Thursday, January 15, 2009

Tasseomancy

Oleh : Bernard Prasodjo


Apakah Tasseomancy itu?

Tasseomancy atau Tasseography atau pembacaan cangkir teh, sekarang ini lebih populer disebut dengan membaca daun teh. Dalam artikel ini akan dibahas bagaimana cara melakukannya, terutama untuk diri sendiri. Jangan terlalu menganggap ini sesuatu yang serius, ini hanyalah permainan saja.

Membaca Daun Teh

cangkir-tehYang saya sukai tentang membaca daun teh adalah karena ini merupakan anugerah alam. Untuk membaca daun teh, seseorang harus menghidangkan secangkir teh, dan seperti yang semua orang tahu, minum teh tidak boleh buru-buru. Teh dihidangkan panas mengepul. Disesap sedikit-sedikit, waktu berjalan lambat dan anda menjadi rileks. Kemudian kita amati daun teh dalam cangkir dan menjadikannya pertanda bagi masa depan kita.

Ini merupakan ritual kemasyarakatan yang sudah berlangsung selama berabad-abad di kota-kota besar terutama di Eropa. Membaca daun teh merupakan perintang waktu yang mengasyikkan tetapi sayang sekarang ini sudah hampir dilupakan.

Beberapa orang mengatakan bahwa penemuan teh celup secara komersial telah menyebabkan terhambatnya perkembangan pembacaan daun teh. Kalau ini benar, saya berpendapat bahwa teh celup mewakili cara yang praktis dan cepat yang menggantikan pengalaman yang mendalam, akrab dan mengasyikkan dalam kehidupan kita sekarang ini. Gaya hidup kita merupakan kumpulan pilihan yang selalu dapat kita ubah. Kita dapat memilih untuk lebih banyak menghabiskan waktu luang dengan tenang bersama keluarga ataupun sahabat. Untuk itu kita dapat memilih sebungkus teh tubruk. Kita dapat mengamati daun teh di dasar cangkir kita. Kita dapat santai dan menikmati hidup kita.

Berikut ini adalah pengarahan yang singkat tapi jelas bagaimana melakukan pembacaan daun teh dan beberapa tips cara menafsirkannya.

  1. Siapkan secangkir teh tubruk. Pilihlah jenis teh yang mempunyai ciri khusus pada tekstur, aroma, atau sejarahnya. Taruhlah sesendok kecil daun teh kering dalam cangkir. Seduh langsung dalam cangkirnya, tunggu warnanya menjadi gelap. Ini merupakan pengalaman yang sangat berbeda dibandingkan dengan mencelupkan kantung teh.
  2. Gunakan cangkir porselen cina berwarna putih yang di dalamnya tidak ada gambar atau corak tertentu. Pengecualiannya adalah cangkir teh yang khusus dibuat untuk Tasseomancy. Cangkir ini berwarna putih tetapi bergambar berbagai lambang di bagian dalamnya. Anda dapat memperoleh cangkir ini di toko yang khusus menyual peralatan minum teh atau di toko-toko barang antik.
  3. Hirup dan benar-benar nikmati teh anda sampai habis dengan hanya menyisakan sedikit cairan. Pikirkan apa yang akan anda tanyakan. Mintalah bimbingan spiritual. Pegang cangkir dengan tangan kiri dengan pegangannya tepat di hadapan anda, putar cairan searah jarum jam tiga kali, ini akan menyapu daun teh naik ke bibir cangkir tanpa menumpahkannya.
  4. Baliklah cangkir di atas piringannya, tahan sampai tujuh hitungan dan biarkan cairan yang tersisa menjadi kering. Baliklah cangkir anda. Kosongkan pikiran anda. Rileks dan amatilah gambaran misterius yang terbentuk di sisi dalam cangkir. Pembacaan daun teh sebenarnya merupakan salah satu cara meramal yang paling mudah.

Berikut ini adalah beberapa tips yang memudahkan anda menafsirkan susunan daun teh.

  1. Kebanyakan orang bertanya-tanya apakah mereka dapat menafsirkan daun teh. Ini semudah melihat gambaran di awan. Mungkin di masa kanak-kanak anda telah melakukannya. Melihat kedalam cangkir, anda perhatikan beberapa daun teh tersusun menyerupai berbagai bentuk. Mereka bisa saja membentuk gambaran geometris atau bentuk lain yang dapat kita jumpai di alam. Sebagian membentuk huruf, atau lambang-lambang astrologi.
  2. Setelah anda mengenali berbagai gambaran yang berbeda, anda memerlukan daftar penafsirannya. Kalau anda pernah belajar beberapa cara pembacaan yang lain, ini akan memudahkan, karena semuanya kurang lebih sama. Tetapi kalau belum, anda perlu mempelajari bagaimana lambang dapat diartikan dalam berbagai jenjang. Tentu saja, dianjurkan untuk menggunakan intuisi anda. Cara lain adalah dengan memperhatikan apakah lambangnya cukup jelas ataukah sedikit kurang lengkap. Lambang-lambang ini menggambarkan sifat si penanya. Gambaran yang kurang lengkap menandakan ketidak pastian, dan gambar yang terbalik dapat diartikan kurangnya penerimaan. Demikian juga setiap gambaran yang besar jauh lebih penting dari yang kecil.
  3. Ada beberapa penafsiran tradisional yang ingin saya bagikan pada anda. Garis adalah bentuk yang sangat penting! Garis lurus menandakan motivasi yang kuat dan tindakan tanpa ragu. Garis bergelombang menunjukkan ketidak yakinan dan berubah-rubah rencana. Garis putus-putus biasanya merupakan semacam penjelajahan, bentuk bintang dan segitiga adalah berkat spiritual dan janji yang ditepati. Segi empat melambangkan perlindungan, tetapi yang menantang anda untuk menerima perubahan atau menerima tanggung jawab. Huruf tertentu mewakili inisial (huruf awal) dari nama orang yang akan anda jumpai. Angka menandakan waktu, atau tempat suatu peristiwa akan terjadi. Lambang yang berkelompok dan saling berdekatan berhubungan dengan atau merupakan bagian dari sebuah situasi.
  4. Sekarang anda perlu mengamati pola keseluruhan cangkir anda. Banyak daun teh yang tertinggal di dasar cangkir melambangkan kehidupan yang padat atau sibuk, sedangkan sedikit daun teh yang tertinggal menandakan kehidupan yang sederhana. Gambaran yang ada di dekat bibir cangkir adalah peristiwa yang segera akan terjadi, sedangkan yang semakin kedalam dan di dekat dasar cangkir adalah yang akan terjadi berikutnya, tetapi memerlukan waktu yang lebih lama. Jangan lewatkan daun teh yang menempel didasar cangkir; itu adalah bidang kehidupan anda yang membutuhkan perhatian khusus, kalau anda melakukan pembacaan pada orang lain, dianjurkan untuk menanyakan dengan sopan apakah arti lambang itu bagi dirinya. Dan katakan penafsiran yang paling membesarkan hati mereka yang dapat anda pikirkan saat itu.
  5. Daftar lambang yang dapat kita jumpai dalam buku-buku lama disampaikan kepada kita dari kebudayaan lain. Tidak hanya mencerminkan pencapaian spiritual dari masyarakat saat itu, tetapi juga takhyul. Bukan merupakan rahasia lagi bahwa orang-orang zaman dahulu begitu takut pada masa depan dan curiga pada segala sesuatu yang berkaitan dengan itu. Bukan merupakan rahasia bahwa beberapa orang yang melakukan pembacaan mengambil keuntungan dari keadaan semacam ini dan memanipulasinya demi keuntungan pribadi. Bila ada “kejahatan” yang berkaitan dengan pembacaan, biasanya adalah penggunaan ilmu ini untuk “power” dan ketamakan semata, bukannya menerapkannya demi kebebasan dan pencerahan umat manusia.

----------

No comments: