Thursday, February 19, 2009

Di Mana Keadilan?

(MP 17)

Pada suatu hari, ketika Tuhan masuk ke dalam surga. Dia heran mendapati semua orang sudah berada di sana. Tak seorangpun dimasukkan ke dalam neraka. Ini sungguh merisaukannya, karena bukankah Tuhan harus adil? Dan untuk apa neraka diciptakan jika tidak dipergunakan?

Maka Tuhan bersabda kepada Malaikat Jibril:

“Panggil semua orang ke hadapanKu dan bacakan sepuluh perintahKu!

Semua orang dipanggil. Malaikat Jibril membacakan perintah yang pertama. Lalu Tuhan Bersabda:

“Semua yang pernah berdosa melawan perintah ini harus segera turun ke neraka!”

Sejumlah orang mengundurkan diri dan dengan sedih pergi ke neraka.

Hal yang sama terjadi pula sesudah perintah kedua dibacakan . . . begitu pula dengan yang ketiga . . . keempat . . . dan kelima. Pada saat itu penghuni surga sudah jauh berkurang. Setelah perintah yang keenam dibacakan, semua orang telah pergi ke neraka kecuali seorang pertapa yang gemuk, tua dan botak.

Tuhan memandangnya dan berkata kepada Malaikat Jibril:

“Inikah satu-satunya yang masih tinggal di surga?”

“Ya”, sembah Malaikat Jibril.

“Wah”, kata Tuhan, “Suasana di sini menjadi agak sepi bukan? Suruh mereka semua kembali ke surga.”

Ketika pertapa yang gemuk, tua dan botak itu mendengar bahwa semua orang akan mendapat pengampunan, dia marah dan menggugat Tuhan:

“Ini tidak adil! Mengapa dari dulu hal ini tidak Tuhan katakan kepadaku?”

Itulah kalau berpegang teguh pada ganjaran dan hukuman, serta pada keadilan yang mutlak. Bukankah Tuhan Maha Pengampun?

----------

No comments: