Friday, November 28, 2008

Akibat Majunya Jam Sekolah

Jam Masuk Sekolah Dimajukan, Kualitas Anak Dikorbankan
Oleh: Dr. Andreas Prasadja, RPSGT (Sleep Physician)


Dr. Andreas Arman, RPSGT


Rencananya, Pemprov DKI tahun depan akan memajukan jam masuk sekolah menjadi pukul 6:30. Alasannya adalah untuk mendistribusikan volume kendaraan sehingga kemacetan dapat dikurangi. Tetapi tampaknya para pengambil keputusan ini belum mendapat masukan yang lengkap, terutama terhadap dampaknya bagi kualitas anak. Dari sisi kedokteran tidur, ada dua hal yang menjadi kekhawatiran kami, pertama kecukupan tidur anak, kedua kekacauan jam biologis anak.

Tidur

Sudah menjadi pendapat umum bahwa bangun pagi menunjukkan suatu sikap terpuji. Dengan semangat dan disiplin yang kuat seseorang dapat membiasakan bangun pagi mengalahkan rasa kantuk yang identik dengan kemalasan. Tapi sebenarnya tidaklah demikian.

Kecukupan tidur seseorang adalah mutlak. Rasa segar penuh vitalitas saat bangun tidur, selalu ingin ditiru dan dirasakan seseorang sepanjang waktu. Itu sebabnya di sepanjang sejarah manusia kita dapat melihat berbagai penemuan stimulan, mulai dari kafein, kokain hingga nikotin. Tetapi kata ‘stimulan’ yang sudah terlanjur populer ini sebenarnya kurang tepat karena zat-zat tersebut tidak memberi stimulasi, hanya menghambat kantuk. Hingga kata yang paling tepat sebenarnya adalah, hipnolitik. Kesimpulannya, tidak ada suatu zat pun yang dapat menggantikan tidur.

Tidur, jika dipandang sebagai suatu aktivitas yang pasif menimbulkan kesan malas. Sebenarnya tubuh dan otak amatlah aktif saat tidur. Kemampuan produktifitas kita di saat terjaga justru ditentukan oleh proses tidur seseorang. Bayangkan, kita menghabiskan sepertiga hidup kita untuk tidur. Jika tidur tidak bermanfaat berarti ada yang salah dengan proses penciptaan manusia.

Dalam tidur berlangsung proses perbaikan sel-sel yang rusak. Hal ini sudah diajarkan dalam mata pelajaran IPA saat saya SMP dulu. Pada usia anak khususnya, dalam tahapan tidur dalam dikeluarkan hormon pertumbuhan (growth hormone) yang berperan dalam proses tumbuh kembangnya. Daya tahan tubuh pun sebenarnya bekerja optimal pada saat tidur. Sementara tahap tidur mimpi diyakini oleh para ahli sebagai tahapan dimana kemampuan otak dijaga.

Jam Biologis

Di dalam tubuh manusia terdapat jam biologis yang berdetak menentukan saat-saat yang baik untuk beraktivitas ataupun beristirahat. Dengan menyesuaikan jadwal aktivitas dengan jam biologis, produktivitas kita akan menjadi maksimal.

Contoh yang paling mudah, adalah dengan melihat pola aktivitas remaja. Mereka bangun di pagi hari untuk mengejar masuk kelas jam 7:00. Di saat pelajaran dimulai, banyak diantara mereka yang seola masih mengawang-awang sulit berkonsentrasi. Untuk benar-benar menyerap pelajaran, mereka membutuhkan usaha keras. Tetapi ketika jam sudah mendekati pukul 10:00, seolah ada energi baru yang menyusup. Suasana hati lebih gembira, mengikuti pelajaran pun jadi terasa lebih mudah dan menyenangkan. Ini berlangsung hingga jam pulang sekolah. Sementara di malam hari, tak jarang kita temui remaja yang sedang asyik belajar atau berkarya pada jam 21:00-22:00 dimana orang tuanya sudah mulai mengantuk. Bahkan sering kita dengar keluhan remaja yang sulit tidur jika belum lewat tengah malam. Sebenarnya ini normal bagi jam biologis mereka.

Sayangnya, mereka harus mengikuti jadwal yang ditentukan oleh orang dewasa sehingga banyak di antara mereka yang mengalami kurang tidur kronis tanpa benar-benar menyadarinya. Salah satu tandanya adalah letupan emosi yang dapat berujung pada kenakalan remaja.

Gangguan ini jadi amat berbahaya jika mereka mulai berkendara. Kondisi kurang tidur kronis yang mereka derita mengurangi kemampuan mereka berkendara. Meski kebanyakan mengaku tidak pernah tertidur, tetapi kemampuan refleks mereka amat buruk, hingga kecelakaan pun sulit dihindari.

Penelitian yang dilakukan oleh Dr. Kyla Wahlstrom membuktikan bahwa dengan memundurkan jam masuk sekolah hingga 8:40 amat bermanfaat bagi para murid. Angka absensi mereka menurun, nilai-nilai mereka membaik, prestasi olah raga yang juga meningkat dan daftar siswa absen semakin menurun.

Tak heran jika kini beberapa sekolah di negara-negara maju justru mempertimbangkan untuk memundurkan jam masuk sekolah menjadi pukul 8:30 pagi.

********************
Bagi saya pribadi, ketika sedang melihat anak saya tidur. Lalu tampak bola matanya bergerak-gerak di balik kelopak matanya yang terpejam, saya tahu bahwa dalam lelap tidurnya otak sedang mengalami pertumbuhan. Sayang khan kalau prosesnya harus dihentikan atas nama ‘rajin.’

Dr. Andreas Prasadja, RPSGT
sleep physician

Sleep Disorder Clinic – RS. Mitra Kemayoran
sleepclinic@mitrakeluarga.com
http://sleepclinicjakarta.tblog.com
Jl. HBR. Motik, Kemayoran
Jakarta 10630
----------

No comments: