksi dalam fisika, bagaimana mungkin kita tidak mempercayai bahwa hukum alam ini mencakup juga manusia? Bukankah manusia juga termasuk dalam kelompok ini?
Inilah hukum karma itu. ‘Apa yang anda tebar itulah yang akan anda tuai’. Kalau anda menebar kejahatan, anda juga akan menuai kejahatan dalam bentuk penderitaan sebagai akibatnya. Dan kalau anda menabur kebaikan, andapun akan menuai kebaikan dalam bentuk kegembiraan batin.”

T: “Bagaimanakah tepatnya hukum ini? Dalam fisika, hukum gerak menyatakan bahwa untuk setiap tindakan, selalu ada reaksi yang setara dan berlawanan arah. Di alam, akibatnya seringkali begitu spesifik, dan tidak hanya samar, berkaitan dengan penyebabnya. Walau kita telah diajar untuk melihat pahala dan hukuman bagi setiap perilaku manusia dalam istilah yang lebih umum. Kalau kita selalu berbuat kebaikan, seperti yang diajarkan, kita akan masuk surga, dan bila kita jahat, kita masuk neraka. Tetapi orang tidak berpikir bahwa dirinya akan menuai konsekuensi tertentu atas perbuatan tertentu.”

J : “Hukum karma itu pasti, karena itu, lebih jauh, tidak ada pertanyaan tentang penderitaan abadi di neraka.” (Bagaimana mungkin perbuatan salah selama beberapa tahun di dunia diganjar dengan hukuman abadi? dapatkah penyebab terbatas memperoleh akibat yang tak terbatas?)


“Untuk memahami karma, anda harus menyadari bahwa pikiran adalah benda. Alam raya ini, dalam analisa mutakhir, tidak terdiri dari zat tertentu, tetapi dari kesadaran. Zat menanggapi daya pikir lebih kuat dari yang disadari kebanyakan orang. Karena daya pikir mengarahkan energi, dan energi pada gilirannya bertindak pada zat. Zat, sebenarnya adalah energi.

“Semakin kuat kemauan, semakin besar kekuatan energinya dan sebagai konsekwensinya, semakin besar pengaruh energi itu pada keadaan benda. Kemauan yang kuat, terutama bila dikombinasikan dengan kesadaran energi kosmik, dapat menghasilkan keajaiban, dapat menyebuhkan penyakit, dan membuat sehat seseorang. Dapat memastikan keberhasilan dalam setiap upaya. Bahkan musimpun akan patuh pada orang yang mempunyai daya kemauan yang kuat dan keyakinan yang mendalam.

“Bahkan manusia yang belum mengalami pencerahanpun membentuk nasibnya sendiri, lebih dari yang disadarinya, tergantung pada cara mereka menggunakan daya kemauannya. Karena tidak ada tindakan yang berdiri sendiri. Dia selalu mengundang sebuah reaksi dari alam raya yang tepat sesuai dengan jenis dan kekuatan energi dibalik perbuatan itu.

“Tindakan berasal dari hasrat, yang mengarahkan energi ketujuan keinginan itu. Ini adalah definisi dari kekuatan kehendak: Keinginan ditambah energi, mengarah kepada perwujudan.
“Energi, seperti aliran listrik, menimbulkan medan magnit. Dan medan magnit itu menarik apa yang ditimbulkan oleh sebuah tindakan.

“Daya yang mengikat tindakan manusia dan reaksi kosmik adalah ego. Kesadaran ego ini memastikan bahwa tindakan seseorang akan memiliki konsekwensi pribadi bagi dirinya. Konsekwensi ini bisa ditunda, bila daya kemauan yang menyebabkan sebuah pikiran atau tindakan tidak cukup kuat untuk memperoleh hasil dengan segera, atau bila arahnya dihalangi oleh yang lain, energinya berbenturan. Cepat atau lambat, setiap tindakan, baik itu dari tubuh, pikiran atau hasrat, harus menuai reaksi akhir ini. Ini adalah seperti sebuah lingkaran yang melengkapi dirinya sendiri.

“Jadi, manusia, yang diciptakan seperti citra Tuhan, pada gilirannya akan menjadi pencipta.

“Hasil dari perbuatan baik maupun buruk tidak hanya dialami setelah kematian. Surga dan neraka merupakan kenyataan, bahkan di dunia ini, di mana orang menuai penderitaan akibat kebodohannya, dan memetik hasil yang serasi dari tindakan yang benar.

“Orang jarang berpikir bahwa tindakannya buruk. Apapun yang mereka lakukan menurut mereka, paling tidak dilakukan dengan niat yang baik. Tetapi bila menciptakan ketidak harmonisan pada sesama, dan karenanya pada tingkat keberadaan yang lebih mendalam bagi dirinya sendiri, gelombang ketidak harmonisan tidak bisa tidak akan kembali kepada mereka dalam bentuk ketidak harmonisan pula.

“Setiap tindakan, setiap pikiran, menuai akibatnya sendiri sebagai ganjarannya.

“Penderitaan manusia bukanlah tanda dari kemurkaan Tuhan pada manusia. Ini adalah tanda, dari ketidak mampuan manusia memahami hukum Ilahi.

“Dalam bekerja, hukum ini selamanya selalu sempurna.

T: “Guru, apakah karma hanya individual ataukah juga mempunyai pengaruh pada sekelompok orang?”

J : Secara sederhana, karma adalah tindakan. Baikkah secara fisik maupun mental, baik individual maupun dilakukan dalam kelompok, suatu bangsa, atau sekelompok bangsa.”

T: “Seberapa jauhkah seseorang mempengaruhi karma sekelompok orang?”

J : “Itu semua tergantung pada kekuatan karma individu tadi.

Dalam kecelakaan pesawat terbang, misalnya, tidak perlu semua yang meninggal mempunyai karma seperti itu. Karma dari mayoritas yang mengalami bencana itu dapat saja lebih kuat dari minoritas yang seharusnya hidup.

Bagaimanapun, mereka yang punya karma yang cukup kuat untuk hidup akan selamat - bisa dari kecelakaan itu sendiri, bisa juga karena tidak jadi naik pesawat nahas itu.

“Karma sebuah bangsa tergantung pada tingkat di mana rakyatnya secara keseluruhan bertindak mengikuti hukum karma.

“Bahkan binatangpun menciptakan karma. Kesadaran mereka, bagaimanapun, termasuk kesadaran egonya, lemah. Jadi mereka lebih diarahkan oleh karma kelompok dari pada karma individu.”

T: “Apakah membunuh selalu mengakibatkan karma buruk?”

J : “Tidak, itu tergantung pada niat di belakang tindakan itu, dan juga pada ganjaran secara keseluruhan. Seorang prajurit yang membunuh dengan penuh kesadaran karena alasan yang dapat dibenarkan, misalnya, untuk mempertahankan negaranya dari invasi penguasa yang lalim, terhindar dari karma buruk, bahkan, tindakannya menghasilkan karma yang baik.”

T: “Guru, dalam ‘Autobiography of a Yogi’ anda mengutip kata-kata Sri Yukteswar, “Seseorang mendatangkan hutang dari dosa kecil bila dia terpaksa membunuh seekor binatang atau makhluk hidup lainnya. Kalau begitu, pasti salah kalau kita membunuh nyamuk, lalat dan hama lainnya. benar?”

J : “Selalu lebih baik membunuh makhluk yang berbahaya daripada membahayakan kehidupan manusia.”

T: “Tetapi, dapatkah kita katakan bahwa serangga tadi membahayakan kehidupan manusia? kebanyakan mereka hanya mengganggu saja.”

J : “Tetap saja, di negara di mana makhluk seperti itu dibiarkan berkembang biak, terdapat tingkat kematian yang lebih tinggi, ini disebabkan oleh penyakit yang disebarkannya. Di negara-negara di mana perkembang biakannya terkontrol, terdapat jauh lebih sedikit pencemaran dan penyakit; konsekwensinya, rata-rata usia di sana lebih panjang. Karenanya, lebih baik membebaskan dunia dari hama seperi itu.”

“Selain itu” Sri Yogananda menambahkan, “mereka adalah alat iblis. Iblis juga harus dikontrol.”

T: “Rasanya tidak adil,” seorang murid mengeluh, “kita harus dihukum karena melakukan kesalahan yang tidak disengaja, tanpa menyadari kalau kita salah.”

J : “Ketidaktahuan” jelas sang Guru, “tidak merubah hukum itu. Kalau seseorang mengendarai mobilnya dengan kencang sambil melamun kemudian menabrak sebatang pohon, cederanya tidak akan berkurang karena dia melamun. Anda harus belajar menyesuaikan tindakan anda pada hukum itu. Seperti yang pernah ditandaskan oleh Sri Yukteswar kepada saya,“Kosmos akan agak kacau bila hukumnya tak dapat bekerja tanpa persetujuan dari kepercayaan manusia.”

T: “Guru, adakah hal lain yang perlu kami ketahui?”

J : “Kecenderungan karma buruk tidak dapat ditanggulangi hanya dengan berkonsentrasi padanya, tetapi dengan mengembangkan yang sebaliknya, yaitu kecenderungan baik. Itulah pentingnya kita melayani Tuhan, dengan melayaniNya, melalui sesama, secara otomatis anda mengalihkan energi yang ingin membawa anda kearah yang salah, yaitu melayani diri sendiri, menuju pengembangan kecenderungan yang baik.

“Sibuklah selalu untuk Tuhan. Ketika anda sedang tidak bermeditasi, bergiatlah untukNya. Dan ketika anda sedang bermeditasi, persembahkanlah seluruh akal budi anda kepadaNya dalam semangat pelayanan, dengan tekun dan dengan perhatian penuh. Jagalah akal budi anda agar selalu sibuk bagi Tuhan, dan dengan melakukan kebaikan kepada sesama. Pikiran kosong adalah sarang iblis.”

“Jangan biarkan akal budi anda terganggu oleh kegelisahan, atau terlalu banyak bercanda dan sebagainya. Tetaplah khusuk. Begitu anda mengalah pada kegelisahan, semua masalah lama mulai menggoda akal budi anda lagi: sex, minuman keras dan uang.

“Tentu saja, kadang-kadang, sedikit kesenangan dan tawa ria memang baik. Tetapi jangan biarkan kesenangan menguasai anda. Saya juga, seperti yang anda tahu, kadang-kadang suka tertawa juga. Tetapi ketika saya memilih untuk serius, tak ada sesuatu atau seorangpun yang dapat menarik saya dari keheningan batin saya.

Bersungguh-sungguhlah dalam segala hal yang anda lakukan. Bahkan ketika anda tertawa, jangan kehilangan ketenangan batin anda. Jagalah kegembiraan dalam diri anda, tetapi tetap selalu sedikit menarik diri ke dalam. Pusatkan perhatian kepada kegembiraan batin anda.

Tetaplah tinggal di dalam diri anda. Ber-aktifitas-lah dengan tenang, dan tenanglah dengan aktif. Ini adalah cara seorang yogi.

-----------